Brilio.net - Manusia sebagai makhluk sosial sudah sepantasnya saling membantu. Tak hanya kepada orang yang dikenal, namun ke orang yang tidak sekalipun bantuan harus tetap dikerahkan jika orang tersebut membutuhkannya.

Namun tak semua niat baik akan berakhir dengan baik juga. Beberapa orang bahkan tertimpa sial setelah melakukan kebaikan kepada orang lain. Mungkin kamu pernah mengalaminya? Disadari atau tidak, tentu saja hal itu pernah dialami oleh setiap orang walaupun kadar sial yang dialami tidak sial-sial amat.

Tapi orang-orang di bawah ini mengalami pengalaman yang sangat sial setelah membantu orang. Niatnya membantu menyelamatkan orang, namun mereka malah dicap sebagai petindak kriminal. Tak main-main, bahkan ada yang menyelamatkan nyawa seseorang, lho. Duh, apes banget!

Berikut ini kisah 5 orang yang dianggap bertindak kriminal setelah membantu orang. Seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (21/2).

1. Menolong korban kecelakaan, ditangkap polisi dan dianggap bersalah dalam kecelakaan tersebut.

niat baik dianggap kriminal © berbagai sumber

foto: lovelybogor.com

Di Bumiayu, Jawa Tengah terjadi kecelakaan tunggal truk pengangkut semen karena rem blong. Kebetulan di depan mereka terdapat ambulans milik Rumah Sakit PMI Bogor yang baru saja mengantar jenazah dari Yogyakarta. Ambulans yang dikendarai oleh Endang dan Oman untungnya berhasil banting setir dan menghindari kecelakaan tersebut.

Mereka berdua memutuskan untuk menolong warga korban dari kecelakaan tersebut. Endang dan Oman berhasil melarikan tiga korban ke rumah sakit. Namun mereka di sana malah ditahan oleh polisi. Mereka dianggap yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut dan dibawa ke kantor untuk penyelidikan. Namun setelah mendengar kesaksian dari warga, akhirnya dua sopir ambulans tersebut dibebaskan.

 

2. Niat mengejar penjambret, pria ini malah dikira pelakunya.

niat baik dianggap kriminal © berbagai sumber

foto: merdeka.com

Swandika yang sedang mengendarai motornya di daerah Danau Sunter, Jakarta mendengar teriakan. Ia pun menoleh ke belakang dan mendapati ada seseorang yang sedang mengecek isi sebuah tas. Dikira pelaku penjambretan, pria ini pun menindih orang tersebut. Tapi ternyata orang yang ia tindih itu adalah korban dan pelakunya sudah lari entah ke mana.

Karena aksinya tersebut Swandika malah dipukuli oleh warga dan polisi yang ikut mengejar. Ia pun digiring ke kantor polisi dan disuruh mengaku kalau ia salah satu pelaku penjambretan tersebut.

 

3. Ditabrak orang balapan, keluarga ini ditahan polisi dan disuruh bertanggung jawab.

niat baik dianggap kriminal © berbagai sumber

foto: aripitstop.com

Cerita ini sempat dibagikan di salah satu grup otomotif di Facebook. Akun bernama Yudha Eka Putra bahwa dia bersama keluarga sedang perjalanan untuk ziarah menggunakan mobil. Dalam perjalanan ada dua motor yang sedang trek-trekan atau adu kecepatan. Hilang kendali, salah satu pengendara terjatuh dan menabrak mobil pria ini.

Kemudian Yudha dan keluarga berniat membantunya dengan mengantar ke rumah sakit. Sesampainya di sana, mereka malah dituduh sebagai penabrak oleh polisi dan keluarga korban. Keluarga Yudha juga harus membayar santunan kepada keluarga korban yang meninggal tiga hari setelah kejadian.

 

4. Terlalu baik kepada saudara, niatnya membesuk di penjara malah ikutan terpenjara juga.

niat baik dianggap kriminal © berbagai sumber

foto: pixabay.com

DS mempunyai niat baik dengan menjenguk saudaranya di Polsek Tamalanrea, Makassar. Pada pertemuan terakhir mereka, saudaranya berpesan untuk dibawakan sesuatu yaitu rokok dan badik, semacam golok kecil. Saking perhatiannya, DS pun menyanggupi dengan membawa ke tempat besuk tahanan.

Setelah tahanan diperiksa, sipir menemukan badik itu tersimpan di celana tahanan. Akhirnya DS pun diciduk ploisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Fatal banget akibatnya!

 

5. Menyelamatkan nyawa pasien, dokter dan rumah sakit ini malah didenda.

niat baik dianggap kriminal © berbagai sumber

foto: fiercehealthcare.com

Kejadian ini terjadi di Rumah Sakit Maryland. Seorang pasien tua masuk dengan diagnosa sakit jantung. Tentu saja para dokter yang bertugas bergegas untuk menyelamatkan nyawa wanita tua ini. Setelah dapat pertolongan lewat alat pompa jantung, wanita ini pun terselamatkan.

Tapi yang terjadi dokter yang bertanggung jawab dan pihak rumah sakit malah harus membayar denda kepada keluarga pasien itu. Mereka harus membayar Rp 2,5 miliar tiap tahunnya selama wanita itu masih hidup. Usut punya usut, ternyata pihak keluarga punya surat legal kematian di mana jika pasien tersebut mengalami serangan jantung, maka harus dibiarkan meninggal tanpa pertolongan.