Brilio.net - Kalau kamu masih berpikir diabetes hanya menyerang kakek-kakek dan nenek-nenek, berarti kamu salah. Karena menurut fakta yang dilansir dari The Lancet mengemukakan bahwa diabetes menyerang orang-orang di Asia pada usia yang lebih muda. Celakanya lagi, peningkatan jumlah diabetes di Asia lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat.

Sebagai contoh, laju prevalensi diabetes di Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia meningkat hingga lima kali lebih pesat selama tiga puluh tahun terakhir. Duh!

Berdasarkan penelitian epidemiologi, World Healty Organitation (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2000 jumlah penderita diabetes mellitus di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun akan meningkat menjadi 300 juta. Jumlah tertinggi penderita diabetes mellitus terdapat di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Tak hanya itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 melaporkan, satu dari lima puluh penduduk Indonesia berusia 25 hingga 34 tahun mengidap diabetes. Wah!

Dikutip brilio.net dari buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, Jumat (29/5), di China, penderita diabetes usia 35-44 tahun meningkat sebanyak 88% pada tahun 2000 (dibandingkan dengan 1994).

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik kronis tidak menular, dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya tidak dapat disembuhkan tetapi dapat di kendalikan.

Menurut para ahli, fenomena ini terjadi sebagai akibat perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat. Pilihan makanan tinggi gula dan lemak (seperti snack kemasan atau fast food), serta kurang aktif berolahraga yang sering terjadi di kalangan anak muda. Karena itu, yuk adopsi pola hidup sehat mulai dari sekarang.