Brilio.net - Perbandingan dalam Matematika memang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Kedua jenis perbandingan ini tentunya berbeda, mulai dari pengertian, rumus, hingga contoh soalnya. Nah jenis perbandingan Matematika yang akan saya bahas ini berhubungan dengan perbandingan senilai.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa ketika dibangku sekolah para siswa telah diajarkan mengenai materi perbandingan senilai dalam ilmu Matematika. Materi perbandingan secara umum tergolong dalam kategori aritmatika. Untuk itu perbandingan dapat diartikan sebagai usaha dengan menggunakan rumus perbandingan untuk membandingkan dua objek atau lebih. Beberapa hal yang dibandingkan dapat berbentuk nilai pelajaran, perselisihan umur, berat badan dan lain lain.

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/10).

Pengertian perbandingan senilai

Perbandingan senilai merupakan perbandingan dua atau lebih besaran (besaran berlainan jenis) yang apabila salah satu nilai besaran bernilai besar, maka nilai besaran lainnya juga akan semakin besar. Perbandingan senilai melibatkan dua nilai besaran. Jika salah satu nilai besaran bertambah besar, maka nilai besaran yang lain juga akan bertambah besar.

Rumus Perbandingan senilai

Berikut rumus perbandingan senilai:

11 Contoh soal perbandingan senilai dan jawaban, mudah banget © 2022 brilio.net



foto: rumusrumus.com

Ciri-ciri perbandingan senilai

- Nilai perbandingan kedua besaran tetap.

- Pada grafik perbandingan senilai berupa garis lurus yang perpanjangannya melalui titik koordinat (0,0)

- Pada perbandingan senilai, hubungan dua besaran (x dan y) dapat dituliskan dengan bentuk persamaan y = kx.

 

 

 

Contoh soal perbandingan senilai dan jawaban

1. Sebuah konveksi dapat menjahit 150 potong pakaian selama 6 hari. Berapa banyak pakaian yang dapat dijahit selama 21 hari?

Jawab:

150 potong => 6 hari

x potong => 21 hari

Maka

150 potong/? Potong = 6 hari/21 hari

x potong = 150 potong. 21 hari/6 hari

x potong = 525 potong

Jadi, selama 21 hari banyak pakaian yang dapat dijahit adalah 525 potong.

2. Bawang merah sebanyak 2 kg harganya adalah Rp5.000, carilah harga 4 kg bawang merah!

Jawab:

2 : 4 = 5.000 : x = 5.000/x

2x = 5.000 x 4

x = 10.000

Jadi, harga 4 kg bawang merah = Rp10.000.

3. Harga 1 lusin buku tulis adalah Rp. 48.000,00. Berapa harga 6 buku tulis?

Pembahasan:

1 lusin buku = 12 buku = Rp. 48.000,00

Ditanyakan: 6 buku = ?

Jawab:

Jika jumlah buku tulis berkurang, berarti harganya pun berkurang. Jika 12 buku = Rp. 48.000,00 maka

1 buku = Rp. 48.000,00/12

1 buku = Rp. 4.000,00

6 buku = 6. Rp. 4.000,00 = Rp. 24.000,00

Jadi harga 6 buku tulis adalah Rp. 24.000,00.

4. Seorang penulis dalam kurun waktu 1 jam dapat mengetik 1400 kata. Maka tentukan:

a. Jumlah kata yang diketik dalam waktu 1½ jam?

b. Lama waktu yang dibutuhkan apabila penulis bisa mengetik 2100 kata?

Jawab:

a. Contoh soal perbandingan senilai ini dapat diselesaikan dengan cara mengkonversikan satuan jam ke menit terlebih dahulu. Langkah ini bertujuan agar perhitungannya lebih mudah. Maka dari itu 1½ jam = 90 menit dan 1 jam = 60 menit.

60 menit → 1400 kata

90 menit → x kata

Sehingga,

60 menit / 90 menit = 1400 kata / x kata

x kata = 90 . 1400 / 60

= 2100

Jadi, jumlah kata yang diketik dalam waktu 1½ jam ialah 2100 kata.

5. Dalam waktu 6 hari suatu konveksi dapat menjahit pakaian sebanyak 200 potong. Jika penjahitan dilakukan selama 18 hari, maka berapakah jumlah pakaian yang dapat dijahit?

Jawab:

6 hari → 200 potong

18 hari → x potong

Maka,

6 hari / 18 hari = 200 potong / x potong

x potong = 200 . 18 / 6

= 600 potong

Jadi, jumlah pakaian yang dapat dijahit ialah 600 potong.

6. Jarak yang ditempuh suatu mobil adalah 180 km dengan bahan bakar yang jumlahnya 30 liter. Jika mobil tersebut akan menempuh jarak 420 km, maka berapa jumlah bahan bakar yang diperlukan?

Jawab:

Contoh soal perbandingan senilai tersebut dapat diselesaikan dengan cara seperti di bawah ini:

180 km → 30 liter

420 km → x liter

Sehingga,

180 km / 420 km = 30 liter / x liter

x liter = 30 . 420 / 180

= 70 liter

Jadi, jumlah bahan bakar yang diperlukan ialah 70 liter.

7. Seorang pedagang roti dapat menjual 30 potong roti dengan harga Rp 240.000,00. Kemudian kue tersebut terjual lagi pada minggu selanjutnya berjumlah 2 lusin. Tentukan banyaknya uang penjualan kue tersebut?

Jawab:

30 kue → Rp 240.000,00

24 kue → x

Sehingga,

30 kue / 24 kue = Rp 240.000 / x

x = 24 . Rp 240.000 / 30

= Rp 192.000

Jadi banyaknya uang penjualan kue tersebut adalah Rp 192.000,00.

8. Biaya penginapan di suatu hotel untuk 3 hari adalah Rp. 52.500,00. Jika pak Amir mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 1.575.000,00, berapa lama ia menginap di hotel?

Jawab:

3 hari => Rp. 52.500,00

x hari => Rp. 1.575.000,00

Maka

3 hari/? Hari = Rp. 52.500,00/Rp. 1.575.000,00

x hari = 3 hari . Rp. 1.575.000,00./ Rp. 52.500,00

x hari = 90 hari

Jadi pak Amir mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 1.575.000,00, untuk menginap selama 90 hari.

9. Sebuah mobil dapat menempuh jarak 162 km dengan bahan bakar 15 liter. Berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan dalam menempuh jarak 415 km?

Jawab:

162 km => 15 liter

415 km => x liter

Maka

162 km/415 km = 15 liter/? Liter

x liter = 415 km. 15 liter /162 km

x liter = 38,4 liter

Jadi untuk menempuh jarak 415 km diperlukan bahan bakar sebanyak 38,4 liter.

10. Sebanyak 5 telur ayam dihargai Rp6.000. Berapakah harga 15 telur ayam tersebut?

Jawab:

Apabila 5 telur ayam harganya Rp6.000, maka 1 telur harganya Rp1.200.

Rp6.000 : 5 = Rp1.200.

Jadi, harga 15 telur ayam adalah 15 x Rp1.200 = Rp18.000.

11. Perbandingan jumlah murid kelas I, kelas II, dan kelas III pada sebuah sekolah adalah 11 : 10 : 9. Apabila jumlah semua murid di sekolah tersebut 1.200 orang, berapa masing-masing jumlah siswa kelas I, kelas II, dan kelas III?

Jawab:

Misal, jumlah siswa kelas I = A, jumlah siswa kelas II = B, dan jumlah siswa kelas III = C.

A : B : C = 11 : 10 : 9

Jumlah perbandingannya yaitu 11 + 10 + 9 = 30

A = 11/30 x 1.200 = 440

B = 10/30 x 1.200 = 400

C = 9/30 x 1.200 = 360

Jadi, jumlah siswa kelas I = 440 siswa, kelas II = 400 siswa, dan kelas III = 360 Siswa.

 

MAGANG: FENI LISTIYANI