Brilio.net - Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada banyak sekali materi yang berisikan topik-topik yang penting. Salah satu topik yang ada yaitu mengenai konjungsi. Tujuan konjungsi antarkalimat antara lain untuk menghubungkan kata dengan kata hingga paragraf, sebagai penghubung agar sebuah kalimat atau paragraf saling berkesinambungan dan menerangkan sebuah istilah atau kalimat.

Konjungsi sering kali disebut juga dengan kata penghubung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Sementara itu, pengertian dari contoh konjungsi antarkalimat adalah contoh konjungsi antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain dan memiliki posisi yakni selalu memulai suatu kalimat baru.

Konjungsi dianggap penting karena dapat membantu pembaca memahami suatu tulisan. Tanpa adanya konjungsi, maka kalimat akan sulit dipahami. Sehingga penggunaan konjungsi ini harus tepat guna agar mampu berpengaruh dan membuat suatu kalimat menjadi kalimat atau teks yang mudah dipahami oleh pembaca.

Jenis-Jenis konjungsi antarkalimat.

Setidaknya ada 9 jenis atau macam contoh konjungsi antarkalimat, meliputi:

(1) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dalam gagasan.

Jenis konjungsi antarkalimat yang pertama adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan mengenai adanya pertentangan di dalam suatu gagasan.

(2) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari peristiwa.

Jenis yang kedua adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan mengenai bagaimana lanjutan dari suatu peristiwa yang terjadi. Contoh konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan misalnya: sesudah itu, setelah itu, dan juga selanjutnya.

(3) Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.

Macam atau jenis konjungsi antarkalimat yang selanjutnya adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Biasanya, contoh konjungsi antarkalimat menggunakan kata sebaliknya.

(4) Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya.

Jenis atau macam konjungsi antarkalimat yang selanjutnya adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan yang sebenarnya. Contoh kata yang digunakan di dalam konjungsi antarkalimat jenis ini adalah: sesungguhnya dan bahwasanya.

(5) Konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.

Jenis dari konjungsi antarkalimat yang lain adalah konjungsi antarkalimat yang menguatkan suatu keadaan yang sudah dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat berupa kata yang digunakan dalam jenis konjungsi ini biasanya: malahan atau bahkan.

(6) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya.

Jenis selanjutnya dari konjungsi antarkalimat adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan tentang pertentangan dengan keadaan yang sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat di sini biasanya menggunakan kata: namun atau akan tetapi.

(7) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi.

Jenis lain dari konjungsi antarkalimat adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis ini biasanya menggunakan kata: dengan demikian.

(8) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat.

Selanjutnya adalah jenis konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis menyatakan akibat ini biasanya menggunakan kata: oleh karena itu atau oleh sebab itu.

(9) Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.

Jenis terakhir adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis tersebut biasanya menggunakan kata: sebelum itu.

 


Magang: Annisa Dhea