Brilio.net - Dalam pernikahan, mahar atau mas kawin memang menjadi syarat sah dalam pernikahan. Akan tetapi tidak ada batasan besar nominal tertentu dari mas kawin, tergantung permintaan calon mempelai wanita dan itu pun sebaiknya jangan sampai memberatkan pihak pria.

Namun hal tersebut nampaknya dipandang berbeda bagi keluarga mempelai wanita yang akhirnya gagal melangsungkan pernikahan ini. Akibat tak terima uang mas kawin kurang, keluarga mempelai putri memaki-maki dan menghina mempelai pria sehingga berujung pada bentrokan antar keluarga kedua mempelai di dalam Masjid Jami Khadijah, Pantai Dalam, Kuala Lumpur.

Senin (28/3), media lokal Negeri Jiran, Kosmo mengungkapkan, kejadian bentrok di dalam masjid antar keluarga mempelai ini dipicu karena mempelai pria kurang membawakan jumlah uang mas kawin seperti yang diminta keluarga wanita. Sebelumnya keluarga mempelai wanita meminta uang mas kawin sebanyak sekitar Rp 50 juta, sedangkan saat itu mempelai pria baru bisa membayar Rp 25 juta. Karena mempelai pria hanya bekerja sebagai petugas keamanan dengan gaji Rp 5 juta per bulan, akhirnya mempelai pria meminta untuk membayarnya dengan sistem cicil.

Namun ia meminta agar uang hantaran tersebut dibayar secara angsuran yaitu sebanyak Rp 33 juta sebelum pernikahan dan Rp 17 juta lainnya akan dibayar usai akad nikah. Namun saat di hendak melangsungkan akad, beberapa keluarga mempelai wanita tak setuju dengan jumlah mas kawin yang kurang tersebut hingga akhirnya terjadi percekcokan.

BACA JUGA: 14 Pasangan zodiak ini dinilai langgeng jika memadu kasih

Tak ingin berlarut-larut, keluarga mempelai pun memilih untuk meninggalkan tempat akad sebelum akhirnya dipukul oleh beberapa keluarga mempelai wanita yang berujung bentrok di dalam masjid. "Tidak setuju dengan permintaan itu, pengantin pria bersama keluarganya memutuskan untuk meninggalkan acara akad nikah sebelum akhirnya mereka dipukul oleh salah seorang anggota keluarga pengantin wanita," ujar salah seorang saksi mata yang tak ingin disebutkan namanya.

Suasana akad nikah pun berubah menjadi aksi memaki-maki dan perkelahian antara anggota keluarga kedua pengantin. Mempelai pria pun menyelamatkan diri saat kerusuhan itu terjadi.

foto: Mempelai putri berlari menyelamatkan diri.

Duh! Kasihan kedua mempelainya ya.

SETELAH JADI RAMAI, INI TANGGAPAN DARI MEMPELAI WANITA

2 dari 2 halaman

Salah seorang perempuan bernama Wanie Azwani yang mengaku kakak mempelai wanita, melalui akun media sosialnya menuturkan tanggapannya terhadap kejadian ini.

Dalam statusnya tersebut Wanie meminta agar semua orang tidak mudah berandai-andai dan memojokkan mempelai putri. Tak ingin terkesan membela, Wanie menulis ulang apa yang dikatakan oleh Imam Masjid tempat terjadinya kegaduhan jelang pernikahan itu.

"Banyak orang bertanya saya, sebenarnya apa yang terjadi. Saya ingin menjelaskan bahwa sebenarnya inti permasalahannya bukan saja hanya pada kurangnya uang mahar pernikahan, melainkan karena pihak keluarga mempelai pria menjawab dengan nada yang kasar ketika ditanya masalah mahar yang kurang tersebut. Padahal pihak keluarga pernah berjanji akan melunasi mahar pernikahan tersebut pada saat akad pernikahan," tulis Wanie menirukan pernyataan Imam Masjid Khadijah tempat berlangsungnya akad nikah.

Wanie menuliskan pernyataan ini karena bermaksud menjaga kehormatan masing-masing keluarga dan tak ingin masing-masing keluarga dianggap ceroboh dan salah oleh banyak orang. Ia berharap akan ada saat di mana kedua belah pihak keluarga tidak saling lagi emosi dan mulai membicarakannya dengan kepala dingin untuk menemukan jalan tengahnya.