Brilio.net - Dalam bahasa Indonesia, untuk menulis atau menghubungankan suatu kalimat biasanya menggunakan kata hubung. Kata hubung tersebut dapat juga disebut dengan konjungsi.

Konjungsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi memiliki beberapa macam jenisnya, salah satunya adalah konjungsi subordinatif.

Supaya dapat memahami dengan jelas tentang konjungsi subordinatif, berikut ini adalah penjelasan tentang konjungsi subordinatif yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (12/12).

Pengertian konjungsi subordinatif

Kalimat konjungsi subordinatif istimewa

foto: pexels.com

Secara umum, konjungsi subordinatif merupakan sebuah kata penghubung yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Dalam penggunaannya, konjungsi subordinatif menghasilkan kalimat majemuk bertingkat.

Sedangkan dalam buku Text Book Writing yang ditulis Masnur Muslich pada tahun 2011, dijelaskan konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak memiliki status sintaksis yang sama.

Salah satu konjungsi itu mempunyai induk kalimat dan yang lainnya anak kalimatnya. Konjungsi subordinatif sendiri berguna untuk mengkorelasikan dua konstituen yang kedudukannya tidak sederajat.

Konjungsi subordinatif juga termasuk dalam kata hubung intrakalimat. Yakni, merupakan konjungsi yang menghubungkan antarklausa yaitu klausa induk dan anak.

Fungsi dan jenis konjungsi subordinatif

Konjungsi subordinatif mempunyai beberapa jenisnya. Jenis konjungsi subordinatif dapat dibedakan dengan penggunaan kata hubung pada setiap kalimatnya, serta dapat juga dibedakan melalui fungsinya. Berikut ini adalah jenis dan fungsi kalimat subordinatif:

1. Hubungan tujuan

Kalimat subordinatif jenis ini lebih mengacu berdasarkan tujuan. Hubungan tujuan ini menggunakan kata penghubung yaitu; supaya, agar, dan untuk.

2. Hubungan sebab-akibat

Kalimat subordinatif ini menyatakan digunakan untuk menyatakan sebab akibat dengan menggunakan kata penghubung; karena, sebab, oleh karena, sehingga, dan sampai.

3. Hubungan perumpamaan

Kalimat subordinatif jenis ini menyatakan hal yang belum tentu terjadi atau perumpamaan. Hubungan perumpamaan ini dalam kalimatnya menggunakan kata hubung; seakan-akan, seolah-olah, ibarat, seperti, dan laksana

4. Hubungan bersyarat

Kalimat subordinatif ini digunakan untuk menyatakan syararat. Hubungan bersyarat ini pada kalimatnya menggunakan kata penghubung; kalau, jika, dan apabila.

5. Hubungan waktu

Kalimat subordinatif jenis ini menjelaskan tentang keterangan waktu. Hubungan waktu ini pada kalimatnya menggunakan kata hubung; semenjak, sejak, tatkala, selama, sambil, serta, setelah, sesudah, selama, sambil, dan sebelum.

6. Hubungan pengandaian

Kalimat subordinatif jenis ini digunakan untuk menyatakan pengandaian terhadap suatu hal. Hubungan pengandaian pada kalimatnya menggunakan konjungsi: seumpama, sekiranya, dan andaikan.

7. Hubungan keterangan

Kalimat subordinatif ini digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan atau keterangan. Dalam kalimatnya menggunakan kata hubung; tanpa dan dengan.

8. Hubungan perlawanan

Kalimat subordinatif ini digunakan untuk menentang suatu hal.Pada kalimat subordinatif perlawanan dalam kalimatnya menggunakan kata penghubung; sekalipun dan walaupun.

9. Hubungan perbandingan

Kalimat subordinatif jenis ini digunakan untuk membandingkan dua hal atau lebih yang berbeda. Hubungan perbandingan pada kalimatnya menggunakan konjungsi; sama, dengan, dari, dan lebih.

10. Hubungan pelengkap

Kalimat subordinatif ini digunakan untuk melengkapi suatu hal dalam kalimat. Hubungan pelengkap pada kalimatnya menggunakan konjungsi; yang dan bahwa.