Brilio.net - Segala sesuatu yang berlebihan memang tak baik, tak terkecuali dengan penggunaan media sosial. Nggak percaya? Penelitian terbaru dari University of Pittsburgh ini bakalan membuatmu berpikir kembali untuk menjauh dari smartphone dan melakukan sesuatu yang lebih produktif.

Sebagaimana dilansir brilio.net dari metro.co.uk, Jumat (29/1), penelitian ini didasarkan pada kuesioner yang dibagikan pada 1.788 orang dewasa di Amerika Serikat dari usia 19 tahun sampai 32 tahun. Pertanyaan difokuskan pada gangguan tidur dan kebiasaan di media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan Snapchat.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa 30% dari peserta paling obsesif memeriksa media sosial tiga kali lebih mungkin untuk berisiko memiliki gangguan tidur. Sebagian besar peserta bahkan menyatakan mereka mengecek akun mereka lebih dari satu jam sehari.

"Hasil ini menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan media sosial adalah indikator terbaik penyebab kesulitan tidur dari keseluruhan waktu yang dihabiskan di media sosial," kata Dr. Jessica Levenson, penulis utama studi tersebut.

Nah, kalau hal ini sampai terjadi, maka intervensi untuk melawan setiap keinginan untuk memeriksa semua akun media sosial merupakan cara yang paling efektif. Pasalnya menurut Dr. Brian Primack kesulitan tidur dapat menyebabkan peningkatan penggunaan media sosial yang pada akhirnya menyebabkan masalah tidur.

Namun demikian para peneliti mengatakan mereka masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan sebab dan akibat. Mereka masih belum terlalu yakin bahwa penggunaan media sosial mengganggu tidur atau kurang tidur meningkatkan penggunaan media sosial.