Brilio.net - Sinetron Si Doel Anak Sekolahan emang punya tempat spesial di hati penonton TV, terutama yang nonton di era 90-an sampai sekarang. Ceritanya tentang kehidupan Doel yang penuh drama, apalagi dengan kisah cinta segitiga antara Zainab dan Sarah yang bikin makin seru.

Tapi, sebelum sinetron itu hits, penonton udah dikenalin sama film Si Doel Anak Betawi yang juga dibintangi Rano Karno dan Benyamin Sueb. Bedanya, di film tahun 1973 itu, Rano Karno masih kecil banget. Chemistry antara ayah dan anak di film ini juga jadi daya tarik tersendiri.

Penampilan Benyamin Sueb di film ini juga beda banget, dia tampil gagah dengan baju khas Betawi dan sarung yang melingkar di leher, sementara di sinetron dia lebih santai cuma pakai kaus dan sarung biasa. Potret lawas mereka ini bikin nostalgia makin terasa.

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (1/7), beda gaya Benyamin Sueb di sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan film Si Doel Anak Betawi.

1. Sama-sama memerankan ayah Doel, potret Benyamin Sueb di sinetron dan di film tampak jauh berbeda. Di film, Benjamin muda ini tampak gagah dengan sarung yang dikalungkan.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/Kharis Ekky; YouTube/RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA

2. Di sinetron, Benyamin Sueb ikonik dengan kenakan peci. Sementara itu, kala berperan di film memperlihatkan rambut curlynya yang jadi trendsetter kala itu.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/BimBim KW; YouTube/RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA

3. Film Si Doel Anak Betawi yang ini dirilis pada 1973 silam. Bukan oplet, kendaraan ayah Doel ini minibus warna biru.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/BimBim KW; YouTube/tri cahyo nugroho

4. Jika di sinetron Doel dan ayahnya kerap bertengkar adu pendapat, berbeda dengan di film. Mereka tampak akrab dan kerap bermain bareng.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/Kharis Ekky; YouTube/RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA

5. Doel bahkan sempat marah ketika Benyamin Sueb diolok-olok oleh neneknya. Sedangkan di sinetron, Doel tampak galau dengan pilihannya dan mengeluhkan permasalahannya kepada sang ayah.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/BimBim KW; YouTube/RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA

6. Namun demikian, potret Benyamin Sueb saat muda dan masa tuanya nggak banyak berubah lho. Kumis tebalnya seakan jadi penampilan ikoniknya.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/BimBim KW; YouTube/RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA

7. Walaupun sama-sama kenakan sarung dan kaus, Benyamin Sueb muda lebih stylish dengan memadukan jas warna senada, ungu.

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film © YouTube

beda gaya benyamin sueb di sinetron dan film
© YouTube/BimBim KW; YouTube/RCTI - LAYAR DRAMA INDONESIA

Sepak Terjang Benyamin Sueb di Industri Hiburan

Benyamin Sueb adalah salah satu aktor legendaris Indonesia yang dikenal lewat perannya sebagai ayah Doel dalam film Si Doel Anak Betawi (1973). Kariernya di dunia film sudah sangat panjang dan beragam, mulai dari film drama keluarga hingga komedi khas Betawi. Selain Si Doel Anak Betawi, Benyamin juga membintangi film-film populer seperti Intan Berduri (1973) yang membawanya meraih Piala Citra sebagai Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) tahun itu. Film lain yang terkenal adalah Betty Bencong Slebor (1978), yang juga disutradarai dan ditulis oleh Benyamin sendiri, menampilkan sisi unik dan humor khasnya.

Selain sukses di layar lebar, Benyamin Sueb juga dikenal sebagai ikon budaya Betawi yang memperkenalkan tradisi dan bahasa Betawi lewat karya-karyanya. Gaya khasnya yang gagah dengan pakaian tradisional Betawi, seperti sarung yang melingkar di leher, membuatnya sangat dikenang oleh penonton. Penghargaan dan peran-perannya yang beragam menunjukkan betapa besar kontribusinya dalam perfilman Indonesia, terutama dalam mengangkat budaya lokal ke panggung nasional