Brilio.net - Traveler, identik dengan hari libur dan bepergian ke tempat eksotis yang bikin banyak orang ingin seperti mereka. Namun, kesibukan yang padat dan keuangan yang tak seberapa membuat banyak orang hanya bisa menahan diri untuk tidak traveling. Traveler sendiri pun tak selalu penuh inspirasi, tak sedikit yang menganggap menjadi traveler itu hanyalah membuang waktu dan uang.

Kesan positif dan negatif yang diterima traveler tak mempengaruhi jejak dan langkah mereka. Bahkan, liburan ke tempat yang dulunya bagai mimpi di siang bolong bisa mereka wujudkan. Belajar dari pengalaman dan perjalanan yang telah mereka alami, traveler juga tentu ingin berbagi bagaimana perjuangan, keseruan mereka tanpa harus mencari alasan untuk tidak bepergian.

BACA JUGA: 18 Jalan raya ini sajikan panorama alam eksotis, awas melongo!

Hal itu untuk menjelaskan kepada orang banyak, apa yang traveler jalani bisa juga dilakukan oleh kebanyakan orang tanpa harus melihat satu sisi saja seperti masalah budget dan sebagainya.

Nah, brilio.net kali ini akan membagikan ungkapan para traveler agar banyak orang lebih terbuka dan semangat mengejar mimpi-mimpi mereka terutama mengunjungi tempat yang diimpikan, dilansir dari lifehack.

1. Traveler belum pasti orang kaya, namun mengelola anggaran pribadi menjadi salah satu tipsnya.

Pikiran banyak orang, liburan ke tempat jauh dan mahal harus kaya terlebih dahulu. Namun, tahukah kamu banyak traveler yang pada dasarnya bukan termasuk orang kaya namun bisa bepergian jauh. Banyak cara yang dilakukan, seperti memilih akomodasi dan transportasi pribadi tanpa harus menggunakan jasa travel.

2. Meskipun senang, rasa gugup juga dialami traveler sebelum berangkat.

Postingan foto yang indah, pemandangan yang menakjubkan merupakan sebagian kecil dari proses perjalanan yang dilalui. Ada rasa khawatir dan juga gugup sebelum melangkah ke luar.

3. Perjalanan ini tak hanya tentang menghabiskan uang.

Banyak traveler yang tak memiliki gadget baru, misalnya. Namun mereka bisa mendaki gunung Fuji di Jepang, belajar memasak di Vietnam. Pengalaman itulah yang mereka tukar dengan segepok uang dalam kantong mereka.

4. Selalu ada rencana yang matang sebelum berangkat, namun terkadang juga rencana itu tak berjalan mulus.

Menariknya dalam sebuah perjalanan para traveler, mereka jauh hari sudah merencanakan akan tempat menginap, tempat makan dan juga alat transportasi yang akan digunakan. Namun kadang rencana itu tinggal catatan belaka karena situasi dan kondisi yang tak sesuai dengan harapan.

5. Banyak pengalaman buruk traveler lainnya yang bisa jadi referensi.

Tak semua traveler mengalami perjalanan mulus, tak sedikit pula yang mendapatkan scam, penipuan dan semacamnya di tempat yang baru mereka kunjungi. Nah, pengalaman buruk traveler itulah yang menjadi salah satu referensi untuk berjaga-jaga agar tidak terulang kembali.

6. Meskipun liburan sendiri, toh pada akhirnya banyak teman di perjalanan yang akan menemani.

Bertemu dengan sesama traveler dari belahan dunia merupakan hal biasa. Tak perlu takut merasa sendiri saat memutuskan untuk bepergian, di sana bakal banyak traveler yang akan kamu temui dan berbagi pengalaman. Bahkan bisa jadi teman dalam perjalanan, meskipun baru pertama kali bertemu.

Cerita menarik soal traveler lainnya, KLIK NEXT

2 dari 2 halaman


7. Pernah melakukan hal konyol, pastinya.

Perbedaan bahasa, kuliner yang tak biasa dan banyak lagi kendala saat traveling membawa traveler melakukan hal konyol untuk sekadar improvisasi. Perjuangan ini sangat biasa dilakukan, meskipun tampak konyol.

8. Pengalaman yang didapat lebih dari sekadar liburan.

Keliling ke berbagai destinasi, dalam hingga luar negeri. Bukan hanya sekadar liburan, menjumpai orang baru, budaya baru dan juga atmosfer lingkungan yang sangat baru merupakan pengalaman berbeda yang tak banyak orang tahu.

9. Terkadang kesepian hingga kangen rumah sudah hal biasa.

Perjalanan yang memakan waktu lama memberikan efek yang sangat jelas bagi traveler, kangen rumah misalnya. Tak selalu meriah, terkadang traveler juga merasakan kesepian. Apalagi destinasi yang dituju memutus komunikasi modern, keterbatasan sinyal misalnya. Wah, pastinya traveler tahu rasanya bagaimana tak berkomunikasi seperti hari biasa.

10. Menjadi orang yang baik, itulah poinnya.

Bertemu orang di tempat baru, membuka mata traveler akan kerasnya hidup. Perbedaan yang sangat mencolok di mana ia berasal dengan kenyataan di lokasi yang ia datangi. Kadang kehidupan masyarakat tak seindah deburan ombak dan siluet sunrise di pagi hari di mana mereka tinggal.

11. Traveler paham, tak semua orang suka traveling dan itu tak masalah.

Banyak minat, traveling salah satunya. Tak semua orang menyukai traveling, begitu pula dengan orang lain yang memiliki minat berbeda. Terkadang, sesama traveler pun memiliki gaya dan cara menikmati perjalanan yang berbeda, dan itu adalah hal biasa. Setiap orang telah berusaha mencari cara untuk meraih kebahagiaannya sebaik mungkin.

12. Ke mana langkah kaki berjalan, yakin semua pasti ada hikmahnya.

Ke mana pun, kapan pun selama bisa dan mampu. Traveler yakin akan nilai-nilai positif yang belum jelas akan mereka alami, namun keyakinan akan mengubah keraguan. Semua perjalanan akan memberikan hikmah dan pengalaman berharga untuk dijalani dan dibagikan.