Brilio.net - ROE atau return on equity merupakan istilah yang nggak asing lagi bagi para investor. ROE sebagai indikator penting dalam meninjau kinerja keuangan perusahaan, yang pada dasarnya ROE sebagai rasio profitabilitas investor untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit atau keuntungan.
Oleh karena itu, jika kamu yang baru terjun ke industri keuangan seperti investasi maka penting untuk memahami rumus ROE. Pasalnya rumus ROE ini menjadi cara umum yang digunakan investor untuk mempertimbangkan dan mengambil keputusan terhadap investasi saham.
Nah, pada artikel ini brilio.net akan mengulas tuntas seputar rumus ROE mulai dari pengertian, indikator, fungsi, dan cara mudah menghitung rumus ROE, dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (1/11). Yuk simak dibawah ini!
Definisi ROE menurut para ahli.
foto: freepik.com
ROE adalah singkatan dari Return on Equity, yaitu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (keuntungan) dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. ROE menunjukkan seberapa efisien manajemen perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan pengembalian kepada investor (profit).
Untuk memahami tentang rumus ROE ini, berikut adalah beberapa definisi ROE menurut para ahli:
- Menurut Sherman (2015), ROE adalah rasio yang membandingkan nilai pendapatan bersih dengan ekuitas pemegang saham.
- Menurut Brigham dan Houston (2010), ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.
- Menurut Agus Sartono (2010), ROE adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
- Menurut Irham (2012), ROE adalah rasio yang dipakai untuk mengkaji sampai sejauh mana suatu perusahaan mempengaruhi sumber daya yang dimiliki untuk dapat memberikan laba ekuitas.
Indikator ROE.
foto: freepik.com
Indikator ROE adalah beberapa faktor atau variabel yang mempengaruhi nilai ROE. ROE sendiri adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Indikator ROE dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan dan mengevaluasi efisiensi penggunaan modal. Beberapa indikator ROE yang umum digunakan adalah:
1. Laba bersih sesudah pajak
Ini adalah pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya operasional dan pajak. Laba bersih sesudah pajak menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas usahanya.
2. Ekuitas pemegang saham
Ekuitas pemegang saham merupakan jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan, termasuk saham biasa, saham preferen, laba ditahan, dan surplus modal. Ekuitas pemegang saham menunjukkan seberapa besar sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mendukung operasinya.
3. Prive income
Salah satu indikator penting dalam menghitung rumus ROE adalah adalah prive income atau jumlah uang yang ditarik oleh pemilik perusahaan dari ekuitasnya. Prive income mengurangi ekuitas pemegang saham dan menurunkan nilai ROE.
4. Biaya dan beban
Biaya dan beban adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya, seperti biaya produksi, biaya administrasi, biaya pemasaran, bunga, dan lain-lain. Biaya dan beban mengurangi laba bersih sesudah pajak dan menurunkan nilai ROE.
Fungsi rumus ROE.
foto: freepik.com
ROE adalah singkatan dari Return on Equity, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Oleh sebab itu, ROE memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
1. Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan modal perusahaan, baik untuk produksi maupun penjualan.
2. Membandingkan kinerja dan profitabilitas antara perusahaan sejenis.
3. Mengetahui seberapa besar pengembalian yang diperoleh oleh investor dari modal yang ditanamkan.
4. Menunjukkan kredibilitas dan reputasi perusahaan di mata pelaku pasar modal.
5. Menentukan keputusan untuk ekspansi bisnis atau investasi baru.
Cara mudah menghitung rumus ROE.
foto: freepik.com
Untuk menghitung ROE, kamu perlu mengetahui dua hal yaitu:
1. Laba bersih sesudah pajak yaitu Laba bersih sesudah pajak adalah pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya operasional dan pajak.
2. Ekuitas pemegang saham yaitu Ekuitas pemegang saham adalah jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan, termasuk saham biasa, saham preferen, laba ditahan, dan surplus modal.
Setelah mengetahui kedua nilai tersebut, kamu dapat menggunakan rumus ROE berikut:
ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE biasanya dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi ROE, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiliki.
Contoh soal rumus ROE dan pembahasannya.
foto: freepik.com
1. Perusahaan ABC memiliki laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 100 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 500 juta. Maka ROE perusahaan ABC adalah:
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = Rp 100 juta / Rp 500 juta = 0.2 = 20%
Hal ini berarti bahwa perusahaan ABC menghasilkan laba sebesar 20% dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham.
2. Perusahaan XYZ memiliki laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 200 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 1 miliar. Berapakah ROE perusahaan XYZ?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = Rp 200 juta / Rp 1 miliar = 0.2 = 20%
3. Perusahaan ABC memiliki laba bersih sebesar Rp 500 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 2 miliar. Berapakah ROE perusahaan ABC?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 500 juta / 2 miliar = 0,25 = 25%
4. Perusahaan Bina Purnama memiliki laba bersih sebesar Rp 1,2 miliar dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 3 miliar. Berapakah ROE perusahaan Bina Purnama?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 1,2 miliar / 3 miliar = 0,4 = 40%
5. Perusahaan LMN memiliki laba bersih sebesar Rp 800 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 4 miliar. Berapakah ROE perusahaan LMN?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 800 juta / 4 miliar = 0,2 = 20%
6. Perusahaan RST memiliki laba bersih sebesar Rp 600 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 1,5 miliar. Berapakah ROE perusahaan RST?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 600 juta / 1,5 miliar = 0,4 = 40%
7. Perusahaan UVW memiliki laba bersih sebesar Rp 400 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 800 juta. Berapakah ROE perusahaan UVW?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 400 juta / 800 juta = 0,5 = 50%
Recommended By Editor
- Rumus BEP unit, pahami pengertian, contoh soal dan cara pengerjaan
- Rumus GDP, pahami pengertian, jenis, manfaat, dan contoh soal
- Rumus NPV, beserta pengertian, fungsi, dan cara menghitungnya
- Rumus bunga tunggal, pahami konsep, manfaat, dan contoh soal
- Rumus pertumbuhan ekonomi, pengertian, contoh soal, dan cara mudah mengerjakannya