Brilio.net - Sudah bukan rahasia lagi jika drummer Superman Is Dead, Jerinx ini dikenal kritis terhadap isu-isu sosial. Satu hal yang kerap menjadi bahan kritikan dari cowok bernama lengkap I Gede Ari Astina adalah soal reklamasi Teluk Benoa Bali. 

Melalui akun media sosial pribadinya, baik di Instagram maupun Twitter, Jerinx SID kerap melontarkan sindiran-sindirannya terhadap pemerintah, khususnya terkait reklamasi Teluk Benoa Bali yang sudah bergulir sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono.

Seperti baru-baru ini, Jerinx SID melontarkan sindirannya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Melalui akun Twitter-nya, Jerinx menuliskan kecurigaannya terhadap Susi Pudjiastuti yang tak mau mengundang SID setiap ada acara bertema lingkungan di Bali.

Sebagai aktivis penolak reklamasi Teluk Benoa Bali, Jerinx SID memang kerap menyuarakan penolakan kerasnya terhadap reklamasi tersebut. Apalagi baru-baru ini tersebar kabar yang meyebutkan bahwa Menteri Susi sudah menerbitakan izin baru reklamasi Teluk Benoa Bali.

 

"Sejak diblok saya sudah curiga sama @susipudjiastuti. Blio spt selalu ga mau ada band saya di tiap acara bertema lingkungan yg blio ikuti di Bali. Ya samalah polanya spt kampanye kelola sampah kaum ningrat. Suka main aman, jadi fokusnya ke hal yg gak fatal. Its all make up," tulis Jerinx seperti dikutip brilio.net, Sabtu (22/12).

Tak hanya sekali, melalui akun Instagram pribadinya, Jerinx SID juga beberapa kali melontarkan sindiran tajamnya terhadap pemerintah yang tak kunjung menyelesaikan permasalahan reklamasi Teluk Benoa Bali yang mendapat pertentangan keras dari masyarakat.

Tak hanya ditujukan ke Menteri Susi, sindiran Jerinx SID juga ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Dilansir brilio.net dari akun media sosial Jerinx SID, Sabtu (22/12), berikut empat sindiran Jerinx SID ke Menteri Susi terkait reklamasi Teluk Benoa Bali.

1. Jerinx SID meminta netizen untuk meyampaikan ke Menteri Susi.

 

Melalui akun Twitter-nya, Jerinx SID membagikan informasi mengenai akunnya yang diblok oleh Susi Pudjiastuti. Hal tersebut mengundang rasa penasaran netizen yang mempertanyakan alasan Menteri Susi memblok akun Twitter Jerinx lantaran kerap membahas reklamasi Bali.

Hal tersebut kemudian dibenarkan oleh Jerinx, dan meminta agar netizen membantunya me-mention ke akun Susi Pudjiastuti terkait ajakannya untuk berdiskusi.

"Iya. Tolong mention ke blio ya. Rebel kok main blok-blok an. Palsu bgt rebelnya. Diskusi dong. Mentri macam apa maunya denger cerita dari satu pihak saja. Unfair," ungkap Jerinx melalui cuitannya.

 

2. Nomor 1 dan nomor 2 sama-sama disetir investor.

Jerinx SID vs Menteri Susi  © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@jrxsid

Melalui akun Instagram pribadinya, Jerinx mengungkapkan tak akan memberikan suaranya pada Pilpres 2019 mendatang. Baginya, siapapun yang terpilih jadi presiden mendatang akan tetap sama-sama disetir investor.

Jerinx juga menyebutkan jika capres no.1 yaitu Joko Widodo merupakan salah satu yang pro terhadap reklamasi Teluk Benoa Bali.

"No 1 disetir investor, pro reklamasi Teluk Benoa, lemah sama radikal fasis berkedok oposisi. No 2 pun sama, disetir investor, dagangannya agama & rasa takut. 2019 saya ga milih. Nusantara ga akan membaik. Mau 1 atau 2, juaranya tetap investor.
Monggo tag @jokowi @susipudjiastuti115 @prabowo," tulis Jerinx.

 

3. "Yg terlihat rebel macam bu @susipudjiastuti115 juga sama, belum tentu baik,"

Jerinx SID vs Menteri Susi  © 2018 brilio.net

foto: Instagram/@jrxsid

Keluarnya berita yang menyebutkan bahwa Menteri Susi sudah mengeluarkan izin baru reklamasi Teluk Benoa Bali membuat Jerinx mengunggah headline berita tersebut di akun Instagramnya.

Dalam caption unggahannya tersebut, Jerinx SID menghimbau untuk tidak percaya dengan penampilan seseorang.

"Jangan pernah tertipu oleh penampilan. Yg terlihat agamis belum tentu baik. Yg terlihat rebel macam bu @susipudjiastuti115 juga sama, belum tentu baik.

Sejak diblok di twitter blio saya sudah curiga. Blio spt selalu ga mau ada band saya di tiap acara bertema lingkungan yg blio ikuti di Bali. Ya samalah polanya spt kampanye kelola sampah kaum ningrat Bali tahun tahun kemarin. Sukanya main aman, jadi fokusnya ke hal yg gak fatal. Its all MAKE UP".

 

4. "Terima kasih mas Jokowi dan bu Susi. Kalian membuat saya makin yakin untuk tidak yakin".

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Terima kasih mas Jokowi dan bu Susi. Kalian membuat saya makin yakin untuk tidak yakin. Kalau kita golput maka orang-orang jahat akan menang? Saya sempat mencoba percaya teori tersebut. 2014, untuk pertama kalinya, bersama saudara-saudara di SID saya tidak golput. Konsekuensinya, SID kehilangan hampir 50% fanbase kami. Kami pikir, gapapa kehilangan fans utk kebaikan yg lebih besar bagi umat manusia. 4 tahun kemudian. Hasilnya? 0 besar. Teluk Benoa masih terancam. Fasime, radikalisme masih subur. Ras minoritas tetap dijajah. Petani dan aktivis masih diintimidasi. Belum lagi kasus Papua dan lain-lain. Intinya, selama korporat masih danai para capres, we are not going anywhere. 2019 akan jadi tahun yang keras. Elit politik tentu tak akan merasakannya. Namanya juga elit. Saya, kamu, keluarga saya, keluargamu, kita semua yg akan merasakannya. Semoga kita masih diberkati kekuatan utk terus bersatu; sebagai rakyat, sebagai manusia, sebagai cinta. #2019tetapbertarung Monggo tag @jokowi & @susipudjiastuti115. Terima kasih

A post shared by JRX (@jrxsid) on

 

Kali ini Jerinx SID mengungkapkan bahwa ia sempat memiliki harapan jika dengan memberikan suaranya pada Pilpres 2014 lalu bisa membawa perubahan bagi Indonesia. Namun hal tersebut tak terlihat. Diunggahannya tersebut, Jerinx SID tak lupa me-mention akun Jokowi dan Susi Pudjiastuti.

"Terima kasih mas Jokowi dan bu Susi. Kalian membuat saya makin yakin untuk tidak yakin.

Kalau kita golput maka orang-orang jahat akan menang? Saya sempat mencoba percaya teori tersebut. 2014, untuk pertama kalinya, bersama saudara-saudara di SID saya tidak golput. Konsekuensinya, SID kehilangan hampir 50% fanbase kami. Kami pikir, gapapa kehilangan fans utk kebaikan yg lebih besar bagi umat manusia.

4 tahun kemudian. Hasilnya? 0 besar. Teluk Benoa masih terancam. Fasime, radikalisme masih subur. Ras minoritas tetap dijajah. Petani dan aktivis masih diintimidasi. Belum lagi kasus Papua dan lain-lain. Intinya, selama korporat masih danai para capres, we are not going anywhere.

2019 akan jadi tahun yang keras. Elit politik tentu tak akan merasakannya. Namanya juga elit. Saya, kamu, keluarga saya, keluargamu, kita semua yg akan merasakannya. Semoga kita masih diberkati kekuatan utk terus bersatu; sebagai rakyat, sebagai manusia, sebagai cinta

#2019tetapbertarung

Monggo tag @jokowi & @susipudjiastuti115. Terima kasih," tulis Jerinx.