Brilio.net - Pandemi corona tak hanya menjadi masalah kesehatan, namun juga berdampak pada ekonomi. Akibat dari physical distancing membuat orang-orang ada di rumah dan aktivitas ekonomi melambat. Para pebisnis pun dibuat bingung dengan kondisi seperti ini, banyak di antara mereka melakukan pemutusan hubungan karyawan (PHK) agar bisa bertahan.

Hal serupa juga dilakukan oleh Nikita Mirzani. Mantan istri Sajad Ukra yang memiliki sederet bisnis ini juga tengah dalam kondisi pusing tujuh keliling karena omzetnya turun drastis.

Dengan berat hati, bintang difilm COMIC 8 itupun akhirnya harus melakukan pengurangan jumlah karyawan. Karyawan yang diberhentikan karena Covid-19 ini mencapai angka 80 persen.

"Iya(pengurangan karyawan) karena kan nggak ada pemasukan, salon kan tutup udah tiga minggu. Tapi kan sebelum tutup, gaji mereka sampe sekarang masih tetap berjalan. Jadi, Niki ngomong sama kak Fitri, kayaknya kalau gini terus kita bisa boncos gitu kan, gimana ya bagusnya. Yaudah akhirnya kita pilih memang orang-orang yang nggak bisa diperkajakan lagi. Tapi yang bagus-bagus kita simpen sampai Covid ini reda dan salon itu buka lagi," ucaap Niki dilansir brilio.net dari Kapanlagi.com, Rabu (15/4)

Niki sebenarnya sangat berat untuk menjelaskan pada karyawannya tentang keputusan teresebut. Namun karena keadaan memaksa, akhirnya ibu 3 anak ini memberanikan diri untuk blak-blakan.

"Susah banget. Kak Fitri aja nyerahin ke aku suruh ngomong. Makanya mumpung di sini kan pasti karyawan juga ada yang nonton kan, maksudnya berbesar hati lah gitu, ini bukan kemauaan kita, tapi ini harus terjadi, karena kita juga menutupi yang harus dibayar gitu juga kan. Jadi ya terima aja deh, nanti kalo berjodoh kita kerjasama bareng lagi," sambung Nikita.

Selama ini Nikita dikenal sebagai sosok yang dermawan. Namun kali ini dia harus berpikir 2 kali jika harus mengeluarkan tabungannya sendiri untuk menggaji karyawan yan tidak bekerja.

"Nggak bisa, keenakan dong. Orang gua juga nyari sendirikan. Masa gua harus kasih uang gua untuk gaji mereka yang nggak kerja. Alemong kalo kayak gitu, nggak bisa lah. Soalnya kita udah buka home treatment, ada beberapa karyawan yang nggak mau home treatmen juga, takut gitu. Padahal ini kan udah ke rumah. Jadi ya kayaknya harus dipecat, kebutlan dih," jelas Nikita.