Brilio.net - Bagi sebagian orang memberikan gambaran alias mendeskripsikan sebuah objek merupakan hal yang gampang. Akan tetapi, hal ini akan menjadi kesulitan tersendiri bagi sebagian yang lain. Bahkan untuk menceritakan bentuk kambing saja benar-benar kesulitan. Jika kamu frustasi karena kesusahan untuk menjelaskan sebuah bentuk objek atau benda bisa jadi kamu terkena Aphantasia.

Dikutip brilio.net dari Science Daily, Selasa (1/9), istilah Aphantasia muncul untuk mendefinisikan seseorang yang dilahirkan tanpa mind's eye (kesusahan dalam mendeskripsikan benda). Bahkan, orang yang mengalami hal ini bisa saja lupa atau susah untuk menjelaskan penampilan fisik dari pacarnya. Wah, kok bisa ya?

Kenyataannya, fenomena ini masih belum dikaji secara serius oleh para ahli. Survei pada tahun 1880 mengungkap bahwa 2,5% populasi di dunia mengidap Aphantasia. Dan kemungkinannya cenderung meningkat karena banyak data yang tidak tercatat sampai sekarang. Kasus ini pertama kali dilakukan oleh Francis Galton.

Hingga saat ini penyebab dari Aphantasia masih diselidiki oleh ahli dari University of Exeter bernama Adam Zeman. Meskipun begitu, studi pendahulunya menyebutkan bahwa kasus ini sering disebut sebagai kerusakan otak karena kelainan mood.

Proses visualisasi dalam otak diproses berdasarkan memori gambar yang ditangkap dan disimpan oleh otak. Bagian yang bertanggung jawab untuk memproses ini adalah frontal dan parietal, temporal dan occipital lobes. Orang yang terkena Aphantasia biasanya menunjukkan kerusakan pada jaringan-jaringan tersebut.

Jadi, jika kamu bertemu dengan orang seperti ini jangan tertawakan mereka ya. Sadarilah bahwa mereka memang memiliki kemampuan yang unik jangan sampai menjadi bahan bullying.