Brilio.net -  

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil riset terbaru elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Tak diduga, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno selisih tipis untuk periode November 2016-Januari 2017.

"Pasangan nomor elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengalami kenaikan 2,33%, dari 27,92% (November 2016) menjadi 30,25% (Januari 2017)," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia, Hanta Yuda di Hotel Oria, Jakarta, Kamis (19/1).

Sementara menurutnya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama -Djarot Saiful Hidayat, elektabilitasnya naik cukup signifikan sebesar 6,88%. Namun, kenaikan itu masih di bawah elektabilitas kandidat nomor urut satu.

"Elektabilitas Ahok-Djarot kenaikan cukup signifikan 6,88% yakni dari 22% (November 2016) menjadi 28,88% (Januari 2017)," terangnya.

Lanjut dia, kenaikan elektabilitas paling tinggi terjadi pada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kandidat nomor urut tiga ini elektabilitas naik sebesar 8,21%.

"Elektabilitas Anies-Sandi mengalami kenaikan yang paling signifikan 8,21% yakni dari 20,42% (November 2016) menjadi 28,63% (Januari 2017)," terang dia.

Dia mengungkapkan semua kandidat masih memiliki peluang besar untuk saling menyalip di Pilkada DKI Jakarta. Sebab, elektabilitas mereka tak terpaut terlalu jauh.

"Semua kandidat masih sangat kompetitif, alias memiliki peluang yang sama untuk bisa masuk sekaligus tereleminasi di putaran pertama. Hingga saat ini, belum ada satu pun kandidat yang memiliki elektabilitas melejit tak terbendung," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada 9-13 Januari 2017. Adapun metode riset yang digunakan adalah metode multi-stage random sampling. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 800 orang dengan margin of error kurang lebih 3,45% pada tingkat kepercayaan mencapai 95%.