1. Keterlibatan perdana Reza Ryan di konser tunggal Efek Rumah Kaca.

 konser rimpang efek rumah kaca jadi ajang kolaborasi antar pegiat seni © berbagai sumber

foto: brilio.net/Dewi Suci

Para personel Efek Rumah Kaca mulai mengenal Reza Ryan sejak mengembangkan grup musik Pandai Besi. Reza juga pernah beberapa kali membantu project Efek Rumah Kaca pada tahun 2016. Kemunculannya di grup indie rock satu ini pun diakui membawa warna baru dalam musik Efek Rumah Kaca.

"Reza banyak memberikan warna baru yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Sebenarnya itu bagian dari cita-cita kami juga untuk membuat musik yang sederhana tapi sebenarnya kalau ditelusuri ada kompleksitas tertentu. Biasanya itu yang membuat musik jadi lebih lama untuk bosan," ujar vokalis dan gitaris Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud dalam konferensi pers, Selasa (18/7).

Reza pun mengaku berkontribusi dalam menambahkan aransemen baru untuk album anyar milik Efek Rumah Kaca tersebut.

"Waktu saya masuk di 2022 awal itu sebagian besar lagu di album Rimpang sudah direkam. Lalu saya menambahkan beberapa instrumen dan harmoni vokal. Seperti di lagu Manifesto, secara notasi musik sudah ada drum, bass, dan gitar. Saya menambahkan piano karena saya pikir lagunya itu songwritingnya bergaya pop tahun 70-an," ungkap gitaris Efek Rumah Kaca, Reza Ryan.

2. Sajikan visualisasi yang memanjakan mata.

 konser rimpang efek rumah kaca jadi ajang kolaborasi antar pegiat seni © berbagai sumber

foto: brilio.net/Dewi Suci

Berkaca dari konsep visual di konser Sinestesia tujuh tahun lalu, Efek Rumah Kaca ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemarnya. Salah satunya dengan menghadirkan penataan artistik panggung yang membuat para penikmat musik Efek Rumah Kaca dapat merasakan makna album Rimpang melalui sebuah karya seni rupa.

Kali ini, Efek Rumah Kaca berkolaborasi dengan seorang arsitek sekaligus desainer interior bernama Rubi Roesli untuk mewujudkan karya instalasi dari material benang yang dibuat secara khusus untuk konser Rimpang.

Sebagai seorang desainer dan arsitek, Ruby lebih banyak melakukan eksplorasi sintetik dan menghadirkan objek-objek trimatra dengan bentuk dasar geometris sebagai pondasi ruang modern. Karyanya merupakan interpretasi atas bentuk-bentuk alam, kehidupan masyarakat, dan kebudayaan tradisional.

"Kebetulan tim Efek Rumah Kaca menghubungi untuk berkolaborasi. Setelah itu, saya coba dengarkan album Rimpang dan kebetulan cocok dengan eksplorasi instalasi saya yang kebanyakan tentang ruang. Saya biasa menggunakan media benang yang kemudian direspons dengan lighting dan lain-lain," ungkap Rubi.

Cholil Mahmud mengungkapkan jika ia bersama para personel ingin kembali memberikan sentuhan visualisasi melalui seni rupa yang mendekati visualisasi seperti pada konser sebelumnya.

"Ketika meyakinkan untuk bikin konser album full lagi, kita berusaha agar hasilnya mendekati Sinestesia juga. Kita mencari siapa yang cocok untuk menerjemahkan Rimpang ke dalam visual dan tata cahaya. Dan alhamdulilah kami bertemu dengan Mas Rubi Roesli," sambung Cholil.

3. Kolaborasi dengan beberapa musisi top.

 konser rimpang efek rumah kaca jadi ajang kolaborasi antar pegiat seni © berbagai sumber

foto: brilio.net/Dewi Suci

Di konser tunggalnya kali ini, personel Efek Rumah Kaca tak akan tampil sendirian. Terdapat sejumlah nama musisi yang akan ikut memperkuat konser Rimpang, termasuk Morgue Vanguard yang menyumbangkan bagian penting di lagu Bersemi Sekebun.

"Penting secara teknis untuk bisa menyajikan lagu-lagu di album Rimpang bersama kolaborator aslinya. Itu yang kami kejar dalam proses persiapan ini termasuk Morgue Vanguard yang akhirnya menyetujui untuk ikut naik panggung di pertunjukan nanti," tutur Reza.

Tak hanya itu, Angan Senja yang merupakan putra Cholil Mahmud juga akan memainkan trumpet di lagu Manifesto. Selain Morgue Vanguard dan Angan Senja, konser Rimpang juga akan dimeriahkan dengan penampilan dari Suraa, Ubiet, Adrian Yunan, The Adams, SIVIA, Anda Perdana, Ghandiee_, dan Gudtings.

4. Membawakan lagu dari album lain selain Rimpang.

 konser rimpang efek rumah kaca jadi ajang kolaborasi antar pegiat seni © berbagai sumber

foto: brilio.net/Dewi Suci

Tak hanya mempertontonkan album barunya, Efek Rumah Kaca juga akan memberikan kejutan dengan membawakan sejumlah lagu dari album lain selain Rimpang.

"Karena ini akan jadi malam spesial, kami merasa perlu untuk mengulik lagu-lagu dari album lain selain Rimpang yang memang akan menjadi menu utama. Dari proses tersebut, kemudian muncul banyak ide untuk memperkaya pertunjukannya sendiri," tukas drummer Efek Rumah Kaca, Akbar Bagus Sudibyo.

Para personel Efek Rumah Kaca juga rutin melakukan latihan agar gelaran konser tunggalnya berjalan lancar dan dapat memberikan penampilan yang maksimal untuk para penggemarnya.

"Persiapan kami terus berlangsung. Kalau tidak ada jadwal manggung, kami berkumpul di Kios Ojo Keos untuk latihan dan menggarap setiap detail pertunjukan yang sudah direncanakan. Paling tidak, kami menghabiskan tiga jam untuk berlatih setiap harinya," ujar vokalis dan gitaris Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud.

5. Kolaborasi dengan penari kontemporer.

 konser rimpang efek rumah kaca jadi ajang kolaborasi antar pegiat seni © berbagai sumber

foto: brilio.net/Dewi Suci

Selain berkolaborasi dengan Rubi Roesli, Efek Rumah Kaca juga akan berkolaborasi dengan seorang penari kontemporer bernama Arif Surahman dalam menggelar konser tunggalnya pada 27 Juli 2023 mendatang.

"Seluruh tim yang terlibat di konser Rimpang cocok untuk ambil bagian. Masing-masing membawa keahliannya yang memberi nuansa spesial untuk pertunjukan nanti. Kami senang banget mempersiapkan pertunjukan ini," pungkas Poppie Airil.