Brilio.net - Pernahkah kamu mengalami kondisi susah tidur ketika sudah larut malam? Jika pernah, kamu mungkin mengalami insomnia. Insomnia adalah salah satu gangguan tidur yang umum terjadi pada banyak orang. Insomnia ditandai dengan kesulitan untuk tidur atau tetap tidur, atau merasa tidak cukup istirahat setelah tidur. Jika tidak diobati, insomnia dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang, seperti kelelahan, stres, depresi, dan bahkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa, insomnia juga dapat terjadi pada remaja, terutama pada mereka yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk atau mengalami stres yang tinggi. Insomnia dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia atau jenis kelamin. Namun, beberapa faktor risiko dapat memperburuk kondisi insomnia, seperti usia tua, kecemasan, depresi, stres, konsumsi alkohol atau kafein berlebihan, serta gangguan medis tertentu.

Remaja yang mengalami insomnia biasanya sulit untuk tidur atau tidur terlalu sedikit, sehingga mereka merasa tidak cukup istirahat ketika bangun pagi. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja akademik dan kesehatan mental remaja tersebut. Insomnia pada remaja juga dapat mempengaruhi perilaku, suasana hati, dan memperburuk gejala gangguan mental yang sudah ada.

Ada dua jenis insomnia, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut terjadi dalam waktu singkat dan biasanya terkait dengan stres atau perubahan kehidupan yang signifikan. Sementara itu, insomnia kronis terjadi dalam waktu yang lebih lama, yaitu setidaknya tiga bulan. Insomnia kronis dapat memerlukan penanganan medis yang lebih serius. Namun, apakah yang menyebabkan insomnia pada remaja? Yuk simak 9 penyebab insomnia pada remaja, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (15/2).

Penyebab insomnia pada remaja.

Penyebab insomnia pada remaja © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Gangguan kesehatan mental.

Beberapa gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma, dapat menyebabkan insomnia pada remaja. Kondisi ini membuat remaja sulit tidur karena sulit untuk mengendalikan pikiran dan merasa cemas atau gelisah.

2. Pola tidur yang buruk.

Pola tidur yang buruk, seperti tidur terlalu siang, tidur terlalu larut malam, atau sering bergadang, dapat membuat remaja sulit tidur pada malam hari.

3. Kebiasaan mengonsumsi kafein atau minuman berenergi.

Kafein dan minuman berenergi adalah stimulan yang dapat membuat remaja tetap terjaga dan sulit tidur pada malam hari.

4. Penggunaan gadget atau media sosial sebelum tidur.

Penggunaan gadget atau media sosial sebelum tidur dapat memengaruhi produksi hormon melatonin yang membantu mengatur siklus tidur. Jika melatonin tidak diproduksi dengan baik, maka remaja akan sulit tidur pada malam hari.

5. Gangguan fisik.

Beberapa gangguan fisik, seperti rasa sakit, nyeri, atau gatal-gatal dapat mengganggu kenyamanan tidur pada remaja dan membuat mereka sulit untuk tidur.

6. Perubahan hormonal.

Hormon yang berubah selama masa pubertas dapat memengaruhi siklus tidur remaja dan membuat mereka sulit untuk tidur pada malam hari.

7. Kondisi lingkungan.

Faktor lingkungan seperti kebisingan, temperatur ruangan yang tidak nyaman, atau cahaya yang terlalu terang dapat membuat remaja sulit tidur.

8. Stres akademik atau sosial.

Stres akademik atau sosial, seperti ujian, tugas, atau tekanan dari teman sebaya, dapat membuat remaja merasa cemas atau tidak nyaman dan sulit untuk tidur pada malam hari.

9. Kebiasaan merokok atau minum alkohol.

Merokok atau minum alkohol dapat memengaruhi pola tidur dan menyebabkan insomnia pada remaja.

Gejala insomnia pada remaja.

Penyebab insomnia pada remaja © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Sulit untuk tidur pada malam hari. Remaja yang mengalami insomnia biasanya kesulitan untuk tidur atau terjaga terlalu lama di malam hari sebelum akhirnya tertidur.

2. Terbangun terlalu awal di pagi hari. Remaja yang mengalami insomnia mungkin terbangun terlalu awal di pagi hari dan merasa tidak cukup istirahat ketika bangun tidur.

3. Merasa lelah atau tidak bertenaga sepanjang hari. Remaja yang mengalami insomnia mungkin merasa lelah dan tidak bertenaga sepanjang hari karena kurangnya tidur yang cukup pada malam sebelumnya.

4. Perubahan mood yang signifikan. Remaja yang mengalami insomnia mungkin merasa lebih mudah merasa gelisah, cemas, sedih, atau mudah tersinggung.

5. Gangguan kognitif. Remaja yang mengalami insomnia mungkin mengalami kesulitan dalam memori, konsentrasi, dan pemecahan masalah.

6. Ketergantungan pada obat-obatan atau alkohol. Beberapa remaja yang mengalami insomnia dapat mengembangkan ketergantungan pada obat-obatan atau alkohol untuk membantu mereka tidur.

7. Kehilangan nafsu makan. Insomnia juga dapat menyebabkan remaja kehilangan nafsu makan dan berat badan menjadi turun.

Jika remaja mengalami beberapa gejala tersebut dan mengganggu kualitas hidupnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan terarah.

Cara mencegah insomnia pada remaja.

Penyebab insomnia pada remaja © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1.  Menjaga rutinitas tidur yang teratur: Remaja perlu menjaga rutinitas tidur yang teratur dengan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan. Hal ini akan membantu mengatur siklus tidur dan membantu tubuh merasa lebih siap untuk tidur pada waktu yang ditentukan.

2. Membatasi konsumsi kafein dan minuman berenergi: Kafein dan minuman berenergi adalah stimulan yang dapat memengaruhi tidur dan membuat remaja sulit tidur pada malam hari. Remaja sebaiknya menghindari konsumsi kafein atau minuman berenergi beberapa jam sebelum waktu tidur.

3. Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Remaja perlu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang, seperti suhu ruangan yang nyaman, pencahayaan yang lembut, dan tempat tidur yang nyaman.

4. Menghindari gadget atau media sosial sebelum tidur: Remaja sebaiknya menghindari gadget atau media sosial beberapa jam sebelum waktu tidur untuk membantu tubuh merelaksasi dan mempersiapkan diri untuk tidur.

5. Mengelola stres dan kecemasan: Stres dan kecemasan dapat menyebabkan insomnia pada remaja. Remaja perlu mengelola stres dan kecemasan dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.

6. Menghindari merokok atau minum alkohol: Merokok atau minum alkohol dapat memengaruhi pola tidur dan menyebabkan insomnia pada remaja. Remaja sebaiknya menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol untuk membantu menjaga kesehatan tidur.

7. Menerapkan kebiasaan sehat: Remaja perlu menerapkan kebiasaan hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, menjaga pola makan sehat, dan menghindari kebiasaan buruk seperti begadang, untuk membantu menjaga kualitas tidur.

8. Membatasi penggunaan gadget atau media sosial: Remaja perlu membatasi penggunaan gadget atau media sosial untuk membantu menjaga kualitas tidur. Gadget dan media sosial dapat mengganggu pola tidur dan membuat remaja sulit tidur pada malam hari.

Jika remaja mengalami masalah tidur atau insomnia yang berkelanjutan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan terarah.