Brilio.net - Baru-baru ini musikus Marzuki Mohamad alias Kill The DJ geram karena lagu berjudul 'Jogja Istimewa' ciptaannya dipakai untuk kampanye pemilihan presiden. Kegeraman pria yang akrab disapa Juki dalam kesehariannya ini tercermin di akun Twitter miliknya saat mengomentari sebuah video yang menampilkan lagu ciptaannya itu diganti dengan lirik yang mengandung unsur dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.


Dalam cuitannya tersebut, Juki tak rela jika lagu ciptaannya dipakai untuk kampanye Pilpres. Bahkan ia juga menyatakan kekecewaannya atas nama orang Jogja yang tak terima bahwa lagu ciptaannya itu digunakan untuk kepentingan politik.

"Maling laguuuu bangsat !!! Yang gak terima bukan cuma saya sebagai pemilik hak cipta, orang Jogja juga gak akan terima lagu ini dipakai buat kampanye Pilpres !!!" tulisnya di akun Twitter @killthedj saat mengomentari video yang telah dihapus oleh pengunggahnya itu.

Di akun Instagramnya, Marzuki Kill The DJ juga memberikan klarifikasinya terkait video yang menjiplak lagunya tersebut. Dalam keterangan postingannya ia mengatakan bahwa dirinya tak akan memberi izin kepada siapa pun yang menggunakan lagunya untuk kepentingan kampanye Pilpres 2019, baik pasangan Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Karena video ini sudah viral dan banyak yang salah persepsi kepada saya, selaku pencipta lagu Jogja Istimewa yang dinyanyikan bersama @javahiphop - maka dengan ini saya perlu melakukan klarifikasi: . Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya. . Siapa pun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum. . Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian. . Sekian & terima kasih

Sebuah kiriman dibagikan oleh Marzuki Mohamad (@killthedj) pada

"Karena video ini sudah viral dan banyak yang salah persepsi kepada saya, selaku pencipta lagu Jogja Istimewa yang dinyanyikan bersama @javahiphop - maka dengan ini saya perlu melakukan klarifikasi:

Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya.

Siapa pun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum.

Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian.

Sekian & terima kasih," tulis Juki dalam keterangan melalui akun Instagramnya.

Kasus menjiplak lagu untuk keperluan kampanye pemilihan umum ini ternyata bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya beberapa musisi mengaku pernah dijiplak lagunya tanpa izin untuk kepentingan kampanye. Berikut ulasannya, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (17/1).

 
1. Novi Ayla

Lagu Untuk Kampanye © 2019 brilio.net

foto: liputan6.com


Lagu Cintai Aku Karena Allah (CAKA) milik pedangdut Novi Ayla dipakai tanpa izin untuk kampanye pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Suryadi Jaya Purnama (SPJ)-Johan Rosihan yang diusung Patia Keadilan Sejahtera (PKS). Novi pun melayangkan somasi kepada SPJ dan Johan. Selain kepada SPJ-Johan, somasi ini juga dilayangkan kepada Presiden PKS dan Ketua DPW PKS NTB.


2. Rihanna

Lagu Untuk Kampanye © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@badgalriri


Tak hanya terjadi di Indonesia, penjiplakan lagu ini juga terjadi di luar negeri. Pada kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016, calon Partai Republik, Donald Trump pernah memakai lagu Rihanna tanpa izin untuk keperluan kampanyenya. Lagu yang dipakai berjudul Don't Stop the Music yang dirilis pada tahun 2007. Akibat tindakan tersebut, pihak penciptaan meradang.


Melalui akun Twitter, artis dengan panggilan akrab Riri ini langsung berkomentar keras. Bahkan, ia langsung melayangkan surat somasi ke calon yang bersangkutan.


3. Adele

Lagu Untuk Kampanye © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@adele


Selain Rihanna, musisi Adele juga marah ketika mengetahui bahwa salah satu lagunya digunakan oleh Donald Trump dalam kampanye untuk menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat. Lagu Adele yang berjudul Rolling In The Deep menjadi lagu kampanye Trump yang membawa slogan Make American great again. Lagu Adele yang digunakan Trump pertama kali diputar pada acara kampanye yang berlangsung di Lexington, South Carolina.
 

4. Luis Fonsi & Daddy Yankee

Lagu Untuk Kampanye © 2019 brilio.net

foto: billboard.com


Pelantun lagu Despacito memprotes Presiden Venezuela, Nicolas Maduro karena telah menggunakan lagu Luis Fonsi dan Daddy Yankee tanpa izin untuk kampanye. Presiden 54 tahun itu tengah berkampanye untuk mengajak rakyat Venezuela agar memberikan suaranya. Usai mengetahui lagunya digunakan untuk kampanye Daddy Yanke menyatakan kekecewaan dan protesnya melalui akun Instagramnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

¿Qué se puede esperar? de una persona que le ha robado tantas vidas a jóvenes soñadores y a un pueblo que lo que busca es un mejor futuro para sus hijos. Que te apropies ilegalmente de una canción (Despacito), no se compara con el crimen que cometes y has cometido en Venezuela. Es una burla, no tan solo para mis hermanos venezolanos, sino para el mundo entero su régimen dictatorial. Con ese nefasto plan de mercadeo, usted solo continuará poniendo en evidencia su ideal fascista, que ha matado a cientos de héroes y más de 2000 heridos. Como co-autor del tema, también me uno a las expresiones de la co-autora de la canción "Despacito" @erikaender. #NoAprobado #BastaYa #venezuelalibre

Sebuah kiriman dibagikan oleh Daddy Yankee (@daddyyankee) pada