Bocah rambut keriting berkaus singlet ini kian berkharisma di usia 53 tahun, intip 11 transformasinya

Brilio.net - Foto lawas kerap menyimpan kenangan istimewa bagi siapa pun, termasuk kalangan selebriti. Potret masa kecil yang penuh nostalgia sering kali menjadi bagian berharga dalam perjalanan hidup.

Beberapa di antaranya bahkan membagikan potret masa lalu melalui media sosial. Unggahan seperti ini sering menarik perhatian warganet, termasuk foto masa kecil dari seorang aktor ternama berikut ini.

Tak disangka, bocah polos yang tampak mengenakan kaus singlet dalam foto tersebut tumbuh menjadi aktor sukses dengan segudang pencapaian. Setelah puluhan tahun berkarier dan memainkan berbagai jenis peran, prestasi yang diraih pun tak sedikit. Salah satu penghargaan bergengsi yang pernah diraih adalah The Best Actor dalam ajang Bali International Film Festival 2006.

Kini sosok bocah polos tersebut juga telah bertransformasi menjadi hot daddy lho. Penasaran seperti apa potretnya? Berikut transformasinya, dirangkum brilio.net dari akun Instagram @lukmansrd pada Minggu (20/4).

1. Ada yang bisa tebak siapa sosok bocah ini? Ya, dia aktor senior Tanah Air, Lukman Sardi.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

2. Lukman Sardi lahir pada 14 Juli 1971. Ia merupakan anak dari Idris Sardi, seorang violist atau pemain biola legendaris Indonesia.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

3. Bermula dari bintang iklan, Lukman akhirnya jadi aktor cilik di usia 7 tahun dengan membintangi film Kembang-Kembang Plastik di tahun 1978.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

4. Kemampuan akting Lukman langsung mendapat banyak apresiasi, sehingga dia berhasil memenangkan predikat sebagai aktor cilik terbaik kala itu.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

5. Setelah itu, Lukman cilik juga sempat mendapatkan peran di beberapa film lain seperti Pengemis dan Tukang Becak di tahun 1979 dan Anak-Anak Tak Beribu pada 1980.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

6. Saat industri film Indonesia sempat mengalami kemunduran, aktor 53 tahun itu sempat vakum dulu dari dunia akting dan memutuskan untuk mengejar pendidikan.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

7. Setelah meraih gelar S1 Hukum di Universitas Trisakti, Lukman mendapat tawaran untuk menjadi pengurus sekaligus guru di sebuah playgroup.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

8. Titik balik Lukman ke dunia akting adalah film Gie garapan Mira Lesmana dan Riri Riza pada 2005. Lewat film ini ia berhasil memenangkan penghargaan Festival Film Indonesia sebagai pemeran pendukung pria terbaik.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

9. Di usianya yang sudah setengah abad, Lukman Sardi masih terus eksis sebagai aktor.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

10. Namanya sempat menjadi perbincangan hangat usai mengambil peran sebagai seorang sugar daddy di film Kupu Kupu Malam.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

11. Suami dari Priscillia Pullunggono ini membuktikan pepatah Makin Tua Makin Jadi. Penampilannya dengan rambut putih dan jenggo ini memperlihatkan kematangannya. Tak heran bila ia dijuluki sebagai hot daddy dengan 3 anak.

Bocah polos berkaus singlet
© Instagram/@lukmansrd

Cerita Lukman Sardi tentang pindah agama.

Lukman Sardi pernah membagikan kisah hidup setelah memilih pindah keyakinan. Keputusan resmi untuk berpindah dari Islam ke Kristen diambil pada tahun 2014.

Setelah satu dekade menjalani kehidupan sebagai seorang Kristiani, banyak perubahan positif yang dirasakan. Kisah tersebut dibagikan dalam sebuah podcast bersama Vincent dan Desta.

"Jadi lebih benar kayak gue pindah agama," ucap Lukman Sardi seraya bercanda dalam video YouTube Vindes.

Dalam percakapan tersebut, Desta turut menyampaikan bahwa perubahan yang tampak pada Lukman menunjukkan kondisi yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Sebagai ayah dari tiga anak, pemahaman mengenai perbedaan jalan hidup setiap individu menjadi semakin kuat.

Keputusan berpindah keyakinan muncul setelah menjalani ibadah umrah di Tanah Suci. Saat melakukan tawaf di sekitar Ka'bah, sebuah pengalaman kurang menyenangkan sempat terjadi. Emosi memuncak karena kesulitan menyentuh Hajar Aswad.

Dalam momen tersebut, teringat pesan sang kakek yang selalu menekankan pentingnya menyebarkan kasih. Di titik inilah muncul perasaan yang dianggap sebagai hidayah dari Tuhan. Sepulang dari ibadah umrah, keputusan untuk pindah agama pun diambil dan menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual Lukman Sardi.