Brilio.net - Beberapa hari silam tepatnya pada 9 Desember 2018, Gading Marten memeroleh apresiasi atas kemampuan aktingnya  dalam dunia seni peran lewat ajang Festival Film Indonesia (FFI 2018). Gading Marten meraih Piala Citra sebagai aktor utama pria terbaik. Pembuktian tersebut jelas memberikan kebanggaan tersendiri bagi Gading dan keluarganya, terutama sang ayah, Roy Marten.

Melalui postingan Instagram @roymarten5213, Roy Marten mengunggah potret kebersamaan dengan putranya. Tak lupa menuliskan caption yang menunjukkan rasa bangga yang begitu besar terhadap keberhasilan anaknya.

Gading Marten berhasil menjadi aktor terbaik setelah memerankan sosok Richard Achmad dalam film 'Love For Sale'. Bukan hal mengherankan apabila Gading membawa pulang Piala Citra. Akting dan peran yang dimainkan Gading Marten dalam film begitu totalitas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Gading Marten (@gadiiing) on


Kepiawaiannya dalam berakting memang ditularkan oleh sang ayah. Sudah menjadi rahasia umum, Roy Marten juga merupakan artis senior yang kerap mewarnai layar kaca dengan kemampuan aktingnya. Bak peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitulah penggambaran Gading Marten.

Gading Marten mengikuti jejak ayahnya sebagai artis. Gading Marten telah membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi setingkat lebih maju dari ayahnya. Kiprah Roy Marten dan Gading Marten di dunia hiburan Tanah Air nggak perlu diragukan lagi.  Lalu seperti apa adu prestasi ayah dan anak ini?

Sama-sama bergelut di dunia akting, mereka berdua memiliki beberapa perbedaan, seperti apa? Berikut ulasannya yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (11/12).

1. Gading Marten

Gading Marten dan Roy Marten istimewa

foto: Instagram/@gadiiing


Pria Kelahiran Jakarta ini lebih dikenal dengan sosok yang humoris dan kocak. Gading kerap tampil sebagai presenter atau host di beberapa acara televisi. Sebelum terjun ke dunia hiburan, Gading merupakan seorang pesepak bola yang tergabung dalam klub Persitara, Jakarta Utara. Namun akhirnya, ia memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah sebagai aktor.

Berikut perjalanan karier Gading Marten mulai dari pesepak bola, aktor, hingga penyanyi.

- Film
Gading Marten mulai mendapatkan peran di film layar lebar pada tahun 2008. Gading tercatat telah membintangi 15 film yang sebagian besar bergenre drama komedi. Adapun daftar film yang pernah dibintangi Gading Marten di antaranya:

1. Love (2008)
2. Wakil Rakyat (2009)
3. Anak Setan (2009)
4. London Virginia (2010)
5. Laskar Pemimpi (2010)
6. Get Married 3 (2011)
7. Test Pack (2012)
8. Cinta di Saku Celana    (2012)
9. Sampai Ujung Dunia (2012)
10. Kakak (2015)
11. Me vs Mami (2016)
12. Hangout (2016)
13. Mau Jadi Apa? (2017)
14. Susah Sinyal (2017)
15. Love for Sale (2018)

- Sinetron
Gading Marten juga mewarnai layar kaca dengan bermain di beberapa sinetron. Mulai dari Kisah Sedih di Hari Minggu, Hingga Akhir Waktu, Liontin 2, ABG, Luv, Si Cantik dan Si, Buruk Rupa, Aku Bukan Rio, Manusia Bodoh, Putri yang Terbuang, Jelita, Safira, 3 Semprul Mengejar, Surga, Malu Malu Mau, dan The Transmart:Cessa Mendadak Pinter.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Gading Marten (@gadiiing) on


- FTV
Beberapa Film Televisi (FTV) juga turut jadi lahan akting Gading Marten, di antaranya, Beauty & The Lutung Kasarung No Woman No Cry, I Love You But I Hate You, Gembel Gembel Gombal: 3G, 3 Semprul Mengejar Surga versi FTV, Gombal Gombal Gading, Malu Malu Mau, Plis Jadikan Aku Kekasihmu, Ganteng Ganteng Gokil, Cinta di Kost-an Semprul, Bengkel Cinta Semprul, Ketemu Jodoh di Inbox, Ada Cinta Di Rumah, dan Susun.

- Acara TV
Karier Gading Marten di dunia industri hiburan tak hanya berakting, ayah dari Gempita ini merambah dunia master of ceremony (MC). Ia kerap tampil sebagai host atau presenter yang khas dalam menghibur banyak orang dengan leluconnya. Gading pun dipercaya untuk menjadi presenter di beberapa acara televisi.

Nama Gading Marten pertama kali dikenal sebagai presenter ketika membawakan acara musik 'Inbox' di salah satu stasiun televisi swasta. Gading memandu acara bersama dua rekannya, yaitu Andhika Pratama dan Nardji. Kemudian kariernya terus meroket hingga kerap hadir sebagai presenter, di antaranya, Inbox (SCTV), Pesbukers (ANTV), Odong Odong (Global TV), The Dance Icon Indonesia (SCTV), So Semprul (SCTV), Comedy Night Live (NET.), Stand Up Comedy Academy (Indosiar), Stand Up Comedy Club (Indosiar), Celebrity Squares (NET.), Live With Trio Lestari (Trans TV), Song Hunter (Global TV), Demi Nyai (TRANS 7), Yuk Rame Rame (MNCTV), Transmart Go (Trans TV), dan Republik Sosmed (Trans TV).


- Musik
Gading Marten juga menunjukkan kebolehannya dalam dunia tarik suara. Gading ternyata memiliki suara yang bagus, hal ini terbukti dengan beberapa lagu yang pernah dinyanyikan.  Gading pun pernah berduet dengan salah satu band Indonesia, Killing Me Inside. Lagu-lagu Gading Marten di antaranya, Tak Ada Gading Yang Tak Retak, Bertahan, Merindu, Tak Ingin Sendiri, Biarlah (feat. Killing Me Inside), dan Merindu (versi asli).

- Iklan
Tak hanya di dunia akting saja, Gading Marten juga ambil bagian sebagai bintang iklan. Pada tahun 2015, ia sempat hadir sebagai bintang iklan produk smartphone.

- Penghargaan
Sebagai seorang yang bergelut di dunia hiburan, Gading Marten bisa dikatakan sebagai seorang artis yang serba bisa atau multi talenta. Sepanjang kariernya, Gading telah menyabet penghargaan, yakni Citra Award for Best Leading Actor 2018 untuk film Love for Sale, AMI Award for Best Urban Production Work, hingga aktor terbaik pilihan Tempo tahun 2018 dalam film 'Love For Sale'.

2. Roy Marten

Gading Marten dan Roy Marten istimewa

foto: Instagram/@roymarten5213


Pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini menjadi salah satu artis senior Indonesia. Roy Marten memulai kariernya sebagai peragawan di Salatiga. Sebelum dirinya hijrah ke Jakarta, Roy Marten sempat memenangkan King Boutique di Jawa Tengah.

Roy Marten dikenal  sebagai aktor yang cukup populer. Tak hanya film saja, beberapa judul sinetron telah dibintanginya. Roy Marten mulai mencapai masa kejayaan di tahun 1977 di mana dirinya menjadi salah satu dari kelompok bintang 'The Big Five'.

Roy Marten bersama Yati Octavia, Robby Sugara, Doris Callebaute, dan Yenny Rachman tergabung dalam 'The Big Five' karena honor kelima selebritis tersebut terbilang besar pada masanya. Honor kelima selebritis mencapai Rp 5 juta per film. Pada tahun yang sama, Roy juga dikenal sebagai salah satu aktor yang banyak membintangi film.

- Film
Roy Marten cukup populer di dunia hiburan, tercatat ia telah membintangi lebih dari 40 judul film. Namun dirinya semakin dikenal luas lewat film berjudul 'Roda Roda Gila' di tahun 1985. Kemampuan aktingnya jelas sudah tidak diragukan lagi.

- Sinetron
Tak hanya film, namun dirinya juga kerap mewarnai layar kaca. Sekitar 15 film telah ia bintangi, diantaranya, Bella Vista, Senja Makin Merah, Kupu-Kupu Kertas, Bunga Sutra, Bukan Impian Semusim, Hanya Kamu, Kasih Tiada Batas, Kasih Dipersimpangan, Dewi Fortuna, Cinta 7 Susun, Kau Yang Berasal Dari Bintang, Jakarta Love Story, Kita Nikah Yuk, Centini Manis, dan Harapan Cinta.

- Acara TV
Roy Marten terbilang cukup eksis di dunia hiburan, hingga usianya sudah tua pun ia tampak tak ada padamnya. Roy Marten tetap aksis mewarnai jagat raya hiburan. Ia pernah hadir dibeberapa acara televisi, seperti Pesbukers dan The New Eat Bulaga! Indonesia.

- Sutradara
Seorang yang memang sangat terkenal dan terbilang aktif dalam dunia hiburan, Roy tak hanya menjadi seorang aktor, namun dirinya menjajal dunia baru, yakni sebagai sutradara film. Ada dua film yang telah diproduksi Roy Marten, yaitu Roda-Roda Gila dan Wolter Monginsidi. Dalam film tersebut, Roy Marten turut berakting sebagai aktor.

- Penghargaan
Meski tak seberuntung anaknya, Roy Marten pernah menjadi nominasi FFI pada tahun 1983. Roy Marten masuk dalam nominasi FFI dalam film 'Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi'. Tak membawa pulang piala, Roy Marten telah membuktikan bahwa ia layak untuk menjadi nominasi dalam pemilihan tersebut.

Gagal di FFI, Roy Marten mendapatkan keberuntungan lain yakni ia mendapatkan Piala Djamaludin Malik FFI 1977 sebagai 'Pemain Muda Penuh Harapan' dan Penghargaan dari KBRI Belanda atas film 'Roda Roda Gila' tahun 1977.