"Gue di ruang HCU saat itu, pakai pacu jantung karena heart rate gue sangat rendah saat itu. Dan gue harus di-support alat supaya gue masih tetap bertahan, selama tiga hari diobservasi. Itu gue merasa yang nggak-nggak. Napas gue susah," sambungnya.

Awalnya, dokter menduga Chicco Jerikho terinfeksi Covid-19, hingga terkena badai sitokin. Namun, dugaan itu salah. Mengingat, pada Februari Chicco sempat mengalami Covid-19 dan menurut dokter jangka waktu tersebut cukup lama untuk dibilang ia kembali terinfeksi Covid-19.

"Awalnya gue merasa kayak Covid, ternyata di PCR berkali-kali hasilnya negatif. Ini sakit apa, kok gue susah napas? Beberapa penyakit yang dipikir dokter kena sitokin, tapi jaraknya terlalu jauh, gue survivor Covid juga kan sebelumnya, Februari," paparnya.

Setelah melalui pemeriksaan, ternyata suami Putri Marino ini teridentifikasi mengalami sepsis, kondisi yang terjadi karena reaksi tak terkendali dari sistem imun yang menyebabkan gangguan pada organ tubuh. Beruntungnya, aktor berusia 39 tahun itu dapat melewati masa-masa berat.

"Baru akhirnya dokter bilang katanya ada sepsis, infeksi, dan itu sangat berbahaya. Begitu gue sembuh, pindah dari ruang HCU, dokter bilang beberapa yang mengalami kayak gini sebenarnya beruntung bisa survive dikasih kesempatan padahal kondisinya benar-benar buruk," ujar Chicco Jerikho.

Bintang sinetron Bayu Cinta Luna itu mengingat kembali saat kondisinya lemah dan tak berdaya. Kebetulan, saat itu anak dan istrinya sedang di luar kota hingga ia ditolong sanak keluarga.

kisah pilu chicco idap sepsis © berbagai sumber

foto: Instagram/@chicco.jerikho

"Istri gue lagi syuting. Gue nggak ada siapa-siapa di rumah, istri sama anak lagi di luar kota. Pada saat gue sesak itu gue ngawang-ngawang, dingin kaki, lihat orang gelap-gelap. Gue ditampar-tampar, pas dibilang 'Ingat Suri! (anak gue)' itu gue melek lagi," ujar suami Putri Marino tersebut.

Kondisinya pun tak sepenuhnya sadar yang membuatnya berpikir akan menghadapi kematian. Dia bahkan sudah menitip pesan, khawatir umurnya tidak panjang. Saat itu, pihak keluarga tak bisa membendung air mata.

"Dibawa ke rumah sakit antara sadar nggak sadar dan katanya gue sudah ngomong yang nggak-nggak. 'Tolong jagain Suri, jangan bilang Putri gue sakit, kasihan nanti dia kepikiran, lagi syuting soalnya' Gue tuh sudah pamit, 'Gue udah nggak kuat, gue mau pulang'. Dan pas gue lihat orang-orang lagi nangis di depan gue," Chicco Jerikho menjelaskan.

Bersyukur diberikan kesempatan kedua, Chicco masih takut jika mengingat kejadian saat itu. Chicco Jerikho lalu menceritakan suasana menegangkan selama tiga hari di ruang HCU. Kala itu, dia bukan satu-satunya pasien yang dirawat di situ. Apa yang terjadi pada pasien lain di kanan dan kirinya membuat Chicco Jerikho tidak tenang.

"Gue sampai sekarang juga kalau mengingat-ingat kejadian itu takut banget. Nggak pernah kebayang dalam hidup gue kayak gitu. Dan di dalam ruangan itu nggak bisa tidur, gue tidur cuma 3 jam. Bisa dibilang gue yang paling muda di situ, pakai alat pacu semua, satu-satu dari mereka passed away. Ada yang lagi baca-baca keluarganya mengantar, sampai akhirnya tiiitt... pelepasan," imbuhnya.