Brilio.net - Isu pemanasan global sudah menjadi kampanye yang akrab di masyarakat. Wajar saja banyak program lingkungan yang muncul untuk menanggulanginya baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun pihak lain. Akan tetapi, sebuah studi mengatakan bahwa pengurangan emisi karbon untuk melawan global warming bisa mengancam kelaparan di bumi, sebagaimana dikutip brilio.net jurnal Enviromental Science and Techology, Kamis (18/6).

Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa perubahan iklim akibat pemanasan global bisa mempengaruhi hasil panen. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa kekurangan pangan bisa terjadi. Secara logis, hasil penelitian tersebut tidak ada salahnya.

Akan tetapi, program pengurangan emisi global secara tidak langsung juga menyebabkan kelaparan. Analoginya adalah penggunaan rumput dan jenis tanaman lain untuk bahan bakar hayati membutuhkan tanah yang luas. Mau tidak mau, lahan untuk penanaman bahan pangan juga berkurang. Di sisi lain, konsumsi bahan bakar hayati yang tinggi juga bisa mempengaruhi pasokan pangan.

Penjelasan tersebut memang terdengar pesimis. Emisi karbon harus dikurangi demi kelestarian alam untuk generasi berikutnya, meski programnya sendiri bisa mengakibatkan kelaparan. Hal inilah yang sedang dipecahkan oleh sang peneliti, Tomoko Hasegawa dan rekan koleganya.

Tomoko menyarankan bahwa pemerintah harus benar-benar mengambil langkah yang serius untuk program pengurangan emisi karbon. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan dana bantuan pangan dalam menangani perubahan iklim.

BACA JUGA:

Zaman dulu adu kecantikan wanita diuji saat mengendarai vespa

9 Manfaat baking soda untuk kecantikan

Sabun kecantikan ini terbuat dari lumpur kawah Dieng, mau coba?

VIDEO: Kecantikan bukan dari fisik saja

Tak bisa melihat sejak lahir, wanita ini maknai kecantikannya, bikin haru!

Susu kedelai simpan khasiat untuk kecantikan kulit

8 Standar unik kecantikan wanita di dunia