Brilio.net - Menyentuh atau mencium bayi yang baru lahir nggak boleh sembarangan lho. Sebab, bisa berdampak buruk bagi kesehatan sang bayi karena bayi yang baru lahir sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna sehingga rentan terhadap penyakit maupun infeksi virus.

Seperti yang dialami anak berusia 8 tahun bernama Breelyn. Awalnya Breelyn terlahir dengan kondisi tubuh yang sehat dan normal, namun usai beberapa minggu Breelyn mendadak sakit akibat mulutnya dicium seseorang ketika baru lahir.

"Breelyn lahir dengan sehat. Dia baik-baik saja. Dan pada usia dua hari, seseorang begitu senang melihatnya sehingga mereka mencium mulutnya dan dua minggu kemudian anak kami mulai mengalami kejang," disadur brilio.net dari laman UNILAD, Senin (10/6).

Usut punya usut, orang yang mencium Breelyn kala itu mengalami gejala cold sore atau lepuh kecil berisi cairan di sekitar bibir yang disebabkan oleh virus herpes. Lantas apa yang menyebabkan Breelyn alami radang hingga saat ini?

Penyebab Breelyn alami radang otak.

Bayi berusia 2 hari kena radang otak usai dicium, ini penjelasan medis dan cara mengantisipasinya © 2024 freepik.com

foto: Youtube/Special Books by Special Kids

Menyadur dari laman UNILAD, Breelyn terkena radang otak akibat terinfeksi virus herpes simpleks (HSV) yang dibawa orang asing tersebut. Lebih jauh, disadur dari Medical News Today menjelaskan penyakit radang otak bisa disebabkan oleh virus simpleks tipe 1 dan tipe 2 (HSV-1 dan HSV-2). Kedua virus ini bisa menyerang mulut maupun alat kelamin yang bisa menyebar melalui oral seks.

Saat virus herpes masuk ke tubuh Breelyn, yang sistem kekebalannya belum sempurna, membuat virus tersebut terus menyebar ke bagian tubuh bayi perempuan itu. Nggak berhenti disitu, virus herpes menyebar ke otak Breelyn yang menyebabkan radang otak atau ensefalitis.

Akhirnya, virus tersebut merusak 60 persen otak bagian kiri Breelyn, sedangkan otak bagian kanan mengalami kerusakan sekitar 10 persen. Akibat kondisinya ini, diperkirakan Breelyn tidak bisa bertahan hidup hingga dewasa.

Sebenarnya infeksi HSV ini umumnya terjadi pada remaja atau orang dewasa, dengan cara virus menempel lalu memasuki saraf sensorik di tenggorokan kemudian pindah ke saraf ganglia. Di area inilah virus tersebut membentuk infeksi laten (tersembunyi) sehingga menginfeksi penderitanya seumur hidup.

Seiring berjalannya waktu virus ini bisa aktif kembali dan menimbulkan berbagai gejala seperti luka dingin di sekitar bibir dan hidung dan kemungkinan besar juga menyerang otak melalui aliran darah atau saraf yang terhubung ke otak.

Alasan dilarang mencium bayi sembarangan.

Bayi berusia 2 hari kena radang otak usai dicium, ini penjelasan medis dan cara mengantisipasinya © 2024 freepik.com

foto: Freepik.com

Melansiri dari Mayo Clinic dan RS UNS, menjelaskan terdapat beberapa risiko tersendiri jika mencium bayi baru lahir, di antaranya:

1. Flu, pilek, dan demam yang menyebabkan infeksi virus influenza yang bisa picu gejala flu.

2. Herpes mulut ditandai dengan adanya luka lepuh mirip sariawan di bibir, mulut, dan gusi. Melansir dari American Academy of Pediatrics, herpes mulut terkadang disertai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, dan bayi jadi sering mengeluarkan air liur. Gejala ini akan muncul selama 2-12 hari setelah si kecil terpapar HSV-1.

3. Cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster, sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan cukup menular.

4. Respiratory syncytial virus (RSV) adalah virus musiman yang menyerang saluran pernapasan dan paru-paru. Infeksi ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui cairan dari hidung atau mulut.

Dampak virus herpes.

Bayi berusia 2 hari kena radang otak usai dicium, ini penjelasan medis dan cara mengantisipasinya © 2024 freepik.com

foto: Freepik.com

Virus herpes memang cukup berbahaya namun tergantung pada jenis virus yang menyerangnya. Ada dua jenis infeksi yakni virus oral dan herpes genital. Berikut dampak infeksi tersebut:

Dampak herpes oral atau mulut.

1. Mengalami dehidrasi akibat kulit yang melepuh di mulut sehingga penderitanya sulit minum air putih.

2. Ensefalitis atau infeksi yang menyebar ke otak hingga menyebabkan peradangan di area mulut dan tenggorokan. Namun tidak mengancam jiwa.

3. Infeksi kulit yang meluas dan parah hingga merusak kulit.

4. Herpes whitlow berkembang pada anak-anak akibat kebiasaan menghisap jari atau mulut. Bila terinfeksi di tangan dan tangan menyentuh ke mata bisa menyebabkan kebutaan.

Dampak herpes genital.

Herpes genital merupakan infeksi ringan yang tidak berbahaya. Namun terdapat beberapa risiko komplikasi, meliputi:

1. Peradangan di area kandung kemih dan rektum akibat pembengkakan yang membuat penderitanya sulit buang air kecil dan besar.

2. Meningitis yakni infeksi virus yang menyebar hingga menimbulkan peradangan pada selaput otak maupun sumsum tulang belakang.

3. Ensefalitis adalah kondisi neurologis yang langka dan ditandai dengan peradangan pada otak. Ensefalitis dapat merupakan komplikasi akibat infeksi virus herpes dan jarang terjadi bersamaan dengan munculnya lesi di area mulut atau genital.

4. Keratitis atau infeksi yang terjadi di area mata akibat virus herpes. Keratitis bisa terjadi jika penderita menyentuh luka infeksi kemudian menyentuh mata tanpa mencuci tangan.

5. Herpes neonatal yakni komplikasi serius pada bayi. Virus herpes dapat menyerang ibu hamil dan secara tidak langsung menginfeksi bayi yang dikandungnya. Infeksi ini bisa menyebabkan bayi mengalami kerusakan otak, kebutaan, atau bahkan kematian. Herpes neonatal merupakan kondisi yang jarang terjadi, hanya sekitar 10 dari setiap 100.000 kelahiran di seluruh dunia.

Tips melindungi bayi dari paparan virus dan kuman.

Bayi berusia 2 hari kena radang otak usai dicium, ini penjelasan medis dan cara mengantisipasinya © 2024 freepik.com

foto: Freepik.com

1. Upayakan cuci tangan dan ganti pakaian bila dari luar rumah.

2. Usai cuci tangan, jangan lupa untuk gunakan larutan antiseptik.

3. Batasi pengunjung yang datang.

4. Hindari terlalu lama berada di lingkungan ramai. Virus mudah menyebar di mana terutama di area ramai sehingga orang tua perlu menjaga bayi agar terhidar dari keramaian.

5. Jangan lupa ikuti anjuran dokter untuk vaksinasi.