Brilio.net - Dunia maya ramai memperbincangkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang dikabarkan tengah sakit. Bahkan rumor kematiannya yang belum pasti sempat menjadi trending topic di Twitter pada Senin lalu (27/4). Ketidakhadiran Kim Jong-un di berbagai pertemuan penting sejak awal bulan lalu juga memunculkan beragam spekulasi dari khalayak. Sejumlah media menyebut jika pemimpin Korea Utara tersebut sedang dalam masa pemulihan setelah operasi jantung.

Nama adik Kim Jong-un yakni Kim Yo-jong pun kemudian mencuat. Yo-jong digadang-gadang bakal menjadi 'pewaris tahta' kepemimpinan Korea Utara. Perempuan berumur 32 tahun tersebut turut mendampingi sang kakak dalam beberapa pertemuan negara, salah satunya pertemuan Kim Jong-un dengan Presiden Donald Trump, seperti yang dikutip dari Pop Culture.



Kira-kira apa saja sih fakta-fakta Kim Yo-jong, adik Kim Jong-un yang jadi sorotan? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/4), fakta Kim Yo-jong, adik Kim Jong-un.

1. Anak bungsu dari 7 bersaudara.

Kim Yo-jong adalah anak terakhir dari Kim Jong-il dengan istrinya yang keturunan Jepang, Ko Yong-Hui. Kim Jong-il punya 7 anak, 6 laki-laki dan hanya Yo-jong yang perempuan sekaligus menjadi bungsu.

2. Menjadi anak kesayangan Kim Jong-il.

Salah satu sumber The Washington Post menyebutkan bahwa Kim Jong-il memanggil Yo-jong dengan sebutan "Yo-jong manisku" dan terkadang memanggilnya Putri Yo-jong. Kim Jong-il sangat bangga pada putri bungsunya itu dan sangat sayang kepadanya.

3. Tinggal bersama paman dan tantenya Kim Yong-hui.

Dia dirawat dan tinggal bersama adik dari ibunya, Kim Yong-Hui yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Kim Jong-il. Yo-jong mengambil alih peran Kim Yong-hui pada 2016 dan menjadi penasihat pribadi Kim Jong-un serta melindungi citra baik sang kakak.

4. Menggunakan nama samaran ketika sekolah di Swiss.

Semasa sekolah di Liebefeld-Steinhölzli, Bern, ia menggunakan nama samaran Park Mi-hyang. Setelah menyelesaikan sekolah di Swiss pada tahun 2000, ia melanjutkan studinya di dua universitas, yaitu di Universitas Militer Kim Il-sung dan menempuh studi ilmu komputer di Universitas Kim Il-sung.

5. Tak pernah muncul selama satu dekade.

Yo-jong sama sekali tidak pernah menunjukkan dirinya di hadapan publik hingga 2010 lalu. Kemunculan perdananya di hadapan media adalah saat mengikuti Konferensi Partai Pekerja Korea Utara.

6. Mulai sering terlihat di publik semenjak kematian sang ayah.

Saat ayahnya meninggal dunia pada Desember 2011 lalu, Yo-jong nampak berdiri di samping Jong-un. Barulah di tahun-tahun berikutnya, ia sering terlihat di publik bersama beberapa pejabat penting Korut.

2 dari 2 halaman

7. Jadi sorotan saat Olimpiade Pyeongchang 2018.

Kim Yong-jong melakukan debut publik dengan penampilannya bersama Wakil Presiden Mike Pence di Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.

8. Gaya busana yang menjadi andalan.

Ia sering mengenakan pakaian berwarna hitam, sepatu hak tinggi dan menguncir rambut panjangnya. Itu membuat Yo-jong mudah dikenali.

9. Tertarik dengan Artileri Persenjataan seperti Rudal Balistik.

Kim Yo-jong dikabarkan tertarik dengan artileri persenjataan seperti rudal balistik. Profesor Natasha Lindstaedt mengatakan bahwa gender tak menjadi penghalang si adik untuk menjadi "tiran baru", dilansir dari Daily Mirror. Nampaknya tradisi keluarga memimpin Korea Utara sejak Kim Il-sung di 1948 akan terus terjaga.

10. Menteri dan Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi.

Yo-jong menjabat sebagai wakil direktur Propaganda dan Agitasi sekaligus menjadi wakil menteri pada bagian yang dirahasiakan. Ia juga mengurus administrasi negara serta menjadi koordinator logistik.

11. Di-blacklist oleh Amerika Serikat.

Di balik wajahnya yang murah senyum, Yo-jong masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat pada Januari 2017. Ini karena ia disinyalir terlibat dalam pelanggaran HAM dan berupaya menyembunyikan praktik ketidakadilan tersebut.

12. Sulit menjadi pemimpin perempuan karena budaya patriarki.

Meski Kim Yo-jong digadang-dang menjadi pemimpin Korea Utara, tak bisa disangkal Korea Utara merupakan negara dengan budaya patriarki yang kuat. Korea Utara masih meragukan kepemimpinan perempuan.

"Dia memiliki kekuatan besar untuk mengendalikan elit Korea Utara, tetapi jika Kim Jong-un keluar atau mati, dia tidak bisa terus-menerus mempertahankan kekuasaan," kata seorang sumber kepada The Daily Beast.