Brilio.net - Kamu tentunya sudah pernah mendapatkan mata pelajaran tata surya sewaktu masih SD dulu, kan? Cerita seputar bulan yang menjadi satelit bumi pastinya sudah tak asing lagi di telinga kamu.

Namun tahukah kamu bahwa asal usul terciptanya bulan hingga saat ini ternyata masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Bahkan, para ahli saling beradu teori yang sangat bertolak belakang. Wah!

Baru-baru ini, hasil penelitian tentang terbentuknya bulan diungkapkan oleh dua kubu ilmuwan yang saling bertentangan. Di satu sisi, peneliti percaya bulan terbentuk setelah bumi ditabrak sebuah planet seukuran Mars bernama Theia miliaran tahun yang lalu. Sementara ilmuwan lain berpendapat bahwa tabrakan Theia dengan bumi yang begitu keras menghasilkan puing-puing awan yang membentuk bulan.

Sekitar 4 miliar tahun lalu, 150 juta tahun setelah tata surya terbentuk, bumi ditabrak oleh benda seukuran planet Mars yang disebut Theia. Akibat tabrakan dahsyat tersebut, maka terciptalah bulan. Teori ini disebut hipotesis tabrakan raksasa.

Dalam jurnal yang dirilis Nature, tim ilmuwan di University of Maryland mengatakan dampak benturan Theia dengan bumi begitu keras. Alhasil, puing-puing awan dari tubrukan tersebut menggumpal dan menjadi satu sehingga terbentuklah bulan.

"Setelah bulan terbentuk, komposisi isotop bulan sama persis dengan mantel bumi," kata Dr Richard Walker, seorang profesor geologi yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip brilio.net dari DailyMail, Kamis (9/4).

Sementara itu, penelitian lain justru mengungkapkan kesimpulan yang bertolak belakang. Para ilmuwan dari Israel Institute of Technology dan Southwest Research Institute di Colorado mengatakan bahwa Theia-lah yang memiliki komposisi mirip dengan bumi.

Dr Alessandra Mastrobuono-Battisti dan timnya membuat simulasi tabrakan antara protoplanets dan membandingkan komposisi masing-masing planet yang masih utuh dengan komposisi planet penabrak.

"Kami berkesimpulan bahwa planet yang terbentuk akibat tabrakan dua planet memiliki komposisi yang berbeda, tetapi komposisi planet penabrak secara statistik lebih mirip dengan planet-planet yang ditabrak," tulis para peneliti.

Apapun teori yang dikemukan oleh para ilmuwan tersebut, keduanya sepakat bahwa teori seputar terciptanya bulan masih menjadi teka-teki yang membingungkan dan belum sepenuhnya terpecahkan.

"Ini adalah hal yang menarik dan tak ada jawaban yang pasti tentang pembentukan Bulan. Tentu, teori kami juga belum pasti," ungkap Dr Walker.