Brilio.net - Dalam bahasa Indonesia, kalimat merupakan salah satu materi yang penting untuk dipelajari, karena dengan mempelajari hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis serta dapat memahami suatu kalimat pada sebuah teks.

Salah satunya adalah kalimat kompleks bertingkat atau hipotaktik. Kalimat kompleks jenis ini sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari. Oleh karena itu agar dapat memahami serta dapat menggunakannya, alangkah baiknya untuk mempelajarinya dari dasar terlebih dahulu.

Berikut penjelasan tentang kalimat kompleks bertingkat yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (5/12).

 

 

Magang: Agung Pradana Putra

 

 

Pengertian kalimat kompleks.

<img style=

foto: pexels.com

 

Kalimat kompleks menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat atau kalimat kompleks adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu, yang hubungan antarklausanya subordinatif. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama pada kalimat kompleks adalah klausa yang bisa berdiri sendiri menjadi kalimat lepas.

Klausa subordinatif adalah klausa terikat. Sehingga dapat diartikan, klausa subordinatif pada kalimat kompleks adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri menjadi kalimat lepas, hal ini karena klausa subordinatif bergantung kepada klausa utama. Oleh karena itu, tanpa adanya klausa utama, klausa subordinatif tidak bisa mengungkapkan apa-apa karena informasinya belum jelas. Adapun pola kalimat kompleks adalah SPOK, S (Subjek), P (Predikat), O (Objek) dan K (Keterangan) namun terkadang ada juga pelengkap.

Ciri-ciri kalimat kompleks.

Kalimat kompleks mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut.
1. Pada kalimat kompleks terdapat satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.

2. Kalimat kompleks mempunyai dua subjek dan predikat dalam satu kalimat.

3. Kalimat kompleks sering menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.

4. Struktur di dalam kalimat kompleks dipisahkan menggunakan tanda koma maupun konjungsi (kata penghubung).

Kalimat kompleks bertingkat.

Kalimat kompleks bertingkat mempunyai nama lain kalimat kompleks hipotaktik. Kalimat kompleks bertingkat merupakan suatu kalimat kompleks yang mana mempunyai dua struktur, namun maknanya bersifat tidak setara atau tidak sejajar, yang digabungkan menjadi satu kalimat diikuti kata penghubung seperti: jika, karena, ketika, sehingga.

 

Contoh kalimat kompleks bertingkat.

<img style=

foto: pexels.com

 

1. Jika kamu tidak makan, maka kamu bisa sakit.

2. Maya membawa payung karena cuaca di luar sedang hujan.

3. Amir rajin belajar sehingga ia mendapat nilai bagus di sekolahnya.

4. Orang-orang mejadi panik karena ada bencana gempa bumi.

5. Maya suka begadang sehingga ia sering terlambat bekerja.

6. Wilis sedang sakit sehingga ibu harus izin tidak masuk kerja.

7. Amir lupa mengisi bensin sehingga kendaraannya mogok di tengah jalan.

8. Maya lupa membawa jas hujan karena ia sedang tergesa-gesa.

9. Adam rajin belajar sehingga ia mendapat peringkat satu di sekolah.

10. Warga setempat menjadi resah karena ada macan yang berkeliaran.

11. Dia akan pergi ke luar negeri jika sudah uang yang banyak.

12. Rajinlah salat sehingga kamu mendapat banyak pahala.

13. Pak Amir menghukum siswanya karena ia datang terlambat ke sekolah.

14. Maya tidak masuk sekolah karena Maya sedang mengikuti acara keluarga

15. Guru menerangkan pelajaran ketika murid sedang menyimak di kelas.

16. Amir rajin menabung sehingga ia bisa membeli sepeda motor.

17. Ia gemar berolahraga supaya menjadi sehat.

18. Pak Amir menjadi sukses karena terus bekerja keras.

19. Dia akan pergi ke luar negeri jika sudah uang yang banyak.

20. Amir selalu bekerja keras agar dia dapat membahagiakan istri dan anaknya.

21. Kamu akan menjadi anak yang cerdas, apabila kamu selalu belajar dengan giat.

22. Maya tidak masuk sekolah karena ia sedang sakit.

23. Amir belum bisa beraktivitas karena masih kurang sehat.

24. Ia gemar berolahraga supaya menjadi sehat.

25. Pak Adam menjadi sukses karena terus bekerja keras.

26. Amir ingin langsung bekerja jika sudah lulus sekolah.

27. Amir suka istirahat jika selesai bekerja seharian.

28. Hidup kita akan makmur jika menaati nasihat orang tua.

29. Maya baru saja tiba di sekolah karena bangun kesiangan.

30. Maya suka bangun pagi sehingga ia bisa berolahraga.

31. Ia bersyukur kepada Tuhan karena rezeki yang ia dapat hari ini.

32. Kita harus berusaha terus supaya bisa sukses di kemudian hari.

33. Saya masih ingat kejadian itu ketika saya masih kuliah dulu.

34. Mahasiswa perlu melakukan diskusi agar menemukan solusi yang tepat.

35. Guru menerangkan pelajaran ketika murid sedang menyimak di kelas.

36. Maya rajin menabung sehingga ia bisa membeli baju kesukaannya.

37. Lingkungan akan menjadi rusak jika orang-orang membuang sampah sembarangan.

38. Hutan akan menjadi gundul apabila orang-orang melakukan penebangan liar.

39. Bumi berputar pada porosnya sehingga terjadi pergantian siang dan malam.

40. Aku tidak akan menyesal seperti ini jika dahulu aku tidak mengambil keputusan yang tidak tepat.

41. Semangat belajar mereka tidak pernah surut meskipun fasilitas di sekolah mereka jauh dari kata memadai.

42. Dia tidak mengacuhkanku seolah-olah aku hanyalah debu di matanya.

43. Pengendara sepeda motor itu tidak menaati peraturan lalu lintas, sehingga dia pun harus rela kena tilang polisi.

44. Anak-anak di kampung itu belaja dengan menggunakan fasilitas seadanya.

45. Makanan itu layak dikonsumsi karena makanan tersebut dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet buatan.