Brilio.net - Bryan Domani, aktor muda berbakat yang sudah dikenal luas lewat berbagai perannya di layar kaca, baru-baru ini berbagi kisah inspiratif mengenai perjalanan spiritualnya. Di tengah kesibukannya di dunia hiburan, Bryan mengaku bahwa dirinya mulai mendekatkan diri kepada Tuhan usai diberi hidayah melalui project film bertema islami.

Perjalan spiritualnya ini dibagikan melalui sebuah wawancara di podcast The Sungkar. Dalam podcast tersebut Bryan Domani menceritakan perjalanan spiritualnya diawali dari pertanyaan Tengku Wisnu sebagai host yang menanyakan apakah Bryan merupakan seorang mualaf?

Bryan Domani mengungkapkan meskipun sudah menjadi seorang Muslim sejak lahir, dia tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung praktik keislaman secara mendalam. Hal ini membuatnya tidak terlalu mengikuti ajaran agama secara serius. Namun hal tersebut mulai berubah saat dia menjalani sebuah proyek film bertopik agama Islam yang membawanya pada perubahan besar dalam hidupnya.

"Udah islam dari dulu, tapi emang dari lahir nggak dikelilingi tempat yang islam. Jadi nggak terlalu diikutin lah, ibarat islam KTP. Pas project film awalnya peran tapi jadi belajar banyak dari sana," jelas Bryan dikutip brilio.net dari kanal YouTube The Sungkar, Selasa (17/12).

Bryan Domani ungkap perjalanan spiritualnya berbagai sumber

Bryan Domani ungkap perjalanan spiritualnya
YouTube/The Sungkar

Bryan mengungkapkan bahwa sebelum proyek tersebut, dia sebenarnya sudah pernah mempelajari banyak hal tentang Islam. Bahkan, diskusinya dengan beberapa orang, termasuk Oki Setiana Dewi. Namun, Bryan menyadari bahwa pemahaman itu belum sepenuhnya disadari dan diaplikasikan dalam kehidupannya.

"Sempat aku bilang sama mba Oki juga jadi pelajaran tentang Islam udah banyak aja, sebelum project itu aku juga udah pernah, tapi nggak nyadar aja," jelas Bryan.

Bryan menambahkan bahwa saat syuting film Merindu Cahaya de Amstel, ada satu ulama yang terlihat suka dengan Bryan Domani. Ustad yang tidak disebutkan namanya itu memberikan sejumlah barang ke Bryan berupa seperangkat alat sholat dan Al-qur'an. Tujuan dari ustad tersebut adalah agar Bryan bisa belajar agama lebih dalam. Namun kala itu Bryan hanya menganggapnya angin lalu.

"Pas syuting Merindu Cahaya de Amstel ada satu ustad Turkey gitu. Pas itu masih nakal lah. Sholat masih berantakan dan segalanya. Ini ustad kok kayak suka banget sama aku, nggak tau kenapa tapi ya oke. Dikasih peci lah dan sajah, kayak gitu aku nggak pernah pakai. Akhirnya lewat, jatuhnya ada orang yang suka sama kamu buat pelajari. Dikasih Al-qur'an juga abis itu, tapi pas itu aku nggak nyadar aja secara tidak langsung. Aku lihatnya kayak Allah ngasih ini nih kamu belajar. Tapi karena aku nggak terlalu fokus, nggak terlalu peduli jadi langsung out," kelas Bryan.

Bryan Domani ungkap perjalanan spiritualnya berbagai sumber

Bryan Domani ungkap perjalanan spiritualnya
YouTube/The Sungkar

Bryan mulai menyadari banyak hal setelah terlibat dalam proyek film tersebut. Dia bahkan masih menyimpan peci yang diberikan saat itu dan menggunakannya hingga kini, sebagai pengingat bahwa pelajaran hidup selalu ada jika seseorang mau membuka mata dan mengambil hikmahnya.

"Something bad (sesuatu yang buruk) pasti ada satu. Tapi pas itu aku ngerasa hidup aku tahun aku, ada Cahaya De Amstel, film Virgo. Ini bakal jadi tahun aku nih, tapi apa tiba-tiba yang terjadi? Pandemi. Sombong udah diatas angin, enam bulan nggak ngapa-ngapain," jelas Bryan.

Berawal dari pandemi, Bryan menyadari pentingnya menjalankan shalat 5 waktu. Dia mulai berpikir bahwa meluangkan waktu sekitar 25 menit sehari untuk salat bukanlah hal yang sulit.

"Pas pandemi itu aku baru sadar, apa sih susahnya buat sholat lima menit lah. Dalam sehari lima kali sholat 25 menit dalam 24 jam. Jujur susah sih, apalagi subuh," lanjutnya.

Tak hanya itu saja, Bryan juga mulai sadar mengenai kegunaan dari barang yang diberikan oleh ustad saat syuting film Merindu Cahaya De Amstel.

"Slowly-slowly aku belajar ternyata diberi tasbih karena ini. Syuting film Cahaya De Amstel karena ini. Jadi mulai nyadar itu hikmah," imbuhnya.