Brilio.net - Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tahun 2019 tinggal sebentar lagi, dilaksanakan pada 17 April 2019. Ada dua pasang calon presiden dan wakil presiden dalam pilpres 2019. Nomor urut 01 ialah pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin, dengan aliansi Koalisi Indonesia Kerja. Adapun pasangan calon nomor urut 02 ialah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan aliansi Koalisi Indonesia Adil Makmur.

Psangan calon (paslon) pilpres 2019 kini tengah mengumpulkan massa demi meraup banyak dukungan. Di masa kampanye saat ini, paslon dipersilakan memasang alat peraga kampanye, berorasi dan lain sebagainya untuk mendulang dukungan. Adapun masa kampanye sendiri dimulai sejak 23 September 2018 dan berakhir pada 13 April 2019.

Memasuki masa kampanye pilpres 2019, banyak perdebatan politik yang terjadi baik di dunia nyata ataupun di dunia maya. Baru-baru ini ramai dibicarakan kasus pencatutan lagu seorang musisi untuk kampanye. Adalah lagu Jogja Istimewa karya Marzuki Kill the DJ yang dijadikan lagu kampanye calon presiden Prabowo Subianto.

Tidak sekali saja terjadi pencatutan nama dalam kampanye calon presiden Prabowo Subianto. Dalam beberapa kasus, figur-figur masyarakat namanya dicatut dalam alat peraga kampanye. Ada juga yang namanya dicatut sebagai tim sukses.

Nah siapa saja figur publik yang namanya dicatut dalam kampanye Prabowo? Simak informasinya berikut dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (16/1).

1. Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo.

figur namanya dicatut kampanye prabowo © 2019 brilio.net berbagai sumber

Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo protes karena fotonya dicatut dalam alat peraga kampanye calon presiden Prabowo Subianto yang dipajang di Solo, Jawa Tengah. Protes tersebut dilayangkan di akun Instagram @nurmantyo_gatot. "Mengenai berita spt tsb diatas dan ada foto saya pada baliho Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, saya nyatakan bahwa saya tidak tahu menahu, tidak pernah dimintai persetujuan atau diberi pemberitahuan baik secara lisan maupun verbal. Untuk itu, Saya mohon agar foto saya diturunkan dari baliho tersebut secepatnya," tulis akun Instagram @nurmantyo_gatot.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mengenai berita spt tsb diatas dan ada foto saya pada baliho Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, saya nyatakan bahwa saya tidak tahu menahu, tidak pernah dimintai persetujuan atau diberi pemberitahuan baik secara lisan maupun verbal. Untuk itu, Saya mohon agar foto saya diturunkan dari baliho tersebut secepatnya.

A post shared by Gatot Nurmantyo (@nurmantyo_gatot) on

 



2. Marzuki Kill the DJ

figur namanya dicatut kampanye prabowo © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: Instagram/@killthedj

Video Jogja Istimewa dijadikan lagu kampanye calon presiden Prabowo Subianto viral di media sosial. Lagu ciptaan Marzuki Kill the DJ dinyanyikan oleh sekelompok ibu-ibu. Melihat viralnya lagu ini, pemilik nama asli Marzuki Mohamad tersebut protes.

"Karena video ini sudah viral dan banyak yang salah persepsi kepada saya, selaku pencipta lagu Jogja Istimewa yang dinyanyikan bersama @javahiphop - maka dengan ini saya perlu melakukan klarifikasi:

Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya.

Siapa pun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum.

Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian.

Sekian & terima kasih," tulis akun Instagram @killthedj.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Karena video ini sudah viral dan banyak yang salah persepsi kepada saya, selaku pencipta lagu Jogja Istimewa yang dinyanyikan bersama @javahiphop - maka dengan ini saya perlu melakukan klarifikasi: . Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya. . Siapa pun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum. . Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian. . Sekian & terima kasih

A post shared by Marzuki Mohamad (@killthedj) on

 



3. Kiai Irfan Sholeh

figur namanya dicatut kampanye prabowo © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: epicentrum.id

Nama Kiai Irfan Sholeh pernah dicatut sebagai tim sukses (timses) Prabowo-Sandi. Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini meminta pihak-pihak yang bersangkutan untuk menghapus namanya dari daftar timses. Pasalnya ia tidak ingin menyakiti hati santri yang mungkin mendukung calon nomor satu atau dua.


4. Habib Syech

Foto pertemuan Habib Syeh dan Prabowo Subianto sempat ramai di dunia maya. Banyak yang menafsirkan mengenai dukungan kepada Prabowo. Foto tersebut lalu diklarifikasi oleh Habib Syeh.