Brilio.net - Pergi ke sebuah tempat yang baru memang mengesankan, apalagi ke luar negeri yang memang baik secara budaya ataupun teknologi berbeda dengan Tanah Air. Hal inilah yang pernah dirasakan oleh Mirza Maulana (22). Bahkan pengalamannya menginjak tanah Jerman untuk pertama kalinya tidak lepas dari kisah yang memorable.

Pada Mei 2015, mahasiswa asal Kota Gudeg ini mengikuti workshop kolaborasi dengan salah satu universitas di Jerman, Ulm University. Bukan pada saat belajarnya, pengalaman culture shocknya justru datang ketika dia sedang bersepeda di sebuah taman di Kota Ulm, Jerman. Kala itu, kota kelahiran Einstein tersebut sedang memasuki musim panas dari musim semi.

Pertama kali ke Jerman, cowok ini tak sadar minum air cucian kaki

Setelah acara barbeku dengan teman-temannya, dia berencana menikmati taman Kota Ulm. Dia berkeliling dengan sepeda untuk menikmati pemandangan di daerah tersebut. Setelah berputar-putar, dia merasakan haus. Langsung saja dia mendekati air mancur yang ada di taman kota tersebut.

"Saya minum dari air mancur tersebut dua gelas," ungkapnya kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Sabtu (5/12).

Saat mahasiswa tingkat akhir ini minum dari air mancur tersebut, banyak gerombolan orang yang memperhatikannya. Dia tetap percaya diri dan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dia beranggapan bahwa semua air di Jerman bisa diminum meski tanpa dimasak.

Ternyata dia keliru. Dia tidak tahu jika dua gelas air yang sudah masuk perutnya adalah air cucian kaki. Keterangan itu didapat setelah host familinya mendatangi Mirza di dekat air mancur tersebut.

Pertama kali ke Jerman, cowok ini tak sadar minum air cucian kaki

Fungsi dari air mancur tersebut sebenarnya untuk cuci kaki. Jadi, jika ada orangtua yang lelah setelah keliling taman, mereka membersihkannya dengan air dari tersebut. Kemudian air tersebut seperti didaur ulang.

Setelah ada keterangan dari host familinya, dia sadar mengapa banyak orang yang memperhatikannya saat menegak air tersebut. Sebenarnya sudah ada peringatan tidak boleh diminum. Karena tidak paham dengan Bahasa Jerman, dia tidak menyadarinya.