Brilio.net - Pernahkah kamu menonton drama Korea The Greatests Love yang menunjukkan seorang dokter sedang memutar musik girlband Korea kala sedang mengoperasi si cowok tokoh utama?

Tak dinafikan, dunia medis selalu berkembang dengan penemuan inovatif, termasuk memainkan musik selama berjalannya operasi pasien. Mungkinkah terjadi?

Faktanya ada! Menurut para peneliti, memainkan musik saat pasien menjalani operasi dapat meringankan rasa sakit dan kecemasan pasien, bahkan sekalipun pasien benar-benar tidak sadar.

Sekalipun para peneliti kali ini hanya mengumpulkan 72 hasil studi yang berbeda sebelumnya, hasilnya jelas mengarah kepada musik meringankan rasa sakit dan kecemasan, sekalipun belum tentu membantu pasien segera pulih dengan cepat.

"Prarekaman musik melalui headphone, bantal musik, atau sistem suara sebagai latar belakang dapat menjadi intervensi non-invasif (tidak serta merta memberikan efek "menyerang"), aman, dan murah, bila dibandingkan dengan obat-obatan. Selain itu dapat disampaikan dengan mudah dan berhasil dalam pengaturan medis," kata tim dari Queen Mary University of London dalam laporannya yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet, seperti dikutip brilio.net dari NBC NEWS, Jumat (14/8).

Dilanjutkan oleh Jenny Hole, seorang mahasiswa kedokteran yang bekerja dalam penelitian ini, bukti bahwa musik berguna saat mengoperasi pasien menunjukkan bahwa musik memang harus tersedia untuk semua pasien yang operasi. "Pasien harus dapat memilih jenis musik, waktu, dan pemberiannya disesuaikan dengan pengaturan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan medis dan tim yang terlibat," tuturnya.

Dia juga menambahkan bahwa musik bisa dimainkan sebelum, selama, atau bahkan setelah operasi berlangsung.

Namun begitu, pendapat sedikit berbeda disampaikan oleh dokter ahli bedah lain. Kendati setuju metode penerapan pemutaran musik saat operasi itu merupakan intervensi sederhana dan murah, sekaligus bisa mereduksi ketidaknyamanan pasien, Paul Glasziou dari Bond University di Queensland, Australia berpendapat bahwa musik (maupun kebisingan lainnya) bisa mengganggu komunikasi tim operasi dengan pasien, terutama selama prosedur berlangsung. Maka dari itu, penerapan metode pemutaran musik ini tidak harus diterapkan oleh tim medis, terutama saat berjalannya operasi.