Brilio.net - Kamu tahu lagu Rossa yang berjudul Wanita yang Kau Pilih atau lagu Sendiri yang dinyanyikan Rio Febrian? Dua lagu terkenal itu ternyata diciptakan oleh musisi asal Jogja bernama Dinno Alshan. Sosoknya bukanlah orang baru di belantika musik Indonesia.

Dinno Alshan mengawali karier pada tahun 2003 bersama band Shakey sebagai vokalis. Aktivitas bermusiknya itu berjalan hingga hingga tahun 2011. Setelah itu, ia melanjutkan karier bermusiknya bersama 8iliv band.

"Keluarga ayah saya sangat telaten dalam mempertajam bakat musik saya. Dari merekalah saya bisa dekat dengan harmoni-harmoni lagu, dekat dengan nada-nada yang sebelumnya asing bagi saya," ceritanya saat diwawancarai brilio.net, Kamis (20/4).

Dinno Alshan © 2017 brilio.net

foto: brilio.net/ivanovich aldino

Tak cuma tampil di atas panggung, cowok kelahiran Jogja 14 Mei 1981 ini juga dikenal luas sebagai penulis lagu untuk penyanyi-penyanyi Indonesia. Selain menciptakan lagu Wanita yang Kau Pilih yang dibawakan Rossa dan lagu Sendiri yang dinyanyikan Rio Febrian, Dinno juga menciptakan lagu yang dibawakan para penyanyi tanah Air. Sebut saja Randy Pangalila (Lewat Semesta), Dirly idol, Tia AFI, Tere dan masih banyak yang lainnya.

Pengalaman pribadi menjadi salah inspirasi terbesar Dinno dalam mencipta lagu. Tak jarang pengalaman orang di sekitarnya juga mengilhaminya dalam membuat lirik lagu.

Kini, Dinno memutuskan untuk bersolo karier. Dua lagu ciptaannya sendiri sudah ia rilis yang berjudul Jika Cinta Punya Warna dan Jauh Berbeda. Lewat dua lagu ini, Dinno mempersembahkan lagu yang cukup punya konsep berbeda dengan lagu solois pada umumnya.

"Pada single kedua Jika Cinta Punya Warna, saya mencoba memasukkan instrumen budaya pada lagu itu. Karena Dinno Alshan ingin nggak hanya bermusik, tapi juga ingin merefresh instrumen budaya asli Indonesia," ungkapnya.

Dinno Alshan © 2017 brilio.net

foto: brilio.net/ivanovich aldino

Menurutnya, anak muda sat ini perlu diingatkan kembali jika Indonesia tak cuma kaya dengan pemandangan alam dan kuliner, melainkan juga keragaman instrumen budayanya.

"Kalau di single pertama lebih ke perkusi, single kedua saya masukkan instrumen budaya lewat alat musik sulim dari Batak. Waktu interload biasanya dikasih gitar atau piano, kita kasih instrumen budaya," katanya.

Kini, Dinno sedang fokus menggarap album yang akan di rilis 2017 ini. Dalam penggarapannya, Dinno melibatkan Cornel Letto dan Widi Letto.