Brilio.net - Pernahkah kamu mengalami kondisi susah tidur ketika sudah larut malam? Jika pernah, kamu mungkin mengalami insomnia. Insomnia adalah salah satu gangguan tidur yang umum terjadi pada banyak orang. Insomnia ditandai dengan kesulitan untuk tidur atau tetap tidur, atau merasa tidak cukup istirahat setelah tidur. Jika tidak diobati, insomnia dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang, seperti kelelahan, stres, depresi, dan bahkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa, insomnia juga dapat terjadi pada remaja, terutama pada mereka yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk atau mengalami stres yang tinggi. Insomnia dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia atau jenis kelamin. Namun, beberapa faktor risiko dapat memperburuk kondisi insomnia, seperti usia tua, kecemasan, depresi, stres, konsumsi alkohol atau kafein berlebihan, serta gangguan medis tertentu.

Remaja yang mengalami insomnia biasanya sulit untuk tidur atau tidur terlalu sedikit, sehingga mereka merasa tidak cukup istirahat ketika bangun pagi. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja akademik dan kesehatan mental remaja tersebut. Insomnia pada remaja juga dapat mempengaruhi perilaku, suasana hati, dan memperburuk gejala gangguan mental yang sudah ada.

Ada dua jenis insomnia, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut terjadi dalam waktu singkat dan biasanya terkait dengan stres atau perubahan kehidupan yang signifikan. Sementara itu, insomnia kronis terjadi dalam waktu yang lebih lama, yaitu setidaknya tiga bulan. Insomnia kronis dapat memerlukan penanganan medis yang lebih serius. Namun, apakah yang menyebabkan insomnia pada remaja? Yuk simak 9 penyebab insomnia pada remaja, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (15/2).