Brilio.net - Herpes adalah salah satu penyakit kulit yang cukup umum terjadi dan disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex virus (HSV). Penyakit ini ditandai dengan munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terasa perih atau gatal pada area tertentu, seperti mulut, wajah, atau organ intim. Meski sering dianggap sepele, herpes tidak boleh diabaikan karena bisa kambuh berulang dan menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jenis herpes sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) yang biasanya menyerang area mulut dan wajah, serta herpes simplex virus tipe 2 (HSV-2) yang umumnya menyerang area kelamin. Mengetahui ciri-cirinya sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat. Selain itu, memahami cara pencegahan dan pengobatan herpes membantu kamu melindungi diri sekaligus meminimalisir risiko penularan kepada orang lain.

Untuk lebih memahami penyakit ini, mari kita bahas lebih dalam mulai dari pengertiannya, jenis-jenis herpes, ciri-ciri yang perlu diwaspadai, hingga langkah pencegahan dan cara mengatasinya. Dengan begitu, kamu bisa lebih waspada sekaligus tahu tindakan apa yang tepat ketika gejalanya muncul.

Berikut ulasan lengkapnya yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (23/9).

Pengertian herpes?

Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Jenis virus yang umum menyerang manusia antara lain Herpes simplex virus (HSV) dan varicella zoster virus (VZ). Pengidap herpes biasanya akan menunjukkan gejala awal berupa luka melepuh, kulit kering, hingga luka yang berair.

Menurut studi yang dipublikasikan oleh American College Health Herpes bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak maupun orang dewasa. Oleh karena itu, penyakit yang satu ini tak boleh diabaikan. Virus herpes oral merupakan penyakit infeksi yang sangat umum dan seringkali melemahkan bagi pasien, memengaruhi kesehatan mulut dan memiliki implikasi psikologis yang penting.

Jenis-jenis herpes

Ada beberapa jenis herpes yang paling umum dijumpai:

1. Hsv-1 (Herpes simplex virus tipe 1): Biasanya menyerang area mulut atau bibir, seperti cold sore.

2. Hsv-2 (Herpes simplex virus tipe 2): Lebih sering menyerang area genital, merupakan penyebab herpes genital.

3. Varicella-zoster virus (VZV): Virus ini menyebabkan cacar air pada pertama kali infeksi, lalu bisa aktif kembali menjadi herpes zoster (cacar ular) di kemudian hari.

Ciri-ciri herpes

Apa itu herpes © 2025 brilio.net

Apa itu herpes
freepik.com

Berikut ini beberapa tanda dan gejala herpes

1. Timbul bintil kecil berisi cairan (vesikel) di permukaan kulit maupun selaput lendir.

2. Muncul rasa gatal, perih, hingga sensasi panas terbakar di sekitar area yang terkena.

3. Pada fase awal, sering disertai gejala umum seperti demam, kelelahan, sakit kepala, atau pembengkakan kelenjar getah bening.

4. Lepuhan dapat pecah menjadi luka terbuka, lalu mengering membentuk keropeng dan biasanya membutuhkan waktu beberapa hari sampai minggu untuk pulih.

5. Kondisi ini berpotensi kambuh kembali, terutama ketika tubuh sedang lelah, mengalami stres, daya tahan menurun, atau ada faktor pencetus lainnya.

Penyebab dan faktor risiko

Beberapa penyebab dan kondisi yang bisa memicu herpes meliputi:

1. Kontak langsung dengan penderita yang sedang aktif (misalnya lewat lepuhan atau cairan dari lepuhan).

2. Kontak tidak langsung seperti memakai alat makan, kosmetik bibir, handuk yang terkontaminasi. (untuk HSV-1)

3. Aktivitas seksual tanpa pengaman (untuk HSV-2)

4. Sistem imun tubuh yang lemah (misalnya karena penyakit, usia, stres, atau penggunaan obat-obatan tertentu).

Cara mengatasi dengan tepat

Mengatasi herpes membutuhkan pendekatan yang tepat supaya gejala cepat mereda dan mencegah kekambuhan. Berikut caranya menurut World Health Organization (WHO):

1. Pengobatan untuk episode berulang paling efektif bila dimulai dalam waktu 48 jam sejak gejala mulai muncul.

2. Obat antivirus yang umum diberikan meliputi asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir.

3. Mengonsumsi dosis yang lebih rendah dari salah satu obat ini setiap hari (terapi supresif) juga dapat mengurangi seberapa sering gejala muncul.

4. Perawatan harian sering direkomendasikan bagi orang yang mengalami episode herpes yang sangat menyakitkan atau sering berulang atau yang ingin menurunkan risiko penularan herpes ke orang lain.

5. Obat-obatan untuk meredakan nyeri akibat luka antara lain parasetamol (asetaminofen), naproxen, atau ibuprofen. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mematikan rasa di area yang terkena antara lain benzokain dan lidokain.

Pencegahan agar tidak menular atau kambuh

Untuk meminimalkan risiko penularan dan kekambuhan:

1. Hindari kontak langsung dengan lepuhan yang aktif dan cairan dari lepuhan.

2. Jangan berbagi alat pribadi seperti handuk, lipstik, atau pisau cukur jika ada infeksi.

3. Jaga kebersihan tubuh, makan sehat, cukup istirahat agar daya tahan tubuh kuat.

4. Gunakan pelindung saat berhubungan seksual, terutama jika salah satu pasangan memiliki riwayat herpes genital.

 

Magang/Aji Setyawan