Brilio.net - Kamu akan kagum dengan kisah sukses bisnis tiga anak muda ini. Bermula dari mata kuliah yang mewajibkan membuat usaha sendiri, ketiga mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya ini terdorong untuk menjual pentol sebagai bisnis yang mereka tekuni.

Hadi Kurniawan, Donny Drestanta, dan Moch Afiev Dewanta pada Februari 2012 sepakat menjual jajanan sejenis bakso yang dibumbui saus ini ke masyarakat luas di area Surabaya dan sekitarnya.

Pilihan mereka tak salah. Pentol merupakan jajanan yang disukai berbagai kalangan dan usia. Di tangan mereka, pentol bertransformasi menjadi jajanan yang enak dan higienis tapi murah meriah. Hanya perlu merogoh kocek Rp 5.000 untuk per porsi Pentol Arcip ini. "Itu standar harga kami. Kalau mau beli lebih, silakan!" tukas Hadi saat diwawancarai brilio.net.

Hadi menyampaikan bahwa modal pertama kali mereka membuka usaha Pentol Arcip ini hanya Rp 100 ribu. "Itu dari kantong kami sendiri. Soal gimana bisa jalanin bisnisnya, ya bisnis kan, nggak perlu semua beli atau baru. Kami bawa bahan dari rumah. Kompor, panci, dan sebagainya juga sudah ada," paparnya.

Modal Rp 100 ribu, usaha pentol 3 Sekawan ini sampai ke Papua

Pentol Arcip yang ternyata kependekan dari Pentol Arek Ciputra ini, sudah beromzet Rp 15 juta per bulan, lho. Setiap harinya ada 100 porsi pentol yang dijual di setiap outlet. Mereka sekarang sudah membuka franchise di lima kota, antara lain Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Pandaan, hingga Timika, Papua. Wow!

Ternyata usut punya usut, Hadi selaku pengurus bidang marketing dan investor bisa menggaet koneksi di Timika untuk berbisnis jajanan bola-bola daging ini. "Soalnya saya dari TK sampai SMP di sana. Tapi ketika ada hotel di sana yang mau kerja sama, awalnya saya antara percaya dan nggak percaya. Eh, setelah jadi dan dijalani, responsnya positif," tuturnya tertawa.

Tidak mudah untuk menjalankan bisnis makanan ini di tengah pesaing yang begitu banyak. Hadi menuturkan bahwa awalnya dia dan tim sempat salah 'formula' membuat porsi pentolnya. "Jadi, pertama ikut test market di Mall Ciputra World itu feedback-nya buat kami ya, size pentol yang kegedean, harga bahan mahal, dan macem-macemlah. Dari situ kami cari lagi komposisi yang tepat," tukas mahasiswa semester akhir jurusan Culinary Business ini.

Yang membuat Pentol Arcip ini istimewa adalah varian pentolnya. Jika biasanya pentol bercampur daging saja, di sini ada juga pentol keju, pentol udang, pentol mini, pentol original, dan tahu bakso. Ke depannya mereka berencana akan menambah menu lagi. "Ya, soalnya dalam berbisnis, kita pasti butuh inovasi. Pengemasannya aja, kami pakai cup. Jadi, nggak seperti penjual lainnya," tegasnya.

Modal Rp 100 ribu, usaha pentol 3 Sekawan ini sampai ke Papua

Untuk menjalankan bisnis franchise jajanan ini, Pentol Arcip memiliki tempat produksinya sendiri dan dikirim dalam bentuk frozen ke seluruh cabang yang ada.

Sampai sekarang, jumlah keseluruhan karyawan sudah mencapai 24 orang yang terbagi menjadi 19 orang untuk outlet dan 5 orang bagian produksi. Nah, dari 19 orang itu, mereka terbagi ada yang jaga di mal, di depan minimarket, bahkan sampai ada yang berkeliling menggunakan motor.

Ke depannya Hadi dan kawan-kawan juga hendak membuka cabang baru kendati nanti telah lulus kuliah S1. "Kami ingin Pentol Arcip bisa tersebar ke seluruh Indonesia," pungkas Hadi menutup obrolan dengan brilio.net.