Brilio.net - Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) sukses berubah menjadi lautan cahaya merah muda pada tanggal 1 dan 2 November 2025. Ribuan Blink sudah memadati area stadion sejak siang hari demi menukar tiket dan berburu merchandise resmi, membuktikan antusiasme tinggi untuk menyambut kembalinya idola setelah sempat hiatus.
Langit Jakarta sore itu memang sedikit kurang bersahabat karena hujan yang turun membuat jadwal konser sempat tertunda sekitar 40 menit dari rencana awal pukul 18.30 WIB. Meski harus menunggu di tengah hujan, semangat penonton di lokasi tetap membara dan tidak surut sedikit pun.
Rasa lelah menunggu seketika terbayar lunas saat panggung megah mulai menyala. Teriakan histeris langsung menggema ketika keempat anggota naik ke panggung membuka pertunjukan dengan lagu ikonik “Kill This Love”. Aksi panggung memukau tersebut berpadu sempurna dengan cahaya dramatis, visual LED raksasa, dan letupan kembang api spektakuler yang menciptakan euforia luar biasa. Suasana makin panas saat deretan lagu hits seperti “Pink Venom” dan “How You Like That” sukses mengguncang stadion dengan koreografi energik dan tata panggung canggih yang memanjakan mata.
foto: istimewa
Salah satu sorotan utama dalam konser ini adalah sesi solo para anggota yang menampilkan warna berbeda-beda secara bergantian. Jisoo tampil memukau membuka segmen ini dengan lagu “Hugs & Kisses” dan “Earthquake”. Giliran selanjutnya diambil oleh Lisa yang membawa energi luar biasa lewat “Thunder”, “Lifestyle”, dan lagu andalannya, “Rockstar”. Penonton kemudian dihipnotis oleh Jennie yang tampil menawan lewat “Like Jennie” dan “Starlight”. Sesi solo ini ditutup dengan manis oleh Rosé lewat lagu “number one girl” serta kolaborasi globalnya bersama Bruno Mars di lagu “APT.”.
Setelah puas dengan penampilan solo, panggung kembali hangat saat grup ini menyanyikan lagu-lagu favorit seperti “Pretty Savage”, “Whistle”, dan “Lovesick Girls”. Di sela-sela penampilan, interaksi hangat antara Blackpink dan Blink Indonesia menjadi kenangan tersendiri. Rosé sempat menyapa menggunakan Bahasa Indonesia dengan kalimat “Apa kabar? Aku Rosé,” yang langsung disambut sorakan meriah.
Jisoo dan Rosé pun tak henti-hentinya memuji semangat penonton Jakarta dengan seruan “Kalian terbaik!”. Fakta menarik lainnya justru datang dari belakang panggung, di mana Rosé rupanya sempat mencicipi kuliner lokal, yakni nasi goreng sebelum tampil solo di hari pertama dan sate ayam pada hari kedua.
Momen paling mengundang tawa terjadi justru jelang akhir acara saat penonton kompak meneriakkan yel-yel lokal berbunyi “Enggak mau pulang, maunya digoyang!”. Awalnya para member terlihat bingung dengan teriakan tersebut, namun setelah paham, Rosé dan Jennie spontan mengarahkan mikrofon ke penonton dan menirukannya sambil tertawa.
Rosé bahkan merespons dengan manis bahwa dirinya juga tidak mau pulang. Konser ditutup sangat megah lewat deretan lagu legendaris “Boombayah”, “Ddu-du Ddu-du”, hingga sesi encore “Kick It”. Gelaran Deadline Tour selama dua hari di Jakarta ini berlangsung lancar dan menjadi salah satu konser internasional terbesar di tahun 2025 yang meninggalkan kesan mendalam.
Recommended By Editor
- Jadi penutup era, Founder5 berikan satu performa terakhir yang tak akan terulang lagi
- Begini jadinya saat Fedi Nuril duduk di 'kursi panas' diroasting Pandji, Abdur Arsyad, sampai Saykoji
- Tak hanya nonton teater, FMI 2025 beri pengalaman imersif dengan lighting modern & aransemen orkestra
- Rayakan HUT ke-12, RS EMC Sentul resmikan gedung baru dan deretan inovasi terbaru
- Gimana rasanya kalau seleb diroasting habis-habisan penuh tawa dan satire tajam? Ini jawabannya

































