Brilio.net - India sempat bikin heboh dunia teknologi setelah merilis aturan yang mewajibkan setiap HP baru dipasangi aplikasi keamanan siber buatan pemerintah. Aturannya diumumkan di awal Desember 2025 dan langsung jadi bahan obrolan karena produsen cuma diberi waktu 90 hari untuk patuh.

Diungkap Brilio.net dari Liputan6, Selasa (9/12) aplikasi itu bukan sekadar nongol di dalam sistem. Pemerintah meminta supaya tampil jelas di layar pertama saat HP dinyalakan dan tidak bisa dimatikan. Wajar kalau banyak yang mulai mempertanyakan batas antara keamanan digital dan privasi pribadi.

Latar belakangnya sebenarnya cukup masuk akal dari sudut pandang pemerintah. India punya pasar HP bekas yang sangat besar dan banyak kasus perangkat hilang, curian, atau bahkan yang sudah masuk daftar hitam kemudian kembali dijual.

Nomor IMEI ganda juga dianggap ancaman serius. Situasi-situasi seperti itu dinilai bisa bikin pembeli malah terjebak dalam masalah hukum atau kerugian finansial tanpa sadar. Dari sini muncul keputusan untuk mengikat semua HP baru dengan satu aplikasi keamanan lokal.

Apa Saja yang Bisa Dilakukan Aplikasi Keamanan Ini

Sanchar Saathi, nama aplikasinya, punya beberapa fungsi yang cukup padat. Aplikasi ini membantu mengecek nomor IMEI, melaporkan perangkat hilang atau dicuri, sampai menandai komunikasi mencurigakan yang rentan mengarah ke penipuan. Pemerintah juga membawa data yang cukup kuat untuk mendukungnya.

Sepanjang 2025, aplikasi ini disebut sudah membantu melacak lebih dari 700.000 perangkat hilang, dengan 50.000 di antaranya ditemukan hanya dalam satu bulan. Dari angka itu, terlihat jelas mengapa aplikasi ini dianggap sebagai alat andalan untuk memperkuat keamanan telekomunikasi.

Walau begitu, atmosfernya tetap panas. Para pakar keamanan digital menyoroti betapa banyak izin akses yang diminta aplikasi ini, mulai dari kamera sampai lampu kilat. Ketidakmampuannya untuk dimatikan juga memicu kekhawatiran karena bisa membuka celah bagi pengawasan. Produsen besar ikut menolak karena aturan tersebut bertabrakan dengan kebijakan internal mereka. Apple jadi salah satu yang paling vokal. Situasinya makin ramai saat isu privasi merembet ke ranah politik dan mulai diperdebatkan di parlemen.

Akhirnya Dibalikkan: Kebijakan Wajib Instal Resmi Dicabut

istimewa istimewa

foto: Shutterstock.com

Diungkap Brilio.net dari Guardian, setelah gelombang penolakan dari berbagai arah, pemerintah India akhirnya memutuskan mundur dari aturan wajib instal itu. Departemen Telekomunikasi mengonfirmasi bahwa kebijakan tersebut dicabut dan pemasangan Sanchar Saathi tidak lagi diwajibkan.

Argumen bahwa aplikasi ini aman tetap disampaikan pemerintah, tetapi tekanan dari industri teknologi dan kekhawatiran publik tentang privasi membuat keputusan akhir berubah arah. Drama panjang yang sempat mengguncang industri smartphone India pun selesai dengan langkah balik badan dari pemerintah.