Brilio.net - Rem menjadi elemen penting pada sebuah kendaraan. Tanpa rem, kendaraan tidak bisa berhenti dengan sempurna, bahkan bisa menyebabkan kejadian fatal bagi si pengemudinya.

Salah satu yang cukup tren sekarang ini adalah bersepeda. Orang pun mulai memperhatikan setiap detail sepeda yang mereka miliki, mulai dari jenis sepeda, elemen-elemen penting pada sepeda dan juga harganya.

Biasanya bagi mereka yang suka bersepeda dan hobi melalui jalur ekstrem maka akan selalu mengincar jenis sepeda tertentu. Misalnya sepeda gunung. Pada mountain bike (MTB) biasanya ada dua jenis rem yang kerap digunakan, yakni rem cakram mekanik dan rem cakram hidrolik. Masing-masing dari rem ini memiliki keunggulan tersendiri. Berikut perbedaannya, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (8/7).

1. Rem cakram mekanik.

Rem cakram mekanik merupakan jenis rem dengan tuas terhubung kabel yang di dalamnya terdapat kawat. Di mana saat tuas ditarik, kawat tersebut akan menarik kaliper sehingga mencengkram cakram.

Kelebihan dari jenis rem ini adalah perawatan yang mudah dan harganya juga terjangkau, yakni sekitar Rp 450 ribu. Jika mengalami kerusakan, kamu bisa memperbaiki sendiri dengan mudah dan settingan rem juga sangat mudah diatur.

2. Rem cakram hidrolik.

Secara pemakaian, rem cakram hidrolik lebih nyaman dibandingkan dengan rem cakram mekanik, karena tenaga yang dikeluarkan untuk menarik brake lever hanya butuh sedikit. Hanya dengan menggunakan dua jari saja, sudah dapat mengurangi laju sepeda kamu.

Keunggulannya, rem hidrolik ini menawarkan harga yang cukup tinggi yakni mencapai Rp 1-2 juta lebih. Ya, seperti yang banyak dikatakan orang, 'ada harga ada rupa'.

2 dari 2 halaman

Cara kerja rem cakram hidrolik.

foto: whyps.com



Sistem kerja rem cakram hidrolik terbilang cukup mudah. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cara kerja rem satu ini tidak membutuhkan banyak tenaga, cukup gunakan satu atau dua jari saja, rem akan bekerja menghentikan laju sepeda dengan sempurna. Besar atau jumlah peningkatan gaya dapat ditentukan dengan membandingkan ukuran piston di kedua ujungnya.

Dalam sistem pengereman, piston yang menjadi penggerak fluida lebih kecil dari piston yang mengoperasikan bantalan rem. Sehingga gaya ini berlipat ganda, membantu pengendara sepeda untuk mengerem dengan lebih mudah dan lebih efisien.