Brilio.net - Sahabat memang bisa menjadi teman dekat untuk berbagi kesenangan maupun kesedihan. Maka lumrah jika beberapa orang mempunyai sahabat dekat, meski hanya satu. Tapi ternyata sahabat tak melulu bisa jadi sandaran hidup. Hal itu dirasakan Reni (24), cewek asal Tulang Bawang, Lampung. Ia menilai jika teman dekatnya itu telah mengkhianati dirinya.

Awalnya Reni, Ani, dan Ahmad adalah sahabat dekat sejak awal kuliah. Karena searah saat menuju kampus, Ani sering mengantar jemput Reni ketika kuliah. Kedekatan Reni dan Ahmad ternyata menimbulkan benih-benih cinta. Meski status Reni dan Ahmad sudah menjadi kekasih, mereka bertiga masih tetap akrab. Kala itu, Ani juga mempunyai pacar sendiri satu kampus.

Tapi keakraban mereka ternodai oleh peristiwa yang akhirnya menghancurkan persahabatan baik itu. Di belakang, Ani ternyata bermain mata dengan Ahmad.

"Semester 2, 3, 4, dan 5 berjalan baik. Pada semester 6, Ani yang aku anggap teman baik ternyata menipuku dari belakang," kata Reni kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999, Senin (1/2).

Kenyataan itu, ia ketahui secara tak sengaja. Suatu hari, Reni menyambangi kos Ahmad karena ada barang yang ketinggalan. Ia lantas datang dengan santai. Sampai di parkiran kos, ia kaget bukan kepalang. Ternyata ada kendaraan Ani terparkir di situ. Kemudian ia bertanya kepada teman-teman satu kos kekasihnya itu.

"Kata teman-teman Ahmad, Ani sudah di kos sekitar satu jam," terang Reni.

Sontak Reni langsung menuju kamar kos Ahmad. Ia ketok pintu yang terkunci tersebut untuk membuktikan omongan teman kos pacarnya. Tak disangka, saat pintu di buka, mereka berdua ada di kamar. Saat itu, kata Reni, Ahmad berlagak bangun tidur, dengan membawa bantal berjalan seperti mau pindah ke kamar sampingnya. Sedangkan Ani terlihat sedang mengancingkan bajunya.

Peristiwa yang terjadi Januari 2014 lalu itu menjadi pukulan berat bagi dirinya. Kala itu, ia langsung meninggalkan kos tersebut tanpa mau mendengarkan penjelasan mereka berdua. Ia juga tak mau menjawab telepon dari mereka selama beberapa hari.

Hingga suatu saat, Ahmad mendatanginya dan memberikan penjelasan.

"Dia bilang kalau saat itu sebenarnya Ani datang untuk curhat masalah dengan pacarnya, bukan seperti yang aku lihat. Tapi tetap aku nggak percaya," ceritanya.

Meski begitu, Reni tetap tak menutup rapat hubungan pertemanan di antara mereka walau tak sedekat sebelum peristiwa siang itu. Reni menyayangkan, setelah kejadian Ani sama sekali tak pernah meminta maaf kepadanya atas peristiwa tersebut. Hal itu dianggap Reni seperti tak ada rasa bersalah pada diri Ani.

"Baru pas aku wisuda beberapa waktu lalu ia minta maaf dan minta didoain semoga cepat nyusul wisuda," ujar Reni.

Lewat kisah ini, Reni ingin berpesan jika sedekat apa pun teman, tetap harus hati-hati dan jangan mudah percaya terhadap teman maupun pacar.

Cerita ini disampaikan oleh Reni melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!