Brilio.net - Kehidupan seksual memang tidak bisa lepas dari manusia bahkan makhluk hidup lainnya. Dan terkadang sudah menjadi kodrat jika seseorang ingin memenuhi kebutuhan itu dengan cara pernikahan. Namun tahukah kamu, rupanya di dunia ini ada beberapa tempat yang memiliki tradisi seksual yang dianggap tak masuk akal dan mengagetkan? Saking anehnya, tradisi-tradisi itu dianggap tak masuk logika manusia.

Nah, kira-kira seperti apa saja ya? Yuk kita lihat seperti yang telah dikumpulkan brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (15/12).

1. Sambians, suku peminum air mani

foto: canadianlegalsystem.com
Untuk menjadi pria sejati dalam suku primitis di Papua Nugini ini, anak-anak lelaki sudah dipisahkan dengan ibu mereka dan juga dari kalangan wanita saat berusia tujuh tahun. Selama 10 tahun ke depan para bocah lelaki tersebut akan hidup bersama para pria dewasa. Selama masa itu mereka akan dididik agar menjadi lelaki jantan, mereka juga diharuskan meminum air mani para tetua yang dipercaya mempertahankan kekuatan dan pertumbuhan mereka hingga pada nanti akhirnya mereka dikembalikan ke suku untuk mencari istri.

2. Mardudjara, suku pemotong organ intim pria

foto: uidaho.edu
Kalau di Indonesia kamu mengenal sunat, maka yang dilakukan suku ini lebih ekstrem. Tradisi terpenting dari suku Mardudjara Aborigin di Australia ini bisa dibilang cukup mengerikan. Mereka melakukan sunat barbar kepada organ intim para pria di sana. Di mana organ intim pria itu dipotong memanjang ke bawah sampai bagian scrotum. Sedangkan darah yang menetes ke api dianggap memurnikannya. Pria yang telah melalui tradisi tersebut dianggap sudah menjadi lelaki jantan.

3. Trobrianders, suku berhubungan seks saat belia

foto: sites.google.com
Suku primitif tersebut juga berada di Papua Nugini. Suku ini memiliki kebiasaan yang sangat dianggap melanggar hukum jika dilakukan di kota. Bagaimana tidak, anak-anak di sana memulai berhubungan seksual pada usia 6-8 tahun untuk wanita, dan 10-12 tahun untuk pria. Tidak heran tradisi tersebut merupakan pemicu berkembangnya penyakit AIDS secara mengerikan di pedalaman Papua.

4. Berbagi istri di Nepal

foto: thenewstribe.com
Di salah satu pedalaman sekitar Himalaya, Nepal ada suatu suku yang hidup di lahan pertanian yang cukup kecil. Keluarga dengan lebih dari satu anak dihadapkan dengan pembagian tanah mereka untuk setiap anak yang akan berkeluarga. Lalu bagaimana solusinya? Akhirnya mereka mencari satu saja istri untuk anak-anak mereka agar hidup bersama tanpa membagi tanah keluarga. Jadi, jika kamu punya lima anak lelaki maka kelimanya akan dinikahkan dengan satu wanita saja.

5. Saut d'Eau, tradisi voodoo dalam seksual

foto: theguardian.com
Jika kamu bepergian ke Haiti dan mengunjungi air terjun Saut d'Eau di bulan Juli, maka kamu akan melihat ritual yang cukup cabul. Kalau kamu berpikir bahwa praktisi voodoo akan melakukan persembahan untuk dewi cinta dengan cara normal maka itu salah. Di sana kamu akan melihat sekelompok orang telanjang yang memutar dan menggeliat di dalam lumpur yang bercampur dengan darah hewan kurban seperti kepala sapi dan kambing.

TRADISI LAIN YANG TAK KALAH SERAM, KLIK NEXT:

2 dari 2 halaman

6. Wodaabe, suku pencuri istri

foto: humanplanet.com
Suku Wodaabe di Nigeria, Afrika Barat dikenal dengan para pria yang suka mencuri istri orang lain. Sebenarnya pernikahan pertama mereka diatur oleh orangtua ketika mereka masih bayi dan harus antara garis keturunan yang sama. Namun di festival tahunan Gerewol, pria Wodaabe memakai makeup dan kostum lalu menari untuk mengesankan para wanita serta mencuri istri baru. Jika seorang pria mampu mencuri istri dan tak terdeteksi oleh suami si wanita, maka mereka diakui secara sosial dan disebut menjalani pernikahan atas dasar cinta. Pasti di sana banyak suami-suami yang patah hati ya?

7. Adegan seksual publik di Sungai Nil

foto: crystalinks.com
Menurut Sex and Society, ada yang menyebutkan bahwa pasang surut aliran Sungai Nil di Mesir dianggap disebabkan oleh ejakulasi Atum yang merupakan Dewa Penciptaan. Konsep ini memicu banyaknya raja-raja Mesir kuno yang melakukan ritual masturbasi ke sungai Nil untuk menjamin kelimpahan air. Karena terinspirasi dengan tindakan itu, maka pria-pria Mesir kuno melakukan festival Dewa Min untuk menirunya.

8. Homoseksual demi status sosial yang lebih tinggi

foto: theguardian.com
Kasus homoseksual yang akhir-akhir ini menjadi salah satu problematika besar dan nyata di kehidupan masyarakat modern, sepertinya sudah dikenal lebih dulu oleh bangsa Yunani kuno. Dimana mereka tidak membedakan hasrat seksual oleh jenis kelamin namun lebih menekankan pada peran yang dilakukan oleh orang per orang di sana. Bangsa Yunani kuno percaya saat itu, bahwa mereka yang lebih aktif dalam seks, tak peduli dengan siapa, akan mendapat status sosial lebih tinggi serta sebaliknya untuk yang pasif lebih rendah.

9. Hubungan pria tua dan pemuda di Yunani

foto: pinterest.com
Salah satu praktek seksual kontroversial lainnya di Yunani kuno adalah paiderastia, dimana seorang laki-laki tua dan seorang pemuda remaja terlibat dalam sebuah hubungan. Yunani kuno percaya bahwa lelaki akan dianggap sebagai pria dewasa sampai jenggotnya tumbuh. Sebelum itu, mereka dianggap anak-anak yang harus mereka didik, lindungi dan mereka cintai. Tidak seperti cinta antara ayah dan anak, namun cinta selayaknya lawan jenis. Mereka percaya bahwa hal tersebut akan membawa pahala bagi mereka.

10. Pernikahan sementara

foto: iranfacts.com
Di negara seperti Iran, ada kondisi ketika pasangan muda yang ingin berhubungan seks namun belum menikah bisa meminta pernikahan sementara. Mereka diperbolehkan membayar sejumlah uang untuk upacara singkat dengan kontrak tertulis mengenai waktu yang diinginkan tanpa bertentangan dengan hukum yang ada. Kok seperti kawin kontrak di Indonesia ya?