Brilio.net - Skylodge atau hotel gantung pertama terletak di Peru, berada di ketinggian 122 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sensasi menginap di pinggir tebing curam merupakan tantangan menarik yang diburu traveler dari seluruh penjuru dunia, uji adrenalin dan uji nyali.

Sensasi menginap di hotel gantung tak lagi menjadi mimpi bagi traveler Indonesia. Tak perlu ke luar negeri, kini kamu bisa langsung datang dan mencobanya di Purwakarta Jawa Barat. Skylodge "hotel gantung" di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta ini memiliki ketinggian 500 meter dan dibangun oleh Badega Gunung Parang selaku operator Outdoor Activity .

Sejak akhir Oktober, hotel unik ini telah mulai beroperasi dan dibuka untuk umum. Hotel gantung ini disebut yang pertama di Asia dan tertinggi di dunia. Hingga saat ini baru tersedia satu kamar untuk tamu, jadi kamu harus melakukan pemesanan jauh hari untuk menikmati sensasi menginap di sini.

1. Potret dari ketinggian

Skylodge Purwakarta © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@padjajaran.anyar

Untuk mencapai Skylodge yang ada di ketinggian 500m, pengunjung harus melewati rute Via Ferrata Gunung Parang yang berada di Kampung Cisaga, Purwakarta. Sedikit merepotkan bagi yang tidak biasa berolahraga, tamu bisa menikmati pemandangan 180 derajat dari mulai matahari terbit sampai matahari terbenam bisa dilihat dari satu jendela.

 

2. Penampakan hotel gantung tertinggi sedunia di Purwakarta. Proses pembuatan hotel ini membutuhkan waktu yang sangat lama, dan penuh tantangan dan harus melewati jalur yang terjal.

Skylodge Purwakarta © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@padjajaran.anyar

 

3. Potret hotel dari dekat, menginap di sini akan memberikan sensasi yang sulit terlupakan.

Skylodge Purwakarta © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@padjajaran.anyar

 

4. Fasilitas yang komplet.

Skylodge Purwakarta © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@padjajaran.anyar

Hotel gantung ini bisa dibilang yang pertama di Indonesia, bahkan di kawasan Asia. Sebuah penginapan yang dilengkapi TV, Wifi, AC, bahkan kamar mandi yang menempel di ketinggian 500 meter Gunung Parang, Purwakarta.