Brilio.net - Perhelatan pesta politik terbesar Pilpres 2019 sudah di depan mata. Salah satu yang sudah berlangusung yakni debat pilpres perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Jakarta pada 17 Januari 2019, pukul 20.00 WIB.

Sudah banyak yang mengetahui, diawal hingga pertengahan waktu debat, keadaan berjalan normal. Namun memasuki diakhir-akhir acara hingga menuju sesi pertanyaan yang diajukan masing-masing pasangan ke lawannya, keadaan tampak mulai memanas.

Satu hal yang cukup menyita perhatian publik serta mengundang tawa adalah tingkah kocak Prabowo Subianto tampak berjoget saat hendak memotong pembicaraan Jokowi. Sudah menjadi aturan, bahwa saat satu pihak sedang berbicara, maka pihak satunya harus mendengarkan dan tak boleh memotong pembicaraan tersebut.

Namun itu bukan satu-satunya yang menarik dalam debat capres perdana tersebut, pasalnya dari hasil pantauan brilio.net ada beberapa hal lainnya lagi yang menarik. Apa saja itu berikut ulasannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (18/1).

1. Jawa Tengah lebih luas dari Malaysia.
Tak lepas dari perhatian publik adalah ketika Prabowo menanggapi jawaban Jokowi yang menyatakan bahwa politik berbiaya tinggi dapat diatasi dengan prinsip rekrutmen harus berbasis pada kompetensi.

Dengan tegas Prabowo menyatakan "Jadi kalau kami menilai bahwa perlu ada langkah-langkah yang lebih praktis, konkret, dan segera. Sebagai contoh bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya Rp 8 juta. Kemudian dia mengelola provinsi, umpamanya Jawa Tengah, yang lebih besar dari Malaysia. Dengan APBD yang begitu besar."

Sontak saja dengan seketika masyarakat yang menyaksikan debat tersebut langsung berfikir, apa iya Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia? Padahal jika dilihat dari data Department of Statistics Malaysia, luas Malaysia mencapai 330.345 km persegi dan menurut data Badan Pusat Statistik, luas Jawa Tengah mencapai 32.544 km persegi. Dengan demikian Malaysia jauh lebih luas dibandingkan Jawa Tengah.

2. Sandiaga sebut nama-nama warga.
Hal menarik lainnya dalam debat pilpres tersebut, Sandiaga Uno menyebut-nyebut nama seorang nelayan yang menjadi korban persekusi. Nama yang disebutnya ialah Pak Najib, nelayan Pasir Putih, Cilamaya, Karawang.

"Pak Najib, nelayan Pasir Putih, Cilamaya, Karawang, mengambil pasir mengambil mangrove. Namun, dipersekusi. Kasus besar naik, tapi kasus wong cilik dibiarkan," kata Sandiaga.

Pernyataannya tersebut juga turut menjadi perhatian publik. Mereka bertanya-tanya apa benar yang disampaikan Sandiaga dalam debat tersebut? Dilansi brilio.net dari berbagai sumber, ada satu fakta yang mengejutkan, adanya rilis dari Media Center Prabowo Sandi bertanggal 3 Januari 2019. Isinya terkait kunjungan Sandiaga Uno ke desa nelayan Pasir Putih, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Dalam rilis tersebut memang disebutkan nama Pak Najib. Namun, tak disebutkan yang bersangkutan menjadi korban persekusi.

3. Sandiaga sebut Jokowi 'Presiden'.
Tak bisa dipungkiri, debat pilpres perdana yang berlangusung pada 17 Januari 2019 tersebut berlangusung begitu seru dan menarik banyak perhatian. Dalam beberapa kali kesempatan, Sandiaga Uno berkali-kali menyebut Jokowi sebagai Presiden.

Padahal dalam posisi debat tersebut, jabatan sebagai presiden dilepas sementara, atau tidak berlaku selama berlangsungnya debat. Mereka hanya dianggap sebagai calon presiden yang sedang berjuang mendapatkan kursi kepmimpinan. Saat beberapa kali Sandiaga menyebut Jokowi sebagai Presiden, sontak saja menjadi sangat riuh dan para pendukung Jokowi mengamini apa yang disebutkan oleh Sandiaga.

4. Megawati foto bareng Prabowo-Sandiaga.
Saat tiba di arena Debat Capres 2019, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan melakukan sesi foto bersama. Keduanyapun mengabadikan momen dengan berfoto bersama.

Foto yang diambil oleh anak Megawati, Puan Maharani Kiemas, dengan menggunakan kamera depan itu menjadi sorotan publik. Tampak semuanya terasa hangat dan akur.

5. Jokowi singgung Ratna Sarumpaet.
Debat menjadi cukup menegangkan ketika Jokowi menyinggung kasus Ratna Sarumpaet. Hal ini bermula ketika Prabowo mempertanyakan keadilan hukum di masa pemerintahan Jokowi. "Bapak sudah memerintah 4 tahun lebih, yang kita temukan ada perasaan masyarakat bahwa aparat berat sebelah," kata Prabowo

Prabowo juga mencontohkan kepala derah Prabowo mencontohkan kepala daerah yang berdeklarasi mendukung paslon nomor urut 01 tidak ditangkap. Namun, kepala daerah yang mendukung paslon 02 ditangkap. Menurut Prabowo itu tidak adil.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi membuka suara dengan mengatakan, Prabowo tidak boleh asal tuduh. Setiap masalah hukum ada mekanismenya sendiri. Jokowi juga mengatakan, "Kalau ada bukti sampaikan saja ke aparat, jangan grasa-grusu. Misalnya jurkam Pak Prabowo katanya dianiaya, babak belur ternyata operasi plastik." Mendengarkan pernyataan Jokowi tersebut sontak mengejutkan, pastinya sangat menggelitik bagi warganet.

6. Prabowo joget dan dipijit Sandiaga.
Seperti yang sudah diketahui, ketika membahas tema korupsi dan terorisme, Prabowo Subianto tampak berjoget saat hendak memotong pembicaraan Jokowi. Namun tak diizinkan oleh moderator, karena memang sudah menjadi atauran dalam debat. Saat satu pihak sedang berbicara, maka pihak satunya harus mendengarkan dan tak boleh memotong pembicaraan tersebut.

Melihat pasangannya sedang menari untuk menutupi kekesalannya, Sandiaga dengan sigap memijit pundak Prabowo. Layaknya seorang pegulat yang hendak bertarung lagi. Sungguh menjadi momen yang mengocok perut.

7. Jokowi-Prabowo pelukan, Sandi cium tangan Ma'ruf di panggung.
Dalam sesi terakhir debat, adanya penyampaian penutup masing-masing calon presiden. Pada debat kali ini yang duluan menyampaikan pernyataan penutup adalah pasangan Jokowi-Ma'ruf. Setelah itu dilanjuti pasangan Prabowo-Sandiaga.

Namun kedua pasangan calon presiden tersebut tampak kompak dengan tidak menyampaikan pernyataan apapun kepada lawannya. Namun secara tiba-tiba Jokowi dan Ma'ruf datang menghampiri Prabowo-Sandi. Mereka tampak saling berpekukan dan Sandiaga menjukkan rasa hormatnya terhadap Ma'ruf Amin dengan mencium tangan sang Kiai.

8. Prabowo bicara 21 menit, Sandi 7 menit.
Dalam debat pilpres perdana ini, Prabowo memang berbicara memang lebih dominan dari pada calon wakilnya Sandiaga Uno. Meski demikian keduanya tampak seimbang dalam meyampaikan tanggapan atau mejawab pertanyaan-pernyataan. Tampak mereka memang penuh persiapan dalam menghadapi debat perdana tersebut.

9. Jokowi bicara 23 menit, Ma'ruf 4 menit.
Jika dibandingkan dengan Prabowo-Sandiaga, Jokowi tampak banyak berjuang sendiri dalam menjawab atau menanggapi berbagai hal yang dilontarkan dalam debat pilpres tersebut. Ma'ruf Amin memang tidak banyak menyampaikan sesuatu. Hanya beberapa itu pun sudah memasuki pertengahan debat dan ia tak bisa menyelesaikan pembicaraannya karena terbatas oleh waktu yang sudah ditentukan. Namun untuk keseluruhan Jokowi mampu menjawab dan menaggapi setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya.