Pagelaran kali ini merupakan kali ketiga setelah sebelumnya dipentaskan di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta (Februari 2022) dan Jakarta Theater, (Juni 2022). Karena nggak ingin memberikan penampilan serupa, Kikan pun harus memutar otak menyajikan sesuatu yang baru pada penampilan kali ini. “Tentu kami nggak mau memberikan yang itu-itu aja. Karena itu saya masukan beberapa elemen baru,” terang Kikan.

Meski saat ini Kikan fokus sebagai vokalis Cokelat, namun ia tak kapok jika Pagelaran Sabang-Merauke berlanjut ke beberapa kota. “Kalau ditanya apakah pilih Cokelat atau pagelaran ini, ya saya akan mengajak Cokelat tampil di Pagelaran Sabang-Merauke jika digelar lagi,” ujar Kikan berkelakar.      

Pagelaran Sabang Merauke © 2022 brilio.net

Ini merupakan pertama kalinya dalam karier bermusik, Kikan menjadi penyanyi sekaligus music director untuk sebuah pagelaran besar. Karena itu, ia merasa tertantang mengerjakannya.

Yang jelas, Kikan mendapat banyak pengalaman saat mengerjakan project Pagelaran Sabang-Merauke bersama ratusan seniman tari dan musik tradisional.    

Pagelaran Sabang-Merauke kali ini memang agak berbeda. Dua pagelaran sebelumnya hanya dipentaskan untuk undangan saja. Sementara kali ini dibuka untuk umum dan berbayar.  

“Sebelumnya kita buat untuk undangan saja, karena responsnya begitu besar kita coba buka untuk publik dan berbayar. Ternyata responsnya juga besar. Nanti hasil penjualan tiket kita donasikan untuk para seniman,” ujar CEO dan Direktur Utama iForte dan Protelindo Group Aming Santoso.   

Indonesia sebagai negara besar memiliki banyak warisan budaya peninggalan leluhur bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya harus dicintai, karya adiluhung tersebut juga perlu dilestarikan, khususnya generasi muda.