Brilio.net - Electronic Sport (e-Sport) kini menjadi salah satu profesi yang banyak diincar anak muda. Selain menawarkan prestasi gemilang, pendapatan yang bisa diraih juga cukup menjanjikan. Apalagi, e-Sport sejak beberapa tahun terakhir sudah diakui sebagai sebuah cabang olahraga. Bukan lagi dipandang sebatas permainan semata. Terlebih, ekosistem e-Sport di Indonesia kini terus berkembang dan bisa menjadi jalan bagi anak muda untuk mendunia.    

Karena itu tak heran kini banyak anak muda terus mengasah kemampuan mereka dengan mengikuti kompetisi e-Sport. Selain ingin merebut juara, kompetisi e-Sport juga kerap dijadikan sebagai ajang untuk uji kemampuan. Di Indonesia pun sudah banyak kompetisi e-Sport yang menawarkan hadiah menggiurkan. Salah satunya Indonesia Games Championship (IGC) besutan Telkomsel melalui Dunia Games.

“Telkomsel terus memaksimalkan perannya sebagai society enabler dengan memaksimalkan aset digital perusahaan untuk menghubungkan komunitas dalam ekosistem e-Sport di Indonesia melalui Dunia Games,” ujar General Manager Games and Publishing Telkomsel Auliya Ilman Fadli dalam keterangan resmi yang diterima Brilio, Senin (20/7/2020).

Ajang ini sekaligus sebagai bentuk komitmen Dunia Games dalam mengembangkan industri mobile gaming yang positif, termasuk untuk penguatan ekosistem e-Sport di Indonesia. Sebagai portal game terbesar di Indonesia, Dunia Games memiliki lebih dari 10 juta pengunjung bulanan dan menyediakan direct carrier billing untuk menghadirkan kemudahan pembelian aplikasi dan konten game digital menggunakan pulsa.

Sebagai informasi, Dunia Games juga sudah merilis empat judul game, yaitu ShellFire, Lord of Estera, Rise of Nowlin, serta Kolak Express 3. Platform ini juga telah menggelar lebih dari 1.000 event offline di seluruh Indonesia.

IGC 2020 sekaligus sebagai bukti konsistensi Dunia Games dalam menjalankan empat pilar utama layanannya yaitu portal media komunitas, penerbit game, penyelenggara kompetisi, dan layanan pembayaran.

Sejak digelar pertama kali pada 2018 hingga kini, jumlah peserta IGC sudah mencapai puluhan ribu. Hal ini membuktikan ajang ini menjadi daya Tarik tersendiri bagi para gamers Tanah Air. Lantas bagaimana dengan penyelenggaraan IGC 2020 di tengah masa pandemi Covid-19? Beradaptasi dengan kenormalan baru saat ini, Dunia Games pun berkolaborasi dengan Garena merancang IGC 2020 tetap diselenggarakan secara online.

“Garena telah menjalani sejumlah kerja sama strategis bersama Telkomsel dan Dunia Games, salah satunya dengan menggelar kompetisi IGC 2020 dan Dunia Games Golden Ticket FFIM 2019. Kami akan sangat senang dapat memperluas lingkup kolaborasi kami dengan Telkomsel dan Dunia Games supaya dapat bersama-sama memajukan ekosistem e-Sports di Indonesia,” ujar Business Development Esports Manager Garena Indonesia Wijaya Nugroho.

Seperti apa penyelenggaraan IGC 2020 yang sudah menyedot perhatian puluhan ribu pegiat mobile gaming? Berikut empat faktanya.   

1. Mempertandingkan empat game

IGC 2020 © 2020 brilio.net Dok.Telkomsel

IGC 2020 mempertandingkan empat game, yaitu League of Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile, dan Arena of Valor. Kompetisi ini telah memasuki babak kualifikasi nasional. Grand Final akan digelar pada akhir Agustus 2020. Rangkaian kegiatan IGC 2020 yang diselenggarakan secara online ini dapat disaksikan di berbagai channel digital Dunia Games serta aplikasi MAXstream.

2. Jumlah peserta meningkat

IGC 2018 © 2018 brilio.net Suasana saat penyelenggaraan IGC edisi perdana pada 2018 silam yang diikuti ribuan peserta (@yans_brilio)

Penyelenggaraan IGC 2020 yang dimulai pada Mei 2020 menjadi sangat istimewa. Pasalnya, meski digelar secara online di tengah suasana darurat pandemi Covid-19, jumlah peserta yang mengikuti ajang bergengsi ini justru meningkat dibanding dua gelaran sebelumnya. Dibanding tahun lalu, jumlah peserta tahun ini meningkat 51%. Malah jika dibanding gelaran perdana (2018) jumlah peserta meningkat 190%. Luar biasa kan?     

3. Ada lebih dari 1000 peserta perempuan

IGC 2018 © 2018 brilio.net (@yans_brilio)

Yang cukup mengagetkan, turnamen yang memperebutkan hadiah total mencapai Rp 1,6 miluar ini diikuti lebih dari 1.200 peserta perempuan yang terbagi dalam 300 tim. Total keseluruhan peserta tahun ini mencapai 31.442 peserta yang terbagi menjadi 7.234 tim.

4. Sebaran peserta makin meluas

IGC 2018 © 2018 brilio.net (@yans_brilio)

Meski masih didominasi peserta dari Pulau Jawa, tapi keikutsertaan peserta dalam IGC 2020 semakin meluas. Keseluruhan peserta berasal dari 457 kabupaten/kota di Indonesia. Sebaran peserta IGC 2020 juga cukup merata di wilayah Kalimantan, Papua dan Maluku, serta Bali dan Nusa Tenggara yang masing-masing diwakili lebih dari 350 tim atau sekitar 1.500 peserta.

Sedangkan wilayah Sulawesi dan Sumatera masing-masing diwakili sekitar 450 tim atau 1.900 peserta, dan 1.000 tim atau 4.300 peserta. Pulau Jawa tetap menjadi wilayah yang menyumbang jumlah peserta terbesar, yaitu 2.191 tim atau 9.225 peserta.

“Tumbuhnya jumlah peserta, keikutsertaan peserta perempuan, serta meluasnya sebaran perwakilan peserta IGC 2020 dari berbagai wilayah di Indonesia ini semakin menambah optimisme Telkomsel dalam melanjutkan komitmen membangun ekosistem digital yang inklusif di Indonesia,” lanjut Auliya.