Brilio.net - Bandara merupakan tempat pemberhentian atau transit orang yang melakukan perjalanan. Bukan hanya satu atau dua orang, bisa ribuan bahkan ratusan ribu.

Nah, di antara semua orang itu, kita tak pernah tahu bahwa beberapa di antara mereka pelaku dan korban perdagangan manusia. Mengingat bandara menjadi tempat yang juga bisa untuk perdagangan manusia secara diam-diam dan "licin". Lalu, apakah kamu akan diam saja?

Kamu bisa berkontribusi untuk menggagalkan perdagangan manusia ini dengan mengenali beberapa tanda orang yang menjadi korban perdagangan. Sekalipun misal tanda-tanda itu belum tentu perdagangan manusia, tapi kalau kamu curiga, kamu bisa melaporkan kepada pihak berwenang tentang keanehan yang kamu lihat di bandara.

Dilansir brilio.net dari CNN, Selasa (4/8) berikut tanda-tandanya orang di bandara yang sedang menjadi korban perdagangan manusia.

1. Seorang wisatawan yang berpakaian tidak tepat sesuai rute perjalanan mereka
Maksudnya di sini adalah misal mereka mengatakan akan berlibur ke suatu negara, namun tidak membawa barang-barang pribadi, memakai pakaian yang tidak sesuai ukuran, atau bahkan tidak sesuai cuaca rute tujuan.

2. Memiliki tato dengan kode bar, dengan kata "Daddy"
Banyak orang memiliki tato, dan tato belum tentu sebuah indikator korban perdagangan manusia. Tapi pedagang dan germo merasa mereka memiliki korban mereka sehingga memberinya tato kode bar, atau tato dengan kata "Daddy", atau bahkan nama seseorang bisa menjadi bendera merah peringatan seseorang adalah korban.

3. Korban tidak bisa memberikan rincian tentang lokasi keberangkatan, tujuan, atau informasi penerbangan mereka
Pedagang menggunakan sejumlah alat untuk menghindari kecurigaan tentang kejahatan mereka. Beberapa pedagang manusia ini tidak akan memberitahu korban mereka tentang lokasi mereka berada, tujuan, atau bahkan pekerjaan yang kemungkinan mereka miliki nanti.

Karena korban tidak memiliki sarana untuk mendapatkan rumah atau membayar, misalnya untuk makanan, mereka harus bergantung pada pedagang untuk kebutuhannya. Hal ini memberikan peluang selebar-lebarnya pedagang memperlakukan mereka sesuai kehendak mereka.

4.Komunikasi mereka tampaknya terstruktur atau cerita mereka tidak konsisten
Kadang-kadang pedagang melatih para korban untuk mengatakan hal tertentu kepada masyarakat atau orang sekeliling untuk menghindari kecurigaan. Seseorang yang ceritanya tampak gagu dan tidak konsisten, bisa jadi sedang menyembunyikan sesuatu. Dan ini patut diwaspadai.

5. Mereka tidak bisa bergerak bebas di bandara atau pesawat atau mereka sedang dikendalikan, diawasi, atau diikuti
Orang-orang yang diperdagangkan secara ilegal selalu dijaga dalam perjalanan. Pedagang akan mengerahkan usaha untuk memastikan bahwa korban tidak melarikan diri atau mencari bantuan untuk lolos.

6. Mereka takut membahas diri di sekitar orang lain, menunda setiap upaya percakapan dengan seseorang yang tampaknya mengendalikan mereka
Ketakutan dan intimidasi adalah dua alat yang digunakan pedagang untuk mengontrol orang dalam perbudakan. Pedagang sering mencegah korban dari berinteraksi dengan publik karena korban mungkin mengatakan sesuatu yang menimbulkan kecurigaan tentang keselamatan dan kebebasan mereka.

7. Catatan khusus untuk perdagangan anak
Seorang anak yang diperdagangkan untuk eksploitasi seksual dapat didandani secara sensual atau tampak seperti berada di bawah pengaruh obat atau alkohol. Selain itu, anak bisa tampak kurang gizi dan atau menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik atau seksual, seperti memar, luka, atau luka bakar akibat rokok.

Rangkuman tanda-tanda orang sedang diperdagangkan di bandara di atas bersumber dari organisasi-organisasi seperti:

1. Airline Ambassadors International
Organisasi yang menawarkan program kesadaran perdagangan manusia untuk pendidikan staf bandara tentang masalah perdagangan manusia.

2. Polaris
Organisasi yang bekerja memerangi dan mencegah perbudakan modern dan perdagangan manusia.

3. Free the Slaves
Organisasi yang mengkampanyekan perlawanan terhadap perbudakan modern di seluruh dunia.

4. International Justice Mission
Organisasi yang bekerja untuk melindungi masyarakat miskin dari kekerasan di negara berkembang.