Brilio.net - Majas merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan, ibarat, atau perumpamaan untuk memberikan makna maupun pesan yang lebih menarik dan mendalam pada suatu kalimat. Majas sering digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, maupun imajinasi sang penulis.

Salah satu jenis majas yang sering ditemukan dalam puisi adalah majas alegori. Majas alegori ialah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan kata-kata kiasan yang berupa benda, sifat, atau lambang, tanpa memberikan penjelasan secara langsung. Pada prinsipnya majas alegori dalam puisi bertujuan untuk menyampaikan makna yang tersembunyi, simbolis, maupun metaforis.

Nah, pada artikel ini, brilio.net akan mengulik tentang contoh majas alegori dalam puisi, lengkap dengan pengertian dan cirinya. Biar kamu lebih paham tentang majas alegori dalam puisi ini, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian majas alegori.

Contoh majas alegori dalam puisi © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Secara sederhana, majas alegori adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu untuk mewakili suatu hal yang lain secara simbolik dalam suatu cerita atau teks. Majas alegori mengandung dua makna, yaitu makna literal dan makna tersembunyi yang harus ditafsirkan. Perlu diketahui, ketika penulis menggunakan majas alegori ini biasanya untuk menyampaikan pesan moral, kritik sosial, atau sindiran secara halus.

Ada beberapa pandangan para ahli yang memaknai majas alegori ini, diantaranya:

1. Nurgiantoro (2017) mengatakan bahwa majas alegori adalah sebuah cerita kiasan yang maknanya tersembunyi pada makna literal.

2. Keraf (2010) mendefinisikan majas alegori sebagai cerita singkat yang mengandung kiasan yang harus ditarik dari bawah permukaan ceritanya.

3. Tarigan (2013) menjelaskan bahwa majas alegori adalah cerita yang dikisahkan melalui lambang-lambang yang merupakan majas yang diperluas secara berkesinambungan sebagai tempat atau wadah objek-objek atau gagasan yang diperlambangkan.

Pandangan tersebut tidak jauh berbeda dari ulasan sebelumnya bahwa majas alegori merupakan sebuah gaya bahasa yang mengkiaskan sesuatu agar ungkapan terkesan lebih indah dan mendalam. Begitu pula majas alegori dalam puisi yaitu ungkapan maupun kata yang memiliki makna tersembunyi. Contoh majas alegori dalam puisi misalnya, puisi "Aku ini binatang jalang" dalam karya Chairil Anwar. Kata "Binatang jalang" menjelaskan alegori untuk manusia yang bebas dan tidak terikat oleh aturan. 

Contoh lainnya dalam puisi berjudul "Karawang-Bekasi" - W.S. Rendra. Kata "Jalan" merupakan alegori untuk perjalanan hidup manusia. Selanjutnya ada pula dalam karya-karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Hujan Bulan Juni" terdapat kata "Hujan" adalah alegori untuk kesedihan dan kerinduan serta masih banyak lagi.