Brilio.net - Dunia pendidikan di tanah air belum sepenuhnya merdeka. Buktinya, masih banyak sekolah yang jauh dari kata layak untuk disebut sebagai lembaga pendidikan. Salah satunya dialami Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Mathlaul Anwar yang terletak di Desa Cibitung Tengah, Kecamatan Tenjolaya Bogor.

Di sekolah yang hanya punya empat kelas ini, banyak genteng yang bocor. Kusen pintu, jendela serta kursi dan meja banyak yang lapuk karena dimakan rayap. Pintu-pintu kelas juga jebol akibat cuaca lembab dan menjadi santapan rayap.

Tuh pintu kelas banyak yang jebol akibat cuaca dan dimakan rayap

Madrasah © 2018 brilio.net

Sekolah ini pun tidak memiliki fasilitas toilet. Para murid atau guru yang ingin buang air, harus berjalan ke masjid yang berada di seberang sekolah. Ditambah lagi sekolah ini juga tidak memiliki jaringan listrik karena pihak pengelola tidak punya dana untuk memasang listrik.

Akses untuk mencapai sekolah ini pun masih sangat sulit, karena letaknya jauh dari jalan raya. Terletak di perkampungan, di mana jalanannya belum beraspal. Mirisnya lagi, guru tetap yang berjumlah tiga orang hanya digaji Rp 7.000 per bulan.

Wah bisa ngintip kelas sebelah nih

Madrasah © 2018 brilio.net

Itu pun jika pihak sekolah memiliki dana. Jika di waktu tertentu sekolah tak punya dana, maka para guru tidak mendapatkan gaji. Kondisi ini terjadi karena sekolah tidak mendapatkan dukungan sama sekali dari pemerintah.

Dana yang ada didapat hanya dari inisiasi warga. Tak jarang sekolah ini mendapat bantuan tenaga pengajar dari para mahasiswa yang terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan ijazah dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Tapi ini pun tak setiap saat.

Kursi dan meja belajar banyak yang nggak layak

Madrasah © 2018 brilio.net

Nah kondisi inilah yang membuat Rotaract Jakarta Metropolitan, komunitas anak-anak muda yang punya kepedulian terhadap pendidikan, tergerak untuk membantu. Mereka pun menggalang dana dari para anggota dan kolega.

Dari dana yang terkumpul mereka bisa merenovasi sekolah. Cara yang sama juga dilakukan untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan dukungan. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Mathlaul Anwar merupakan sekolah ketiga yang dibantu Rotaract Jakarta Metropolitan.

Atap yang bocor mulai diperbaiki nih

Madrasah © 2018 brilio.net

Menurut President of Rotaract Jakarta Metropolitan Grace Felicia Grayson, saat ini bukan saatnya mencaci apalagi menyalahkan pihak lain ketika melihat kondisi sekolah seperti Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Mathlaul Anwar. Sebaliknya, justru harus melakukan aksi untuk membantu.

“Kita tidak bisa berharap sesuatu akan berubah jika tidak melakukan apa-apa. Perubahan itu harus dimulai dari kita sendiri. Di saat orang lain melihat apa yang telah kita lakukan untuk memulai suatu perubahan, mereka pun akan lebih terdorong untuk ikut ambil bagian dalam membuat suatu perubahan tersebut,” kata Grace kepada Brilio.net baru-baru ini.

Kerangka atap juga diganti biar lebih kuat dan para murid bisa nyaman belajar

Madrasah © 2018 brilio.net

Rotaract Jakarta Metropolitan saat ini masih berusaha mengumpulkan dana melalui crowd funding maupun charity event. Salah satunya dilakukan melalui kitabisa.com.  Untuk renovasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Mathlaul Anwar prosesnya sudah berjalan.

Rotaract Jakarta Metropolitan yang bekerjasama dengan Rotary Kwinana (Australia bagian Barat) sudah melakukan penggantian genteng dengan fondasi baja ringan dan genteng yang tahan dari cuaca ekstrim. Bahkan kusen aluminium pada pintu, jendela dan juga lobang ventilasi sudah dipasang. Diharapkan proyek ini rampung Mei mendatang.