Brilio.net - Poligami yang dipahami belakangan ini sebagai kebolehan memiliki istri lebih satu menjadi topik yang senantiasa menarik diperbincangkan.

Bahkan ada yang mendukung dan menyebutnya 'sunah rasul', namun ada pula yang dengan keras menolak dan menganggapnya sebagai bentuk pengkhianatan/perselingkuhan.

Lalu seperti apakah sebenarnya kedudukan poligami tersebut?

Alawy Ali Imron, seorang santri dari ahli hadis nomor satu dunia Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliky menyebut, hukum dari poligami adalah mubah sehingga kurang tepat jika dibilang poligami itu sunah.

"Bahkan, jika dilihat dari derajat kesunahannya, justru lebih sunah monogami. Sebab, Nabi Muhammad SAW melakukan monogami selama 25 tahun dengan Bunda Khadijah. Setelah itu, poligami dalam kurun waktu 13 tahun saja," terang Gus Awy dari buku "Dari Seks dalam Rumah Tangga Hingga Bohong pada Suami" dikutip brilio.net, Senin (29/6).

"Itu pun 80% adalah untuk kepentingan politik dan sisanya untuk tujuan pendidikan serta menolong para janda. Tak ada sedikit pun orientasi seks dari Rasulullah SAW. Apalagi, mengingat kesibukan dakwah beliau yang luar biasa padat."

Pria 32 tahun ini mengingatkan, jika memang harus berpoligami agar diperhatikan syarat, tujuan, serta adab dan tata caranya. Perasaan cinta tidak boleh berat sebelah, begitu pun dengan pemberian nafkah.

Dalam Alquran pun disebutkan bahwa orang yang berpoligami tidak akan bisa adil. Jika khawatir tidak benar-benar bisa adil, maka sebaiknya tidak usah berpoligami.

Namun, ada 5 sisi baik poligami yang diungkap pria asal Lamongan ini. Pertama, poligami sebagai salah satu alternatif memperoleh keturunan ketika dari istri pertama tidak dihasilkan keturunan.

Kedua, Ketika istri sakit berkepanjangan dan tidak bersedia jika harus cerai, maka poligami dapat menjadi jalan keluar bagi suami menyalurkan kebutuhan fitrahnya.

Ketiga, ketika seorang janda tidak ingin menikahi pria yang lebih muda, terlebih jika sudah memiliki anak dari suami pertama.

Keempat, jika seorang gadis yang tidak kunjung menikah sedangkan usianya sudah melewati batas ideal. Kelima, ketika di masyarakat jumlah perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki. Maka agar semua perempuan mendapat kesempatan menjalani hubungan yang dibenarkan oleh agama maupun masyarakat maka poligami adalah solusi.

PERLU JUGA KAMU BACA:

Ini penyebab kekalahan umat Muslim di Perang Uhud

Kisah Nabi Zakaria, tak henti-hentinya berdoa akhirnya dikaruniai anak

Ini asal usul nama Muhammad

Bukan Khadijah cinta pertama Muhammad, tapi ini lho wanita itu

BERITA TERKAIT YANG WAJIB KAMU BACA:

Kisah terenyuh Sunan Giri, saat bayi dibuang ke laut oleh kakeknya

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

'Tapa ngeli', cara Sunan Muria menyebarkan ajaran Islam

Ternyata Fatahillah bukan Sunan Gunung Jati, ini penjelasannya

Ini asal usul falsafah dahsyat Moh Lima besutan Sunan Ampel

Tokoh punakawan, peninggalan Sunan Kalijaga sewaktu berdakwah

Kisah Sunan Kudus yang berhasil sembuhkan wabah penyakit di Arab

Shalat minta hujan Sunan Gresik selamatkan gadis yang akan jadi tumbal

Ini penjelasan kenapa semua Wali Songo terletak di pesisir utara Jawa