Brilio.net - Merasa bahwa pengaplikasian bordir identik dengan baju koko yang konservatif untuk busana pria, desainer Ariy Arka merasa perlu untuk merubah cara pandang orang kebanyakan untuk berani memakai busana berhias bordir dalam gaya masa kini.

"Saya ingin membuat baju dengan bordir tapi dibuat lebih young. Kerancang Kudus kita aplikasikan lebih nyata," jelasnya saat konferensi pers di JCC, Minggu (5/2).

Ariy Arka © 2017 brilio.net

Ariy unjuk gigi pada ajang IFW 2017 di hari kelima. Ariy mempersembahkan deretan 16 busana pria yang bergaya prepoy dengan sentuhan bordir sana-sini. Busana ready to wear ini dua potong dan tiga potong hadir dengan gaya padu padan yang menarik seperti celana lurus, celana 7/8, kemeja slim fit, kemeja tunik, blazer, dan jaket bomber.

Ariy Arka © 2017 brilio.net

Ariy mengaku terinspirasi dari gambar-gambar abstrak dan organis seperti buah parijoto yang menjadi buah kebanggaan di Kudus. Ayam dan burung flaminggo dalam warna tanah, kayu, biru langit, cokelat muda, dan hijau tua menjadi padu padan warna dalam koleksinya tersebut.

Ariy Arka © 2017 brilio.net

Jahitan bordir yang dibuat rapat bahkan saling bertumpuk memberikan kesan gaya kekinian yang kuat tanpa kehilangan maskulinitas. Ariy juga mengaplikasikan bordir di atas bahan linen dan mikado yang menjadi bahan utama koleksinya itu.

"Linen paling ideal untuk menggambarkan kedekatan ide dengan alam ketika dibordir. Peniti disematkan bersusun untuk menggantikan fungsi kancing pada busana dan membuat tampilan bergaya edgy," jelasnya.