Brilio.net - Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis yang jika tidak diobati dapat menyebabkan bahaya, seperti kerusakan pada mara, saraf, dan ginjal. Menurut David Bradley, asisten profesor endokrinologi, diabetes, dan metabolisme di Ohio State University Wexner Medical Center, Columbus, Amerika Serikat, gejala umum diabetes adalah kelelahan, kebingungan, mual, dan frekuensi buang air kecil meningkat. Tapi, gejala ini tidak bisa dijadikan patokan pakem untuk menentukan seseorang mengalami diabetes atau tidak, terutama diabetes tipe-2 (diabetes yang lebih disebabkan oleh gaya hidup tak sehat).

Dilansir brilio.net dari Everyday Health, Kamis (15/10), inilah tanda-tanda yang juga harus diwaspadai sebagai gejala diabetes.

1. Pandangan kabur
Kamu memang tak perlu buru-buru khawatir kalau pandanganmu mengabur, tapi perlu juga waspada dengan segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebabnya, apakah karena rabun saja atau lebih. Nah, menurut Erika Villanueva, seorang ahli endokrinologi dan instruktur klinis kedokteran di NYU Langone Medical Center, New York City, Amerika Serikat, orang dengan diabetes dapat mengalami penglihatan kabur karena fluktuasi tingkat cairan yang menyebabkan matanya membengkak. Tingkat gula darah yang tinggi menyebabkan kadar cairan dalam beberapa jaringan tumpah, termasuk ke lensa mata.

2. Kulit terlihat dan terasa aneh
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal menghilangkan kelebihan gula melalui air seni, yang menghasilkan peningkatan buang air kecil dan hilangnya cairan. "Dehidrasi bisa menyebabkan rasa haus meningkat dan kulit menjadi gatal," kata Villanueva. Selain itu, bagian lipatan tubuh seperti ketiak, selangkangan, dan leher, juga menjadi lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh resistensi insulin, yaitu kondisi di mana insulin (hormon yang disekresi oleh pankreas untuk mengontrol level gula darah dalam tubuh) tidak lagi bekerja sebagaimana semestinya. Insulin yang beredar di tubuh dalam kadar yang lebih banyak dapat memicu sel kulit bereproduksi lebih cepat, dan sel-sel baru yang memiliki lebih banyak melanin (atau pigmen), menghasilan kulit yang lebih gelap dari kulit di sekitarnya.

3. Luka yang tak sembuh-sembuh
Kalau kamu tak sengaja teriris pisau kemudian tak kunjung sembuh dalam beberapa hari, bisa jadi ini gejala diabetes. Hiperglikemia (gula darah tinggi) dapat menurunkan jumlah oksigen yang dapat dikirim ke luka melalui lairan darah, mermpelambat proses penyembuhan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.

"Saya punya klien yang didiagnosis diabetes setelah kejadian dia digigit nyamuk dan berubah menjadi sakit yang tak sembuh-sembuh," ungkap Rachael Hartley, ahli diet dan praktisi pribadi di Columbia, Carolina Selatan, Amerika Serikat. Efek ini pada imunitas juga dapat menyebabkan lebih sering sakit pilek dan penyakit lainnya.

4. Infeksi jamur
Jamur tumbuh subur pada glukosa, dan kadar glukosa secara konsisten meningkat pada orang diabetes. Inilah sebabnya mengapa wanita dengan diabetes rentan terhadap infeksi jamur kronis, dan pria lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi jamur di area alat kelamin, paha bagian dalam, dan pantat. Jamur dapar tumbuh di daerah lain, yang juga bisa menimbulkan gatal di lipatan kulit, seperti di bawah payudara dan antara jari tangan dan kaki.

5. Masalah di kamar tidur
Menurut penuturan Hope Scott Paul, Certified Diabetes Educator di Murrysville, Pennsylvania, Amerika Serikat, diabetes menyebabkan penurunan fungsi seksual pada pria dan wanita. Pria mungkin mengalami disfungsi ereksi, sementara perempuan mungkin memiliki kekeringan vaina dan masalah dengan gairah. Hal ini dikarenakan kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang orang tersebut butuhkan untuk bekerja dengan baik dalam respons seksual. Perlu kamu tahu, saraf bertugas mengontrol respons tubuh terhadap rangsangan seksual, menandakan peningkatan aliran darah ke alat kelamin. Kalau terjadi di kerusakan daerah ini, dapat menyebabkan disfungsi seksual.

6. Tidur gelisah
Diabetes tidak hanya menyebabkan lonjakan gula darah berbahaya, tapi juga bisa menyebabkan dips (hipoglikemia/ kadar gula sangat rendah). Hipoglikemia malam hari dapat menyebabkan orang berkeringat malam hari. Kadar gula darah yang sangat rendah dapat menyebabkan komplikasi serius, dan bahkan dapat mengancam kehidupan seseorang bila tidak segera ditangani dengan benar. Nah, bagi kamu yang tukang tidur, kamu kudu waspada. Penelitian pada tahun 2015 yang dipublikasikan di Diabetologia mendapati fakta bahwa tidur siang selama satu jam atau lebih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 sebesar 46%.

7. Kehilangan berat badan
Siapa sih, yang nggak pengen langsing? Tapi kamu juga patut curiga kalau berat badanmu turun drastis tanpa kamu kehendaki. "Resitensi insulin menyebabkan gula terjebak dalam aliran darah, bukannya ke sel untuk penyimpanan enegi," kata Hartley. Selain itu, dia menambahkan bahwa orang yang diabetes akan mudah sering buang air kecil. Karena gula merupakan sumber energi atau kalori, kala resistensi insulin terjadi, maka bisa menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.