Brilio.net - Siapa bilang jadi pengemudi bemo penghasilannya sedikit. Justru karena bemo makin langka, pendapatan si sopir malah lebih besar lho dibanding pengemudi angkutan kota yang lain. Pengakuan ini dilontarkan Syueb (60), satu dari sekian banyak supir bemo yang hingga kini masih setia mengantarkan penumpang rute Manggarai-RSCM-Salemba.

"Saya mulai pertama kali nyupir bemo pada tahun 1975. Pernah pindah jadi sopir truk, metromini dan mikrolet," kata Syueb kepada brilio.net, Sabtu (16/4).

Syueb dulu pernah punya empat unit bemo. Namun, karena ingin bekerja jadi sopir angkutan lain, dia menjual keempat bemonya itu. Sekarang Syueb menarik dengan sistem setoran per hari Rp 90 ribu. Sedangkan penghasilan bersih yang bisa dia bawa pulang sekitar Rp 100 ribu per hari.

Bemo jakarta © 2016 brilio.net

Menurut dia penghasilan yang diperolehnya itu relatif lebih besar dibanding jadi sopir mikrolet. Jadi walaupun bemo tersingkir sebenarnya tetap menjanjikan pendapatan yang cukup buat para sopir. Sebab, bemo masih tetap diminati penumpang karena tidak bersinggungan dengan trayek atau rute angkot lain. Penumpangnya pun lumayan banyak di rute pendek..

Kalau untuk urusan penumpang, Syueb nggak pernah takut kehilangan. Yang dia takuti justru soal kerusakan bemo yang kini suku cadangnya sudah tak ada. Kalau sudah begitu, pemilik biasanya menggunakan sistem kanibal, pakai suku cadang angkutan lain setelah dimodifikasi. Atau dia memilih istirahat narik bemo. Duh….