Brilio.net - Banyak selebriti Tanah Air yang mengawali kariernya dari nol. Nama mereka terkenal bukan karena hanya aji mumpung saja. Di balik kariernya yang melambung tinggi, ada kisah kerja keras di balik kesuksesan mereka saat ini.

Seperti yang dialami oleh bocah satu ini. Untuk berada di titik kesuksesan, perjuangannya tidak mudah. Demi impiannya memperbaiki kondisi ekonomi sekaligus mengangkat derajat keluarga, ia pun rela menjual gorengan.

Bocah tersebut memilih untuk menjual combro dan bakwan untuk memenuhi kebutuhan dan sekolahnya. Ia juga menjual kerupuk kulit untuk menambah penghasilan.

"Gue pernah jualan bakwan sama combro, sebelum sukses seperti sekarang," ujarnya.

bocah penjual gorengan jadi komedian © berbagai sumber

foto: Instagram/@dennycagur

Sosok tersebut adalah Denny Wahyudi, komedian yang namanya mulai dikenal banyak orang saat bermain pada grup lawak Cagur. Pria kelahiran 29 Agustus 1977 ini mengaku pekerjaannya sebagai tukang gorengan itu dilakukan dengan ikhlas dan penuh semangat selama 20 tahun.

"Lebih dari 20 tahun saya dagang bakwan sama combro. Tapi saya mensyukuri, mungkin ini awal menuju kesuksesan," beber Denny.

Hal ini dilakoninya lantaran Denny lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Saat masih kecil, suami Santy ini itu menceritakan dirinya pernah mengalami masa-masa sulit secara finansial. Hal itu terjadi saat Denny duduk di bangku kelas 5 SD dan keluarganya memutuskan pindah rumah.

“Kelas 5-6 SD, gue mulai mengalami kesulitan ekonomi. Karena waktu itu papa dipindah tugas dan kita juga harus pindah rumah,” kata Denny dikutip brilio.net dari kanal YouTube-nya, Denny Cagur TV.

bocah penjual gorengan jadi komedian © berbagai sumber

foto: Instagram/@dennycagur

Denny menjelaskan latar belakang sang ayah yang merupakan preman, sehingga membuat mereka terpaksa harus pindah rumah. Sebab, sang ayah seringkali mendapat perlakuan tak menyenangkan hingga membuat keluarganya tak nyaman.

Sejak saat itu, keluarga Denny pun mulai hidup prihatin dan penuh kesederhanaan. Dia bahkan pernah berhenti sekolah selama beberapa bulan karena sang ayah kekurangan biaya.

"Gue sempat gak sekolah beberapa bulan karena bokap gue gak ada uang. Gue juga nyari-nyari kontrakan. Rumahnya sekitar 7 petak,” ujarnya.